68
4.3.5 Pemanfaatan Kembali Pengetahuan
Pemanfaatan kembali dilakukan pengguna perpustakaan berawal dari informasi yang telah mereka dapatkan, semakin relevan informasi yang didapat
semakin besar pula pemanfaaatan yang dapat dilakukan. Jenis koleksi grey literature yang umum dimanfaatkan adalah skripsi, berikut pernyataan I
2
dan I
3
: “...biasanya mahasiswa lebih sering mencari skripsi sih disini, karena
rata-rata pengunjungnya mahasiswa S1 yang sedang menyusun skripsi” “…skripsi paling sering, karna kan lagi nyusun skripsi juga”
Dari kedua pernyataan di atas, dapat diketahui bahawa koleksi grey literature yang paling sering digunakan dan dimanfaaatkan adalah koleksi skripsi.
Untuk pendistribusiannya, pengguna menggunakan cara cetak konvensional ataupun dalam bentuk softcopy, selanjutnya informasi yang telah didapat
dimanfaatkan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Berikut pernyataan dari I
3
dan I
4 :
“…tercetak, karena lebih mudah didapatnya, lagian jarang buka repository karena kurang bisa gunainnya…”
“Kalo saya lebih suka yang pdf , gak perlu ke perpus lagi buat cari tercetaknya”
Dari pernyataan-pernyataan di atas terdapat keberagaman cara pemanfaatan
yang dilakukan pengguna di perpustakaan Unimed. Namun sesuai pernyataan I
2
bahwa mahasiswa lebih banyak memanfaatkan koleksi tercetak dikarenakan masih kurangnya kemampuan literasi informasi mahasiswa dalam penelusuran
secara digital. Hal ini juga dilihat dari banyaknya mahasiswa yang memfotokopi koleksi tercetak untuk pemanfaatan penelitian mereka.
69
1.1 4.4 Rangkuman hasil Penelitian
NO Kategori
Hasil Penelitian
1. Jenis Koleksi Grey
Literature di Perpustakaan
Unimed. Koleksi Grey Literature Perpustakaan Unimed yang
dijadikan koleksi repository merupakan hasil karya ilmiah yang diperoleh dari seluruh unit di lingkugan Unimed yang
diserahkan ke perpustakaan dalam bentuk tercetak dan elektronik CD. Koleksi tersebut meliputi : Skripsi, Tesis,
Disertasi, Karya ilmiah dosen dan peneliti, Prosiding seminar dan lokakarya, Laporan penelitian atau hasil
penelitian, Biografi dosen.
2. Pengadaan dan
Penyaringan Grey Literature
Pengadaan koleksi deposit yang dilakukan Perpustakaan Unimed bersumber dari internal Unimed itu sendiri tidak
ada dari koleksi luar eksternal. Dalam pengadaan koleksi grey literature tidak dilakukan proses penyaringan
disebabkan koleksi ini merupakan koleksi yang sudah terpilih.
3. Pengorganiasian dan
Penyimpan-an Koleksi Grey
Literature Pengolahanpengorganisasian dilakukan berdasarkan
pedoman Dewey Decimal Classification DDC yang terintegrasi dengan sistem automasi perpustakaan sehingga
koleksi dapat diakses dengan mudah melalui OPAC dan Digital Repository. Penyimpanan yang dilakukan masih
belom dimiliki secara mandiri oleh pihak perpustakaan Unimed karena masih berada pada Data Centre Pusat
Data yang berada di Puskom Unimed.
4. Pengorganisasian
Grey Literature Elektronik Koleksi
Repository Dalam proses pengorganisasian grey literature elektronik
meliputi proses digitalisasi yang dilakukan melalui 4 tahapan yaitu pembongkaran, scanning, editing dan
uploading. Dalam membuat deskripsi atau metadata koleksi digital di perpustakaan Unimed menggunakan
standar Dublin Core.
5. Penyebaran dan
Akses Temu Kembali
Dokumen tercetak khusus skripsi, thesis, disertasi dan laporan penelitian dapat ditemukan di lantai 3 perpustakaan
Unimed dan prosiding terdapat di lantai 1. Sedangkan untuk koleksi elektronik dapat diakses dalam repository
unimed yaitu www.digilibunimed.ac.id dan juga dapat diakses langsung melalui OPAC unimed yang sudah
terintegrasi dengan repository.
6. Pemanfaatan
Kembali Pengetahuan
Koleksi grey literature yang paling sering digunakan dan dimanfaaatkan adalah koleksi skripsi dan lebih banyak
memanfaatkan koleksi tercetak dikarenakan masih kurangnya kemampuan literasi informasi mahasiswa
dalam penelusuran secara digital.