Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

13 b. Serangga dan binatang pengerat Beberapa jenis serangga yang dapat merusak bahan pustaka, seperti kecoa, rayap, kutu buku dan lain-lain. Tikus merupakan binatang pengerat yang suka merusak buku, terutama buku-buku yang tertumpuk, apalagi di tempat gelap. c. Kuat lemahnya cahaya Sumber cahaya yang digunakan untuk penerangan ruang perpustakaan ada dua, yaitu cahaya matahari dan cahaya lampu listrik. Kita tahu bahwa cahaya matahari maupun cahaya lampu listrik mengandung sinar ultra violet. Ultra violet inilah yang dapat menyebabkan rusaknya kertasbuku. Perhatikanlah kertas yang langsung kena sinar matahari, warnanya akan cepat berubah dan semakin suram. d. Reaksi Kimia Kertas tersusun dari senyawa-senyawa kimia, lambat laun akan terurai. Hal ini dikarenakan proses oksidasi dan Hidrolisa bahan sellulose, yang merupakan salah satu bahan campuran kertas. Proses hidrolisa dipercepat oleh adanya asam kuat seperti: HCL, H2OSO4, HNO3 serta unsur-unsur logam berat seperti Fe, Cu yang merupakan residu yang terkandung dalam kertas sebagai katalisator. e. Pencemaran Udara Yang ditimbulkan dari gas-gas SO2, H2S, NO2, pada konsenterasi tinggi akan menghasilkan asam-asam yang merusak bahan kertas, film, dan alat-alat dari logam.

2.6 Perawatan Bahan Pustaka

Menurut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 1992, “kegiatan perawatan bahan pustaka terbagi atas tiga bagian yaitu pencegahan kerusakan, perawatan, dan perbaikan”.

2.6.1 Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

Kerusakan yang disebabkan oleh faktor dari dalam internal sulit untuk dicegah, tetapi beberapa upaya berikut dapat dilakukan: 1. Faktor Mekanis a. Membersihkan ruangan dari debu dan kotoran secara teratur. Kotoran dan debu sebaiknya dibersihkan dengan vacum cleaner yang dapat menghisap debu dan Universitas Sumatera Utara 14 kotoran, karena sapu dan bulu ayam dapat memindahkan debu dari rak buku ke tempat lain. b. Menghindarkan bahan perpustakaan dari sinar matahari lansung. 2. Faktor Hayati Cara mengatasi tindakan pencegahan terhadap bahan pustaka yang terjadi akibat faktor manusia, faktor biota, dan faktor bencana alam. Upaya pencegahan terhadap tindakan penyalahgunaan bahan pustaka dapat dilakukan untuk meminimalkan jumlah bahan pustaka yang dirusak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara antara lain: a. Mencegah kerusakan dari faktor manusia ulah manusia 1 Mengatur tata ruang layanan bahan pustaka perpustakaan sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan pemustaka melakukan tindakan penyalahgunaan bahan pustaka dengan leluasa. 2 Menciptakan keadaan perpustakaan yang kondusif baik itu untuk membaca ataupun untuk belajar sehingga menciptakan kenyamanan bagi pengunjung perpustakaan. 3 Menyediakan fasilitas mesin fotokopi yang memadai, dengan harga yang terjangkau dan hasil yang memuaskan. 4 Menambah jumlah eksemplar bahan pustaka yang banyak dibutuhkan oleh pemustaka. 5 Pemasangan sistem keamanan elektronik misalnya pemustakaan kamera pengintai untuk memantau kegiatan pemustaka di dalam perpustakaan. 6 Menanamkan kesadaran “book preservation” baik pada orang yang menggunakan buku maupun terhadap staf perpustakaan. 7 Melatih diri sendiri untuk mencintai buku mengingat buku peranannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, sebagai informasi, pelansung kehidupan Perguruan Tinggi yang perlu dijaga dan diamankan bersama. Juga bagi pemakai buku, hendaknya diperhatikan bagaimana cara memakai buku yang baik, seperti: a Cara membuka buku b Jangan menyelipkan pensil, mistarpenggaris, karet penghapus, dan barang- barangn lain ke dalam buku. Universitas Sumatera Utara 15 c Buku harus dihindarkan dari tangan yang berminyak bekas memegang makanan, jangan dikenakan air, bahkan pencegahan terhadap kebakaran sangat penting diperhatikan. 3. Faktor Biota Biota yang merusak bahan pustaka adalah serangga, binatang pengerat seperti tikus dan jamur. Untuk mencegah kerusakan tersebut diperlukan berbagai tindakan yang harus dilakukan, antara lain: a. Usahakan ruangan agar tetap bersih supaya terhindar dari binatang yang ingin merusak bahan pustaka seperti binatang pengerat seperti tikus, serangga dan jamur. b. Gunakan sarung tangan dan masker jika ingin menangani bahan pustaka yang berjamur. c. Periksa bahan pustaka yang mengandung serangga, letakkan dekat jendela atau kipas angin, semprotkan pada obyek. 4. Faktor Bencana Alam Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang tidak daapt di sangka-sangka sebelumya. Bencana alam bisa tiba-tiba terjadi yang tidak diketahui kapan bencana alam tersebut akan datang dan akhirnya mengakibatkan hancurnya bahan pustaka. Dalam menghadapi musibah yang akan terjadi, maka sangat diperlukan kesiagaan dari seluruh jajaran perputakaan untuk menghadapinya. Untuk bencana kebakaran perlu disediaakan alat pemadam kebakaran yang mudah dijangkau kapan saja. Untuk bencana banjir, dan bencana akibat gejala alam seperti gempa dan angin topan, memang sangat sulit untuk dihadapi. 5. Faktor Kimiawi a. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh cahaya. Untuk menghindari kerusakan bahan pustaka akibat cahaya, perlu dilakukan berbagai hal sebagai berikut: 1 Gunakan UV filter untuk melindungi ruangan dari UV. 2 Hindari bahan pustaka dari sinar matahari secara lansung. b. Lampu neon mengandung UV yang sangat tinggi, gunakan UV absoebentnjackets pada lampu neon. c. Jangan biarkan spotlinght dalam jarak yang dekat pada obyek. Universitas Sumatera Utara 16 d. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari suhu udara dan kelembapan udara. Ada beberapa cara untuk melindungi bahan pustaka dari kelembapan udara yang tidak ideal, antara lain: 1 Usahakan meletakkan bahan pustaka, baik yang disimpan maupun yang dipermerkan, pada temperatur yang tetap, untuk itu dapat menggunakan tirai atau blinds untuk menghindari panas. 2 Hindari meletakkan bahan pustaka di dekat tembok yang mengalami fluktuasi temperature. 3 Ruangan ber AC dapat mengeringkan bahan pustaka dan apabila temperatur berubah maka akan dapat menambah kelembapan. e. Mencegah kerusakan dari faktor kimia, partikel debu, jamur dan logam dari udara. Ada banyak masalah kimiawi yang dapat merusak bahan pustaka. Pada dasarnya kerusakan tersebut disebabkan oleh hasil reaksi kimiawi yang terjadi dalam bahan pustaka. Kertas dihasilkan oleh proses kimia, semakin buruk kualitas kertas, maka semakin rentan terhadap populasi Karat yang terdapat dalam bahan pustaka dapat ditimbulkan dari proses pembuaatn kertas, rak yang berkarat dan tinta yang digunakan. Foxing muncul pada ke lembapan udara yang tinggi, apabila jamur merupakan penyebabnya maka perlu diambil tindakan fumigasi, sedangkan apabila karat penyebabnya, bagian yang terkena karat yang berasal dari rak buku perlu dibersihkan.

2.6.2 Perawatan Pada Bahan Pustaka