46
pula halnya dengan masyarakat umum sebagai pengguna bahan pustaka. Misalnya mengambil buku di rak sering kali menggunakan cara-cara yang salah, begitu juga
menempatkan buku di rak dan yang paling merugikan adalah kebiasaan pemakai perpustakaan misalnya menyobek halaman buku yang dianggap penting, mencoret-
coret buku dan sebagainya. Dengan demikian kerusakan buku tidak dapat dihindari dan hal tersebut
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit terutama bila terjadi pada buku-buku berharga atau langka. Kebiasaan membaca dengan cara melipat buku juga termasuk
kendala kategoru ini. Pada Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Sumatera Utara kerusakan oleh factor manusia ini merupakan yang paling dominan.
3.9 Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Sumatera Utara
3.9.1 Menciptakan Lingkungan Penyimpanan
Yang dimaksud dengan lingkungan penyimpanan bahan pustaka adalah gedung, ruangan, dan peralatan yang ada dalam suatu ruangan perpustakaan.
Pemeliharaan dan penjagaan bahan pustaka, melainkan menyangkut gedung perpustakaan, ruang baca, ruang penyimpanan dan peralatan yang ada di dalamnya.
Pemeliharaan lingkungan yang disebut juga dengan konservasi preventif adalah usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan yang baik ideal bagi bahan
pustaka agar tidak terjadi kerusakan pada bahan pustaka tersebut. Konservasi preventif ini harus sudah dimulai sejak pembangunan suatu gedung perpustakaan
masih dalam perencanaan, antara lain dalam memilih lokasi, pemilihan bahan bangunan, pemasangan alat pendinginan dan mengatur pencahayaan.
Idealnya lokasi suatu perpustakaan tidak boleh berada di daerah kawasan industri atau daerah yang padat kendaraan yang bermotor, karena industri dan
kendaraan bermotor tersebut akan mengeluarkan gas-gas pencemar seperti gas SO dan NO yang berbahaya bagi bahan pustaka. Namun demikian, karena perpustakaan
juga harus terletak di daerah yang mudah dijangkau oleh masyarakat pemakai jasa perpustakaan maka pada umumnya perpustakaan berada di pusat kota.
Universitas Sumatera Utara
47
Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Sumatera Utara termasuk berada di kawasan yang banyak dillui kendaraan umum. Jarak antara jalan raya
dengan lokasi gedung berjarak kurang lebih 40 meter, sehingga menurut penulis polusi udara tidak sampai mengganggu bahan pustaka.
3.9.2 Memilih Material Yang Dipakai Dalam Ruang Penyimpanan
Setiap bahan pustaka harus disimpan dalam suatu tempat seperti rak, lemari yang sesuai. Setiap raklaci harus sedikit lebih besar daripada bahan-bahan yang akan
disimpan dengan sedikit menyisihkan ruang untuk sirkulasi udara, dan dirancang sedemikian rupa sehingga diperkirakan tidak menyebabkan kerusakan pada jilidan
atau lembaran-lembaran bahan pustaka. Mengenai bahan-bahan tempat penyimpanan bahan pustaka ini. Rak-rak buku
sebaiknya terbuat dari logam. Juga harus menghindari penggunaan kayu kecuali kayu jati, Karena kayu tersebut mengundang serangga dan mengeluarkan asam
organik yang berbahaya bagi bahan pustaka. Dalam hal ini Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Daerah Provinsi
Sumatera Utara telah melaksanakannya dengan baik. Rak dan lemari buku telah disesuaikan dengan ukuran bahan pustaka yang disimpan. Dan pemilihan materi
tempat penyimpanan bahan pustaka Badan Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Sumatera Utara telah menggunakan rak yang terbuat dari bahan logam.
3.9.3 Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Cahaya