Return on Equity ROE Equity Multiplier Firm Size Ukuran Perusahaan

13 Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Pengertian profitabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal didalam perusahaan, maka rentabilitas ekonomis sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba Dendawijaya, 2005. Profitabilitas merupakan tolok ukur utama keberhasilan perusahaan. Investor lebih berkepentingan terhadap rasio profitabilitas Toto Prihadi, 2010. Laba sering kali menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan. Dimana ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang.

2.1.2 Return on Equity ROE

Return On Equity ROE atau sering disebut juga dengan Return On Common Equity. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering juga diterjemahkan sebagai rentabilitas modal sendiri Hanafi dan Halim, 2000. Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pihak pemilik modal sendiri. Karena itu dipergunakan angka setelah pajak Suad Husnan, 1998. ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri. Keuntungan yang akan diraih dari Universitas Sumatera Utara 14 investasi yang akan ditanamkan merupakan pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam rangka pengembangan bisnisnya. Menurut Robert Ang 1997, bahwa menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih. Besarnya ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan semakin meningkat ROE. Sedangkan ROE merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total modal sendiri ekuitas yang berasal dari setoran pemilik, laba tidak dibagi dengan cadangan lain yang dimiliki perusahaan. Return on Equity dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.1.3 Equity Multiplier

Dalam kaitan dengan profitabilitas ekuitas, maka faktor total aktiva terhadap modal sendiri atau equity multiplier EM perlu pula mendapat perhatian. Rasio total aktiva terhadap modal sendiri dihitung dengan rumus sebagai berikut: EM = EkuitasTotal Assets Rasio ini sebenarnya menjelaskan sampai seberapa besar kemampuan perusahaan menginvestasi modal pada aktiva dengan menggunakan modal sendiri. Semakin besar rasio ini maka semakin besar pula penggunaan modal sendiri dalam aktiva. Universitas Sumatera Utara 15

2.1.4 Firm Size Ukuran Perusahaan

Weston dan Brigham 1994 menyatakan bahwa suatu perusahaan besar akan mudah untuk menuju ke pasar modal. Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal, maka perusahaan besar memiliki fleksibilitas lebih besar untuk memperoleh dana yang sangat diperlukan untuk melaksanakan kesempatan investasi yang menguntungkan. Menurut Hadri Kusuma 2005, ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, yaitu : a. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas. b. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi, didalamnya terdapat teori critical resources. c. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan. Ukuran perusahaan, menurut Boediono 2005 adalah suatu skala yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain : logaritma natural total asset, nilai pasar saham, jumlah tenaga kerja, dan lain-lain. Dalam Penelitian ini ukuran perusahaan diproksikan dengan logaritma natural dari total aset, yang diformulasikan sebagai berikut : Ukuran Perusahaan = Ln. Total Asset Universitas Sumatera Utara 16

2.1.5 Debt to Equity Ratio DER

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

6 137 98

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 47 75

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 80 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71