Pengertian analisis sitiran menurut Broadus, yaitu “penghitungan terhadap karya-karya yang disitir oleh para penulis yang dimuat dalam suatu majalah tertentu
maupun sekumpulan karya ilmiah tertentu yang digunakan untuk mempersiapkan karya tulis tersebut atau paling tidak mempunyai andil dalam menyusun karya tulis
tersebut.”
36
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa suatu karya yang dibuat penulis tidak terlepas dari penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai rujukan
dalam menghasilkan penelitian yang baru, dengan kata lain penelitian-penelitian sebelumnya sangat berguna dalam mendukung uraian penulisan karya ilmiah. Berarti
analisis sitiran adalah suatu kajian terhadap penghitungan pada data bibliografi yang disitir oleh penulis dalam mendukung uraian penulisan karya ilmiahnya yang
dicantumkan dalam daftar pustaka.
2. Tujuan Analisis Sitiran
Tujuan analisis sitiran yang metode analisisnya diambil dari daftar pustaka atau catatan kaki yang menyertai dokumen sumber, menurut Smith, adalah “untuk
mengetahui pola sitiran dan karakteristik literatur yang digunakan, mengetahui penggunaan literatur oleh pemakai, menggambarkan pola komunikasi ilmiah, sebagai
alat untuk mengevaluasi dan menginterpretasikan sitiran terhadap artikel, sebagai
36
Broadus Robert N., “The Application of Citation Analysis to Library Collection Building”, dalam Harowi. M., “Analisis Sitiran di Bidang Ilmu Sosial.” Majalah Ilmu Perpustakaan dan
Informatika , 4 4 1987: h. 29
sarana temu kembali informasi, serta sebagai sarana untuk menentukan kebijakan terhadap pengembangan koleksi, khususnya sebagai dasar atau pedoman dalam
melakukan seleksi atau pemilihan bahan-bahan koleksi dalam rangka pengadaan dan pelaksanaan penyiangan.”
37
Kajian analisis sitiran sangat berguna bagi perpustakaan dalam menentukan kebijakan pengembangan koleksi dan sebagai pedoman dalam penyeleksian
pemilihan koleksi yang dibutuhkan oleh peneliti, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Smith tersebut.
3. Alasan Pencantuman Daftar Kepustakaan
Dalam pencantuman daftar pustaka, seorang penulis tidak hanya sekedar mencantumkannya saja. Seorang penulis biasanya mencantumkan daftar bacaan atau
kepustakaan yang digunakannya karena ada beberapa alasan yang membuat mereka mencantumkannya. Kepustakaan tersebut lazimnya ditempatkan pada bagian akhir
karanganmakalahnya atau pada catatan kaki. Menurut Sulistyo Basuki, alasan pencantuman kepustakaan ialah:
a. Memberi penghargaan terhadap karya sebelumnya. b. Memberikan penghormatan pada karya yang berkaitan.
c. Mengidentifikasi metodologi, angka dan sebagainya. d. Melengkapi latar belakang bacaan.
e. Mengoreksi salah satu karya sendiri. f. Mengoreksi karya orang lain.
g. Mengkritik karya yang lebih dahulu. h. Mendukung klaim sebuah penemuan.
i. Memberitahu peneliti tentang karya yang akan terbit.
37
Linda C
.
Smith, “Citation Analysis.” Library Trends, 30 2 1981: h. 94-97
j. Melengkapi petunjuk terhadap karya-karya yang kurang disebar luaskan, tidak tercakup dalam indeks maupun tidak pernah disitir.
k. Membuktikan keaslian data dan serangkaian fakta gejala alam yang tetap dan lain-lain.
l. Memperkenalkan terbitan asli yang ide maupun konsepnya dibahas. m. Memperkenalkan terbitan asli yang memberikan gambaran tentang konsep
atau istilah tertentu. n. Tidak mengakui karya atau pendapat orang lain negative claims.
o. Memperdebatkan pengakuan penemuan orang lain.
38
C. Ketersediaan Koleksi