BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas adalah perpustakaan yang didirikan dilingkungan lembaga pendidikan tinggi untuk mendukung proses belajar
mengajar mahasiswa dan tenaga akademis. Belum adanya standar keseragaman dimasa lalu untuk pendirian perpustakaan perguruan tinggi dan disebabkan berbagai
aspek, seperti latar belakang atau sejarah berdirinya perguruan tinggi, maka Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia masih bervariasi nama dan
kedudukannya, seperti Perpustakaan Pusat, Perpustakaan Fakultas dan Perpustakaan Jurusan.
1
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Bab VII Bagian Keempat Pasal 24 ayat 1, “Setiap Perguruan Tinggi
menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan standar nasional pendidikan.” Oleh karena itu, pada sebuah
institusi perguruan tinggi keberadaan perpustakaan mutlak diperlukan dengan memperhatikan standar nasional pendidikan sebagai faktor yang mendukung berbagai
aktifitas di perguruan tinggi terutama dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
1
Hermandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan, Jakarta : Universitas Terbuka, 1999, h. 1.18
Aktifitas penelitian yang dilakukan sivitas akademika merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penelitian ilmiah ini berperan penting untuk
memperoleh reputasi akademis maupun profesional bagi dosen dan membentuk integritas ilmiah mahasiswa. Dengan melakukan penelitian, dosen dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan di bidangnya, sedangkan mahasiswa melakukan penelitian untuk menyelesaikan studinya dengan membuat skripsi sebagai syarat
kelulusan. Penelitian ini di jabarkan melalui penulisan karya ilmiah yang tidak terlepas dari pemanfaatan koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan sebagai referensi.
Oleh karena itu, seperti yang tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Bab VII Bagian Keempat pasal 24 ayat
2, “Perpustakaan sebagaimana dimaksud ayat 1 memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.” Bahan pustaka yang disitir digunakan untuk mendukung uraian dalam penulisan karya ilmiah, dan data
bibliografi dari bahan pustaka yang disitir dicantumkan kedalam daftar pustaka. Pencantuman daftar pustaka menurut Soehardjan, “bukan berfungsi sebagai pajangan,
tetapi sebagai dasar penyusunan argumentasi atau sebagai bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh.”
2
Penulisan karya ilmiah ataupun suatu penelitian dapat dituangkan dalam sebuah buku, yang berupa kumpulan artikel-artikel atau disebut juga dengan jurnal
2
Soehardjan, “Pengertian Tentang Mutu Karya Tulis Ilmiah.” Jurnal Perpustakaan Pertanian
, 9 1 2000: h. 18
ilmiah. Hasil dari penulisan karya ilmiah tersebut merupakan sumbangan dari sivitas akademika khususnya peneliti dalam pengembangan ilmu pengetahuan di dunia
pendidikan. Artikel-artikel yang terpilih oleh redaksi sesuai dengan topik yang telah ditentukan, dapat di publikasikan dalam jurnal ilmiah dan di terbitkan oleh institusi
pendidikan maupun lembaga-lembaga penelitian. Dalam hal ini, jurnal ilmiah mempunyai peran penting dalam “menampung suatu ide, gagasan, penemuan baru,
dan pengalaman seseorang yang dituangkan dalam bentuk tulisan, karangan ataupun artikel.”
3
Dari berbagai koleksi yang ada di perpustakaan, koleksi terbitan berseri adalah salah satu sumber referensi yang dapat dimanfaatkan dalam penulisan karya
ilmiah di kalangan sivitas akademika khususnya peneliti. Terbitan berseri merupakan terbitan yang di publikasikan secara berturut-turut dengan tenggang waktu tertentu.
Koleksi terbitan berseri mempunyai peranan penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan, begitu juga dalam penulisan karya ilmiah. Terbitan berseri dapat
memberikan informasi yang up to date karena terbitnya sesuai jangka waktu tertentu, biasanya harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
Koleksi terbitan berseri dapat dimanfaatkan untuk menunjang pendidikan, penambah wawasan, hiburan, penelitian, dan penulisan karya ilmiah. Sebagaimana
yang tercantum pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Bab I Pasal 3, “Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian,
3
Abdul Rahman Saleh dan Yuyu Yulia Toha. Pengelolaan Terbitan Berseri, Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud, 1996, h.23
pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.” Dalam pemenuhan kebutuhan informasi terdapat kebutuhan yang berbeda-
beda dari setiap kriteria pemakai, karena pemakai mempunyai beberapa kriteria yang berbeda yaitu pelajar, pembaca biasa, dan peneliti.
Secara umum masalah yang sering dihadapi oleh perpustakaan perguruan tinggi adalah kurangnya perhatian terhadap ketersediaan koleksi terbitan berseri yang
tepat guna terhadap kebutuhan sivitas akademika. Dengan begitu perpustakaan harus menyediakan berbagai sumber informasi yang dibutuhkan sivitas akademika. Untuk
memenuhi kebutuhan sumber informasi sivitas akademika, perpustakaan dituntut untuk melakukan pengembangan koleksi secara benar agar mempunyai koleksi yang
tepat guna dalam pemanfaatannya. Oleh karena itu, perpustakaan perlu mengetahui sejauhmana ketersediaan koleksi bahan pustaka yang ada, terhadap pemenuhan
kebutuhan informasi sivitas akademika. Untuk mengetahui sejauhmana ketersediaan suatu koleksi perguruan tinggi,
maka dapat dilakukan evaluasi pengkajian ketersediaan koleksi, dengan melakukan kajian sitiran. Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi koleksi perpustakaan
perguruan tinggi dengan menggunakan sejumlah contoh dari publikasi penelitian yang sesuai dengan tujuan perpustakaan. Sebagai contoh, jurnal ilmiah yang terbitnya
teratur merupakan dokumen yang penting dari hasil penelitian civitas akademika, dengan demikian daftar pustaka yang dirujuk sangat bernilai bagi penulisan artikel
para peneliti. Sehingga sangat beralasan untuk dijadikan sarana mengevaluasi ketersediaan koleksi. Kajian sitiran dilakukan dengan mencatat semua bahan pustaka
yang terdapat pada publikasi yang dikaji. Data itu kemudian dicocokkan dengan data pada catalog ataupun data ketersediaan koleksi pada rak, maka dapat mengetahui
seberapa jauh ketersediaan koleksi yang ada di perpustakaan perguruan tinggi tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ketersediaan koleksi terbitan berseri sebagai referensi dalam penulisan suatu
artikel. Oleh sebab itu penulis ingin mengkaji melalui sebuah judul “Ketersediaan Koleksi Terbitan Berseri Di Perpustakaan UIN Jakarta : Analisis Sitiran Terhadap
Artikel dalam Jurnal Etikonomi”
B. Pembatasan Masalah