2.   Bahasa Pengantar
Bahasa pengantar yang disitir oleh penulis dari  jenis literatur terbitan berseri yang  disitir  terdiri  dari  2  bahasa,  yaitu  bahasa  Inggris  dan  bahasa  Indonesia  dengan
frekuensi sitiran dan persentase yang bervariasi. Berikut tabel dan grafik dari bahasa pengantar yang disitir penulis :
Tabel 13. Bahasa Pengantar Literatur Terbitan Berseri yang Disitir.
No.  Bahasa Frekuensi
Persentase
1 Inggris
331 81,13
2 Indonesia
77 18,87
Jumlah 408
100
Persentase
Bahasa Inggris 81.13
Bahasa Indonesia 18.87
Grafik 4. Persentase Bahasa Pengantar Literatur Terbitan Berseri yang disitir
Bahasa pengantar yang digunakan dalam literatur terbitan berseri yang disitir, terdiri dari 2  bahasa pengantar saja,  yaitu  literatur terbitan  berseri  berbahasa Inggris
yang  hampir  seluruhnya  digunakan  dengan  frekuensi  331  sitiran  dan  persentasenya 81,13,  sedangkan  yang  berbahasa  Indonesia  hanya  sebagian  kecil  saja  dengan
frekuensi 77 sitiran dan persentasenya 18,87 . Hal ini menunjukkan bahwa literatur terbitan  berseri  berbahasa  Inggris  lebih  relevan  dengan  penulisan  artikel  penulis
dibandingkan  dengan  bahasa  Indonesia  dalam  penulisan  artikel.  Oleh  karena  itu, pengadaan terbitan berseri dapat mengutamakan terbitan berseri berbahasa Inggris.
3.  Usia Literatur Terbitan Berseri yang Disitir
Untuk mengetahui usia literatur terbitan berseri yang disitir Jurnal Etikonomi tahun 2002-2006 dapat dilakukan dengan penghitungan terhadap 408 frekuensi sitiran
terbitan  berseri  yang  terdiri  dari  sitiran  majalah,  prosiding,  surat  kabar,  laporan tahunan,  dan  serial  monograf.  Berikut  penghitungan  usia  literatur  terbitan  berseri
yang disitir Jurnal Etikonomi :
Tabel 14. Usia Literatur Terbitan Berseri yang Disitir Jurnal Etikonomi
Usia Literatur Jumlah Sitiran
Persentase
0-2 2006-2004
11 2,70
3-4 2003-2002
28 6,86
Usia Literatur Jumlah Sitiran
Persentase
5-6 2001-2000
22 5,39
7-8 1999-1998
48 11,76
9-10 1997-1996
33 8,09
11-15 1995-1991
83 20,34
16-20 1990-1986
76 18,63
21-25 1985-1981
38 9,31
26-30 1980-1976
30 7,35
30 39
9,56
Jumlah 408
100
Persentase Usia Literatur
0-2 2.70
30 9,56
26-30 7,35
21-25 9,31
16-20 18,63
11-15 20,34
9-10 8,09
7-8 11,76
5-6 5,39
3-4 6,86
Grafik 5. Persentase Usia Literatur
Pada  tabel  14  dan  grafik  5,  literatur  terbitan  berseri  yang  paling  banyak digunakan  sebagai  bahan  rujukan  sebagian  besar  berusia  berkisar  0-15  tahun    225
sitiran  55,15  .  Sebagian  besar  dari  55,15  ,  usia  sitiran  yang  paling  banyak digunakan  penulis  berusia  11-15  tahun  83  sitiran.  Sedangkan  usia  literatur  yang
paling  sedikit  digunakan  adalah  usia  0-2  tahun  11  sitiran  yang  merupakan  usia literatur termuda yang digunakan oleh penulis.
Menurut  Sulistyo  Basuki,  “untuk  menghitung  nilai  umur  paro  hidup  suatu literatur  dengan  menetapkan  tahun  pada  saat  persentase  kumulatif  dari  sitiran  untuk
majalah  yang  disitir  dapat  mencapai  jumlah  yang  sama  atau  lebih  dari  50  .  Lalu perhitungan  dibuat  dari  jumlah  tahun  mulai,  sehingga  mencapai  50    dari  jumlah
sitiran.”
48
Maka  untuk  penghitungan  paro  hidup  pada  literatur  terbitan  berseri  pada tabel  14  dapat  menggunakan  rumus  keusangan  publikasi  ilmiah.  Berikut  adalah
penghitungannnya : Jumlah sitiran tahun 0-10 tahun adalah
100 408
142 ×
= 34,80
Jumlah sitiran tahun 11-20 tahun adalah
408 159
x 100  = 38,97 Persentase kumulatif 0-20 tahun adalah 34,80  + 38,97   = 73,77
Hal  ini  berarti  bahwa  nilai  50    berada  antara  usia  0-10  tahun  s.d.  11-20  tahun, berikut penghitungan umur paro literatur terbitan berseri yang disitir penulis :
50  - 34,80  = 15,2 73,77  - 34,80  = 38,97
10 97
, 38
2 ,
15 ×
tahun = 3,9 tahun Maka umur paro hidup literatur terbitan berseri adalah 10 tahun 34,80  dari seluruh
literatur  terbitan  berseri  ditambah  3,9  tahun  sehingga  jumlahnya  13,9  tahun.  Maka umur paro dari  literatur terbitan  berseri  yang digunakan penulis adalah  berusia 13,9
tahun. Maka 50  dari literatur terbitan berseri yang digunakan penulis berusia 13,9 tahun. Berarti, 50  dari literatur terbitan berseri yang berusia lebih dari 13,9 tahun
telah  usang.  Hal  ini  dapat  menggambarkan  bahwa  sebagian  literatur terbitan  berseri yang telah usang usianya masih relevan atau sesuai dengan topik tulisan penulis.
48
Sulistyo Basuki, Pengantar Dokumentasi Bandung : Rekayasa Sains, 2004,  h. 81
E.  Peringkat MajalahJurnal yang Disitir oleh Jurnal Etikonomi