Pembahasan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
dianggap sebagai hasil final sebelum diperiksa kembali kesesuaiannya terhadap informasi yang disediakan. Sudah barang tentu model ini mengutamakan
pembelajaran yang sistematis dan terstruktur. Oleh karena itu sebelum mengadakan penelitian pada kelas eksperiemen
yaitu kelas X.6 peneliti membagikan problem paper kertas masalah untuk terlebih dahulu ditelaah siswa sambil dipelajari jawaban dan kebenaran jawaban
tersebut. Setelah membagikan problem paper guru meminta siswa membaca soal dengan seksama secara berurutan, dan guru menerangkan bahwa dalam
pembelajaran kali ini siswa tidak lagi belajar terlebih dahulu setelah itu mengerjakan soal, namun kali ini siswa mengerjakan soal sambil belajar.
Disini siswa bebas mengeluarkan jawaban dan argumen masing-masing tentang konsep listrik dinamis sesuai kemampuan awal siswa, ditahap selanjutnya
guru mengkoreksi dengan seksama jawaban yang benar atau mendekati benar, untuk disempurnakan sesuai konsep listrik dinamis yang sebenarnya. Dari sinilah
siswa belajar, dan memperbaiki konsep awal dan berani menganalisis jawaban dengan lebih terarah.
Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan model pemecahan masalah Polya untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa pada konsep listrik
dinamis diperoleh nilai rata-rata kelompok kontrol pretest 39,8 dan posttest 46,6, sedangkan nilai rata-rata kelompok eksperimen pretest 40,4 dan posttest 74,5. Hal
ini menjelaskan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen yang diberi penerapan model pemecahan masalah Polya lebih besar, artinya terdapat peningkatan
kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis menggunakan penerapan model pemecahan masalah Polya.
Data dalam penelitian ini diolah menggunakan uji-t, sehingga diperoleh hasil pretest t
hitung
= 0,255 dan posttest t
hitung
= 10,142 dengan t
tabel
= 1,999 maka uji t pretest t
hitung
t
tabel
0,2551,999, maka Ho diterima, Ha ditolak. Sedangkan uji t posttest t
hitung
t
tabel
10,1421,999, maka Ho ditolak, Ha diterima. Hal ini menjelaskan bahwa penerapan model pemecahan masalah Polya pada konsep
listrik dinamis dapat meningkatkan kemampuan analisis siswa.
Berdasarkan angket mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan menunjukan bahwa hampir seluruh siswa memberikan
tanggapan positif terhadap tindakan pembelajaran yang telah diterapkan yaitu pembelajaran pemecahan masalah Polya. Siswa merasa sangat senang melakukan
kegiatan pemecahan masalah. Sebagian besar siswa juga menilai bahwa pembelajaran fisika dengan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan
kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis. Hal ini terjadi karena dengan tindakan pemecahan masalah siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran sehingga memacu siswa untuk lebih berpikir secara analisis. Pembelajaran pemecahan masalah Polya yang dilakukan pada kelas
eksperimen. Siswa berpendapat bahwa, siswa tidak tertekan untuk menjawab pertanyaan listrik dinamis yang bersifat matematis, karena dalam pembelajaran
pemecahan masalah Polya siswa diberikan kebebasan untuk menjawab sesuai daya analisis mereka masing-masing sebelum dinilai kesesuaiannya pada tahap
selanjutnya yaitu tahap checking back memeriksa kembali, proses ini dilakukan berulang kali dalam pembelajaran, sehingga siswa terlatih untuk menyelesaikan
soal listrik dinamis yang bersifat matematis tanpa tekanan, karena takut melakukan kesalahan.
Dengan demikian terbukti bahwa model pemecahan masalah merupakan model esensial untuk menyeleksi informasi yang relevan, informasi tersebut
berupa data dan permasalahan yang akan dicari penyelesaiannya sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan analisis siswa khususnya konsep
listrik dinamis yang bersifat matematis.