Rangkain listrik arus searah

2 Hukum I Kirchhoff tentang Arus Ampermeter A Ampermeter D Ampermeter B Ampermeter C Gambar 2.3 Semua Bacaan Ampermeter dari A sampai D adalah sama. Seperti telah diketahui bahwa dalam suatu rangkaian yang tidak bercabang, kuat arus dibagian apa saja sama besarnya Namun kuat arus pada rangkaian bercabang ditentukan dengan Hukum I Khirchhoff sebagai berikut: Pada rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu. ∑I masuk = ∑I keluar 3 Susunan Seri-Paralel Penghambat Listrik Untuk penghambat-penghambat listrik yang disusun seri, hambatan penggantinya sama dengan jumlah hambatan tiap-tiap penghambat. R s = = R 1 + R 2 + R 3 + …. ………………………….2.3 Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian Untuk penghambat-penghambat listrik yang disusun paralel, kebalikan hambatan penggantinya sama dengan jumlah kebalikan hambatan dari tiap-tiap penghambatnya. = = + + + …. ………………………………2.4 Susunan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian. Susunan seri paralel terdapat masing-masing empat prinsip susunan penghambat-penghambat listrik diantaranya: 29 29 Marthen Kanginan, Opcit. hal.285. A C B D a Empat prinsip susunan seri penghambat-penghambat listrik 1 Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian. 2 Kuat arus melalui tiap-tiap penghambat sama, yaitu sama dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti serinya. I 1 = I 2 = I 3 = … I seri ……………………………………2.5 3 Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap penghambat. V seri = V 1 + V 2 + V 3 + … ………………………………....2.6 4 Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan di mana tegangan pada ujung-ujung tiap penghambat sebanding dengan hambatannya. V 1 : V 2 : V 3 : … = R 1 : R 2 : R 3 : … ………………………………2.7 Jadi V 1 + V 2 + V 3 + … = V, maka ; ………..2.8 b Empat prinsip susunan paralel penghambat-penghambat listrik 1 Susunan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian. 2 Tegangan pada ujung-ujung tiap komponen sama, yaitu sama dengan tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti paralelnya. V 1 = V 2 = V 3 = … V paralel 3 Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen. I paralel = I 1 + I 2 + I 3 + … …………………………………………2.9 4 Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus di mana kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen sebanding dengan kebalikan hambatannya. I 1 : I 2 : I 3 : … = : : : … …………………………………2.10 4 Hukum II Kirchhoff Tentang Tegangan Hukum II Kirchhoff tentang tegangan menyatakan didalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik ε dengan penurunan tegangan IR sama dengan nol. Dirumuskan: Σε + ΣIR = 0 30 ………………2.11 Σ ε = jumlah GGL atau sumber arus listrik baterai I = arus listrik R = hambatan listrik Dalam hukum II Khirchhoff terdapat perjanjian tanda sebagai berikut: a. Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop yang kita tentukan, dan negatif jika berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan. Misalnya jika kita tetapkan arah loop adalah searah dengan jarum jam lihat gambar 2.4 a maka kuat arus I berarah ke A dan B searah dengan arah loop, sehingga I bertanda positif. Jika kita tetapkan arah loop adalah berlawanan arah dengan jarum jam, maka kuat arus I dari A dan B berlawanan arah dengan arah loop, sehingga I bertanda negatif lihat gambar 2.4 b b. Bila saat mengikuti arah loop, kutub positif sumber tegangan dijumpai lebih dahulu daripada kutub negatifnya, maka ggl ɛ bertanda positif, dan negatif bila sebaliknya. Misalkan kita mengikuti arah loop abcda lihat gambar 2.4 c. pada saat mengikuti arah loop dari b ke c, kutub negatif sumber tegangan ɛ 2 dijumpai lebih dahulu daripada kutub positifnya, sehingga ɛ 2 bertanda negatif. Sedangkan ketika mengikuti arah loop dari d ke a, kutub positif sumber tegangan ɛ 1 dijumpai lebih dahulu daripada kutub negatifnya, sehingga ɛ 1 bertanda positif. 31 30 Ibid, h. 295. 31 Ibid, h. 296. I -I A B A B a b a b ɛ 1 ɛ 2 d c c Gambar 2.4 Arah Loop Hukum Kirchooff II arah loop arah loop arah loop

5. Penelitian Relevan

Sebelum penulis melakukan penelitian ini, telah banyak peneliti yang membahas tentang pembelajaran pemecahan masalah diantarnya adalah dijelaskan oleh: a. Gamze Sezgin Selcul, dkk 2008 dalam jurnal yang berjudul The Effects Of Problem Solving Intruction On Physics Achievement. Problem Solving Performance And Strategy Use, mengemukakan bahwa Findings of the study indicate that strategy introduction was effective on physics achievement problem solving performance, and strategy use. The implication of these result for physics introduction are discussed 32 yang berarti temuan penelitian menunjukkan bahwa strategi pendahuluan efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika, dan strategi yang digunakan. Dampak dari hasil tersebut untuk fisika dasar masih didiskusikan. b. Tolga gok, dkk 2010 dalam jurnal yang berjudul The Effects Of Problem Solving Strategies On Students Achievement, Attitude and Motivation, Tolga gok, dkk mengemukakan bahwa in conclusion , it was found that the averages of the experimental group’s achievement, motivation, strategy level, and attitude were found to be higher the control group’s. according to the experimental data, gender didn’t effect the physics achievement of students. It was concluded that problem solving strategies was more effective in cooperative learning than conventional teaching 33 yang berarti ditemukan rata- rata prestasi, motivasi, tingkat strategi, dan sikap kelompok eksperimen ditemukan lebih tinggi dari kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kemampuan fisika siswa. Kesimpulannya, strategi pemecahan masalah lebih efektif pada pembelajaran kooperatif daripada pembelajaran konvensional. c. Tolga gok, dkk 2008 dalam jurnal yang berjudul Effects Of Problem Solving Strategies Teaching On The Problem Solving Attitudes of Cooperative Learning Group In Physics Education, menjelaskan bahwa It was found that 32 Gamze sezgin selcul, dkk, Opcit, h. 151 33 Tolga gok, dkk, Opcit, h. 7 the everage of strategy teaching group’s achivemenet, attitude and problem solving was much higher than control groups achievement 34 yang berarti ditemukan bahwa rata-rata, sikap prestasi strategi pembelajaran kelompok dan pemecahan masalah jauh lebih tinggi dari pencapaian kelompok kontrol d. Jurnal yang berjudul Pemecahan Masalah dan Penggunaan Strategi Pemecahan Masalah, menjelaskan bahwa Kemampuan memecahkan masalah sebagian dapat ditingkatkan melalui penyuburan kebiasaan berpikir serius dan strategi umum untuk menyelesaikan tugas-tugas kognitif. 35 e. Skripsi yang bejudul Pengaruh Metode Problem Solving Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilan Berfikir Kritis Siswa pada Konsep Listrik Dinamis, menjelaskan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh dari penggunaan metode pemecahan masalah terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep listrik dinamis, upaya yang dilakukan adalah pemberian tes keterampilan berpikir kritis dengan empat indikator, lembar masalah dan 10 pertanyaan kuisioner pada kelas eksperimen, hasil penelitian menjelaskan bahwa, Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan metode problem solving pemecahan masalah terhadap keterampilan berfikir kritis siswa pada konsep listrik dinamis 36 f. Skripsi yang berjudul, Implemetasi Strategi Problem Solving pada Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika SMA, menjelaskan bahwa, Terdapat peningkatan prestasi belajar fisika SMA menggunakan strategi pemecahan masalah pada pembelajaran kooperatif. 37 g. Skripsi yang berjudul, Implementasi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Langkah –Langkah Polya Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa, menjelaskan bahwa Terdapat peningkatan pembelajaran matematika melalui pendekatan langkah-langkah Polya jika ditinjau dari kemampuan awal siswa. 38 34 Tolga gok, dkk,Opcit, h.253 35 Jenius P. Purba, Opcit, h. 8 36 Suryani, Opcit, h. i 37 Nenden, Opcit, h.i 38 Dwi Fadilah Musfiroh, Opcit, h.i