Pengenalan Yusril Terhadap Masyumi
memiliki pendirian bahwasanya Masyumi berjuang untuk keagungan Islam dan kaum muslimin.
5
Masyumi pada awalnya didirikan 24 oktober 1943 sebagai pengganti MIAI majelis islam a’la indoneia adalah Badan Federasi bagi Ormas Isam
dibentuk dari hasil pertemuan 18-21 september 1937. KH HasyimAsy’ari merupakan pencetus badan kerjasama ini sehingga menarik hati kalanganm
modernis. MIAI mengoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan umat Islam
menghadapi politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan dan wajib militer bagi umat Islam. KH Hasyim Asyari menjadi ketua badan legislatif
dengan 13 organisasi tergabung dalam MIAI. Setelah Jepang datang, MIAI dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi.
Karena Jepang memerlukan suatu badan untuk menggalang dukungan masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Meskipun demikian, Jepang
tidak terlalu tertarik dengan partai-partai Islam yang telah ada di zaman Belanda yang kebanyakan berlokasi di perkotaan dan berpola pikir modern, sehingga pada
minggu-minggu pertama,
Jepang telah
melarang Partai Sarekat
Islam Indonesia PSII dan Partai Islam Indonesia PII. Selain itu Jepang juga berusaha
memisahkan golongan cendekiawan Islam di perkotaan dengan para Kyai di pedesaan. Para Kyai di pedesaan memainkan peranan lebih penting bagi Jepang
karena dapat menggerakkan masyarakat mendukung Perang Pasifik, sebagai buruh atau tentara. Setelah gagal mendapatkan dukungan dari kalangan nasionalis
5
Drs Firdaus Syam, M.A dan Drs. Ahmad Suhelmi, M.A, Ahmad Sumargono Dai dan Aktivis Pergerakan Islam yang Mengakar di Hati Umat jakarta: millenium publisher, 2004 , h
74-75
di dalam Putera, Jepang mendirikan Masyumi. Masyumi pada zaman pendudukan jepang belum menjadi partai namun
merupakan federasi dari empat organisasi Islam yang di izinkaan pada masa itu, yaitu Nahdalatul Ulama, Muhamadiyah. Persatuan Umat Islam, dan Persatuan
Umat Islam Indonesia, setelah menjadi Partai Masyumi mendirikan surat kabar harian abadi pada 1947.
Di antara tokoh-tokoh Masyumi yang cukup dikenal adalah: KH Hasyim Asyarie
KH Wahid Hasjim, yang juga adalah putra dari KH Hasyim Asyarie. Haji Abdul Malik Karim Amrullah Hamka, menjadi wakil Masyumi
dalam Konstituante Muhammad Natsir,Menteri Penerangan di Kabinet Presidentil masa
revolusi ,Perdana Menteri Pertama NKRI, terkenal dengan Mosi Integral Natsir yang mengubah Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia Syafrudin Prawiranegara,Menteri Kemakmuran di Kabinet Presidentil
masa revolusi,Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia,Gubernur Bank Indonesia Pertama, terkenal dengan kebijakanGunting Sjafrudin
Mr. Mohammad Roem, Diplomat ulung yang dikenal lewat inisiatifnya dalam perundingan yang kemudian dikenal sebagai Perundingan Roem -
Royen KH. Dr. Isa Anshari,Ketua Partai Masyumi di Parlemen yang dikenal
lantang dan tegas dalam memegang teguh prinsip perjuangan termasuk saat
polemik dasar negara berlansung di majelis konstituante sebelum akhirnya dibubarkan oleh sebuah Dekrit Presiden tertanggal 5 Juli 1959
Kasman Singodimedjo,Daidan PETA daerah Jakarta, tanpa jaminan keamanan dari Daidan PETA Jakarta tidak akan ada rapat umum
IKADA Proklamasi Kemerdekaan NKRI Dr. Anwar Harjono, Merupakan Juru Bicara terakhir partai masyumi yang
dibekukan oleh pemerintah orde lama sehingga lahirlah Keluarga Besar Bulan Bintang yang di masa orde baru mendirikan Organisasi Dakwah yakni Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia DDII dan di masa orde baru menjadi inspirator bagi lahirnya kekuatan politik baru penerus perjuangan Masyumi yakni Partai
Bulan Bintang PBB
6
Satu hal lain lagi yang memang merupakan kedekatan hubungan antara Yusril Ihza Mahendra dengan Masyumi yaitu pemberian peniti emas yang
dimiliki oleh M. Natsir yang diberikan padanya sebagai symbol estapet perjuangan Islam, dengan partainya yaitu Partai Bulan Bintang.
Anwar Haryono tokoh Masyumi mengharapkan agar Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra yang dipimpin oleh yang kaum muda,
di support oleh kaum muda dan direstui oleh kaum tua di tengah-tengah masyarakat ini.Keberadaanya sangat diharapkan oleh keluuarga besar Partai Bulan
Bintang untuk bisa mewujudkan kembali wajah politik yang sejuk dan bermanfaat bagi rakyat serta diharapkan mampu tampil sebagai kekuatan yang diharapkan
bisa menjadi penerus Masyumi.
6
http:id.wikipedia.orgwikiMajelis_Syuro_Muslimin_Indonesia
Ketika deklarasi PBB dipersiapkan, sebenarnya Yusril disiapkan menjadi sekretaris jenderal partai, dan Amin Rais sebagai ketua umum, namun menjelang
deklarasi Amin Rais menolak menjadi ketua umum, sehingga sejarahpun berubah. Akhirnya yusril lah yang dipilih menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang.
7
“
Saya sendiri sejak awal tidak berminat menjadi Ketua Umum Partai. Saya merasa saya lebih sebagai seorang aktivis dan akademisi, daripada seorang
politisi. Memang saya adalah salah seorang yang paling aktif membangun idea pembentukan partai ini dan melakukan sosialisasi ke mana-mana.Namun saya
tidak berminat jadi Ketua. Saya akhirnya terpaksa menerima jabatan ketua itu setelah tidak ada alternative lain, karena Amin Rais yang mula-mula mengatakan
sudah 90 persen OK menjadi Ketua partai ini, tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dan akan mendirikan partai lain yang lebih pluratistis, tidak spesifik
partai Islam. Anwar Harjono dan Abdul Qadir Jailani yang mendesak saya agar mau menerima jabatan Ketua Partai yang baru ini.“Kalau ente tidak mau, ya
sudah bubar saja, gak usah bikin partai” kata Qadir. Anwar Harjono mengatakan bahwa “Saudara adalah generasi muda yang paling dekat dengan
Pak Natsir dan mengerti pikiran-pikiran beliau, serta mengerti sejarah dan ideology Masyumi. Karena itu, saya minta agar Saudara yang memimpin partai
ini. Amin Rais, tidak jadi, walau sebelumnya sudah mengatakan 90 persen setuju memimpin partai baru ini”.
8
Pernyataan Yusril Ihza Mahendra pun dibenarkaan oleh Syarifien Maloko, bahwasanya “ Yusril Ihza Mahendra yang memang dimata para tokoh Masyumi
saat itu tidak punya pilihan lain kecuali dia, pertama usia muda, dibanding
7
www.kompas.com
8
Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza Ihza Law Firm, selasa 26 juli 2011, jam 17.30 WIB.
dengan yang lain, dan dia memiliki kualifikasi sebagai seorang akademisi, professor cerdas dan khususnya kepakarannya di bidang hukum tata Negara “.
9
Menurut DR. Ahmad Sumargono “ terpilihnya Yusril sebagai pemimpin partai itu karena Yusril merupakan sosok tokoh yang memiliki suatu keberanian dalam
pernyataan-pernyataanya, dan juga pakar dalam bidang hukum Tata Negara, selain itu beliaupun merupakan tokoh muda yang penampilannya cukup tampan,
tetapi beliau pintar dan pandai dalam hukum Tata Negara.
10
Dapat dilihat betapa kuat hubungan Masyumi dan Yusril dan juga partainya yaitu Partai Bulan Bintang yang sudah melekat sejak awal berdirinya
dan selain juga mewarisi kebesaran Masyumi dengan seluruh tradisi yang melingkupinya, Partai Bulan Bintang juga didirikan sebagaimana Masyumi
pertama kali dahulu berdiri yang didukung oleh puluhan ormas.
11