17 PNI MASSA
MARHAEN 345.629
1 1
18 IPKI 328.654
1 1
19 PKU 300.064
1 1
20 MASYUMI 456.718
1 -
21 PKD 216.675
1 -
22 PNI SUPENI 377.137
- -
23 KRISNA 369.719
- -
24 PARTAI KAMI 289.489
- -
25 PUI 269.309
- -
26 PAY 213.979
- -
27 PARTAI REPUBLIK 328.564 -
- 28 PARTAI MKGR
204.204 -
- 29 PIB
192.712 -
- 30 PARTAI SUNI
180.167 -
- 31 PCD
168.087 -
- 32 PSII 1905
152.820 -
- 33 MASYUMI BARU
152.589 -
- 34 PNBI
149.136 -
- 35 PUDI
140.980 -
- 36 PBN
140.980 -
- 37 PKN
104.385 -
-
38 PND 96.985
- -
39 PADI 85.838
- -
40 PRD 78.730
- -
41 PPI 63.934
- -
42 PID 62.901
- -
43 MURBA 62.006
- -
44 SPSI 61.105
- -
45 PUMI 49.839
- -
46 PSP 49.807
- -
47 PARI 54.790
- -
48 PILAR 40.517
- -
JUMLAH 105.786.661
462 462
Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra memperoleh 2.049.708 dengan perolehan 13 kursi di Anggota Parlemen, sehingga
menghantar para kader dari Partai Bulan Bintang menduduki kursi Parlemen. Pada pemilu1999 yang dimenangkan oleh PDI-P mengungguli partai
lainnya, namun pada saat pemilihan untuk Presiden RI yang di pilih oleh anggota legislatif, tidak menjadikan wakil PDI-P yang mencalonkan Megawati sebagai
Presiden RI menang dalam pencalonnanya justru kalah oleh Poros Tengah yang merupakan gabungan dari partai Islam lainnya, poros tengah yang mencalonkan
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI sehingga wakil dari Poros Tengah yaitu Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden RI. Dan dari hasil pemilu 1999
pun menghantarkanYusril Ihza Mahendra menjadi Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, disaat beliau memangku jabatan sebagai Menteri Hukum
dan Perundang-Undangan, beliau ingin membangun system bernegara yang kuat, dalam hal ini Negara bukan tunduk kepada orang melainkan terhadap system. Dan
gagasan yang ingin diperjuangkan oleh Yusril Ihza Mahendra dan juga partainya yaitu Partai Bulan Bintang, mengusulkan untuki dilakukan amandemen sejumlahh
pasal yang ada didalam Undang-undang Dasar 1945 ini, demikian pula usulannya agar mengubah system pemerintahan dari Presidential menjadi Parlementer. Dan
untuk pemilihan Presiden, Yusril Ihza Mahendra menginginkan agar Presiden Republic Indonesia dimasa yang akan datang tidaklah dipilih oleh anggota
parlemen melainkan dipilih langsung oleh rakyat Indonesia, dan gagasannya inipun yang termasuk diagendakan Partai Bulan Bintang untuk diperjuangkan
dalam Amandemen Konstitusi.
13
Pada pemilu 2004, dimana adanya perubahan dalam pemilihan, didasari atas sidang umum MPR tahun 2002 yang menambahkan14 Amandemen pada
Undang-Undang Dasar 1945 di antaranya mengenai perubahan dalam badan Legislatif yang dimulai pada pemilu 2004. Yang mana MPR akan terdiri dari
Dewan Perwakilan Rakyat DPR , Dewan Perwakilan Daerah DPD , yang mana MPR akan dipilih secara langsung oleh Dewan perwakilan, dan Militer
dihilangkan dari Dewan Perwakilan. Dan pemilihan Presiden dipilih langsung oleh masyarakat Indonesia.
13
Drs. Firdaus Syam, M.A, yusril ihza mahendra perjalanan hidup pemikiran dan tindakan politik, h 302-305
Hanya Partai yang memperoleh lima persen atau tiga persen kursi di DPR saja yang dapat mencalonkan kandidatnya untuk pemilu Presiden 2004.
Sedangkan, untuk partai yang tidak memenuhi kreteria tersebut harus bergabung dengan partai yang memenuhi persyaratan untuk maju ke pemilu Presiden 2004.
Berikut tabel hasil pemilu tahun 2004
14
No .
Partai
Jumlah suara persentase Jumlah
Kursi Persentase Keterangan
1. Partai Golongan
Karya 24.480.757
21,58 128
23,27 Lolos
2. Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan
21.026.629 18,53
109 19,82
Lolos
3. Partai Kebangkitan
Bangsa 11.989.564
10,57 52
9,45 Lolos
4. Partai Persatuan
Pembangunan 9.248.764
8,15 58
10,55 Lolos
5. Partai Demokrat
8.455.225 7,45
55 10,00
Lolos
6. Partai Keadilan
Sejahtera 8.325.020
7,34 45
8,18 Lolos
14
http:id.wikipedia.orgwikiPemilihan_Umum_Anggota_DPR,_DPD,_dan_DPRD_Ind onesia_2004
7. Partai Amanat
Nasional 7.303.324
6,44 53
9,64 Lolos
8. Partai Bulan
Bintang 2.970.487
2,62 11
2,00 Lolos
9. Partai Bintang
Reformasi 2.764.998
2,44 14
2,55 Lolos
10. Partai Damai
Sejahtera 2.414.254
2,13 13
2,36 Lolos
11. Partai Karya Peduli
Bangsa 2.399.290
2,11 2
0,36 Lolos
12. Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia 1.424.240
1,26 1
0,18 Lolos
13. Partai Persatuan
Demokrasi Kebangsaan
1.313.654 1,16
4 0,73
Lolos
14. Partai Nasional
Banteng Kemerdekaan
1.230.455 1,08
0,00 Tidak lolos
15. Partai Patriot
Pancasila 1.073.139
0,95 0,00
Tidak Lolos
16. Partai Nasional
923.159 0,81
1 0,18
Lolos
Indonesia Marhaenisme
17. Partai Persatuan
Nahdlatul Ummah Indonesia
895.610 0,79
0,00 Tidak
Lolos
18. Partai Pelopor
878.932 0,77
3 0,55
Lolos
19. Partai Penegak
Demokrasi Indonesia
855.811 0,75
1 0,18
Lolos
20. Partai Merdeka
842.541 0,74
0,00 Tidak
Lolos
21. Partai Sarikat
Indonesia 679.296
0,60 0,00
Tidak Lolos
22. Partai Perhimpunan
Indonesia Baru 672.952
0,59 0,00
Tidak Lolos
23. Partai Persatuan
Daerah 657.916
0,58 0,00
Tidak Lolos
24. Partai Buruh Sosial
Demokrat 636.397
0,56 0,00
Tidak Lolos
Jumlah 113.462.414 100,00 550
100,00
Pada pemilu 2004 perolehan suara Partai Bulan Bintang mengalami penurunan dibandingkan dengan pemilu 1999 yang menempatkan Partai Bulan
Bintang diperingkat ke 6. Sedangkan pada 2004 ini Partai Bulan Bintang hanya mampu menempati peringkat ke 8. Akan tetapi pada pemilu 2004 partai Bulan
Bintang masih mengutus dua Tokoh mereka menjadi menteri di kabinet Indonesia bersatu jilid I yaitu Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Sekretaris
Negara sedangkan M.S. Kaban SE, Msi sebagai Menteri Kehutanan.
15
Meskipun Partai Bulan Bintang dapat mengutus Tokoh mereka menduduki jabatan Menteri pada kabinet Indonesia bersatu jilid I. Akan tetapi Partai ini
mengalami penurunan dalam perolehan kursi untuk Parlemen. Dimana pada tahun 1999 Partai Bulan Bintang memperoleh 13 kursi untuk Parlemen, sedangkan pada
2004 hanya memperoleh 11 kursi. Beberapa ilmuwan mengatakan, sebuah partai dapat dibilang sukses
ataupun maju apabila partai tersebut dapat berakar pada masyarakat lokal, melakukan
kegiatan secara
terus menerus,
berusahamemperoleh dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintah, dan ikut serta dalam pemilihan umum.
16
Melihat dari pernyataan diatas, Partai Bulan Bintang dapat dibilang salah satu partai yang maju atau sukses dalam kanca perpolitikan pada pemilu 1999 dan
2004.Hal ini terjadi, tak lepas dari andil Yusril sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang untuk membesarkan partai tersebut.pada pemilu 1999 Partai Bulan
Bintang menjadi pelopor terbentuknya gabungan partai-partai Islam yang dikenal
15
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas
16
http:partalearning.blogspot.com201105kelompok-kepentingan-dan-partai- politik.html
dengan sebutan Poros tengah. Dari gabungan partai-partai inilah yang akhirnya mengutus Abdurrahman Wahid sebagai calon Presiden, dan sebagai peraih suara
terbanyak pada pemilu 1999 tersebut.maka Abdurrahman wahid berhak menjadi presiden RI.Dan menjadikan Yusril sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia.
17
Pada pemilu 2004, Partai Bulan Bintang menjadi salah satu kekuatan politik, dengan terbentuknya Koalisi Kebangsaan yang merupakan gabungan
partai politik untuk menyalonkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI, dan dari hasil koalisi kebangsaan inipun mebuahkan hasil yang memuaskan
dengan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden RI. Karena keberhasilan koalisi kebangsan yang mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono
sebagai Presiden, maka dari itu Partai Bulan Bintang yang merupakan salah satu dari koalisi kebangsaan pun menjadikan Yusril Ihza Mahendra dan MS Kaban
sebagai menteri di cabinet Indonesia bersatu jilid I
18
. Pada pemilu terakhir tahun 2009, Partai Bulan Bintang yang pada saat itu
dipimpin oleh MS. Kaban, mengalami penurunan dalam jumlah hasil akhir penghitungan suara pemilih, sehingga akhirnya, Partai Bulan Bintang benar-benar
tidak menghantarkan satupun tokohnya duduk dikursi Parlementer. Karena tidak memenuhi standar yang sudah ditetapkan, Partai Bulan Bintang hanya mampu
mendapatkan suara 1,79 .
19
Syarifien Maloko mengatakan bahwasanya ketidak berhasilan Partai Bulan Bintang di Pemilu terakhir 2009 “ bahwasanya kesadaran berpolitik masyarakat
17
http:id.wikipedia.orgwikiKabinet_Persatuan_Nasional
18
http:id.wikipedia.orgwikiKabinet_Indonesia_Bersatu
19
Sumber KPU
islam kurang, dan ternyata umat Islam lebih banyak memilih Partai yang bukan PBB itu fakta, tidak perlu lagi pakai survey, di Indonesia ini mayoritas umat
Islam, umat Islam masih dibebani pemikiran bahwa perlukah umat Islam itu berpolitik, atau politik harus di pisahkan dari Agama, sehingga pada saat pemilu
itu tidak siap, artinya seperti jangan membawa-bawa Agama dalam politik, jadi bahwasanya masyarakat Islam beranggapan urusan politik dia tidak campuri
dengan Agama”
20
Pada pemilu 2009 perolehan suara Partai Bulan Bintang memanglah sangat menurun dan tidak bisa melampaui ambang batas 2,5, sehingga tidak
dapat menempatkan wakil-wakilnya di DPR. DPP PBB melalui lembaga survey independent dari universitas Indonesia telah melakukan survey untuk mengetahui
penyebabnya, dang menghasilkan 5 faktor yang menyebabkan Partai Bulan Bintang ini kalah dalam pemilu 2009.
1 Figure caleg tidak dikenal atau kurang populer
2 Pengurus partai kurang dikenal dan tidak dekat dengan masyarakat
3 Program dan isu tidak sesuai dengan aspirasi rakyat
4 Citra pimpinan dan pengurrus jarang diliput oleh media massa
5 Kinerja anggota legislative dan kepala daerah yang berasal dari PBB tidak
aspiratif dan kurang terpublikasi.
21
Ironis memang dengan mayoritas muslim di Indonesia, tetapi justru partai Islam mengalami kekalahan, banyak yang menyatakan bahwasanya partai Islam
20
Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M. Si, selasa 08 November 2011, jam 15:00 WIB, di DPP PBB
21
Hasil muktamar III, Langkah-Langkah Untuk Masa Depan Partai Bulan Bintang , hal 129
itu lebih tertutup kesannya, dan belum adanya kemauan dalam masyarakat Indonesia yang menggabungkan agama dengan politik.
Menurut Efa Ainul Falah kekalahan partai Islam dalam pemilu itu ia menilai bahwasanya kekalahan parpol Islam selain kelemahan internal parpol
Islam itu sendiri seperti kematangan konsep pemikiran partai, dan juga karena factor dominasi ideologi asing dan juga karena minimnya pemahaman tentang
parpol Islam. Selain itu juga kekalahan partai politik Islam itu juga karena satu pendirian
partai yang tidak memperhatikan pola strategi politik, karena bahwasanya kebanyakan parpol Islam yang dibuat asal jadi dan tidak memikirkan peluang
politik yang bisa dicapai. Kedua parpol Islam tidak mendapatkan momentum yang baik bahkan sebaliknya, banyak partai Islam muncul disaat adanya ketegangan
antara perbedaan Agama, atau bisa bilang disharmonisasi antara satu kelompok dengan kelompok lain. Ketiga partai politik Islam menggunakan symbol dalam
partainya, yang justru kadang symbol dan atribut keagamaan yang terkadang bernada provokasi ketimbang citra Islam itu sendiri yang rahmatan lila’alamin,
padahal dengan memposisikan diri inklusif boleh jadi didukung bukan hanya umat Islam saja tetapi masyarakat lebih luas. Keempat Figure yang kharismatik pada
partai itu sendiri, banyaknya masyarakat yang justru lebih memilih partainya itu karena melihat figure dari partai itu sendiri.
22
DR. Ahmad Sumargono mengemukakan “ kalau untuk simbolnya Partai Bulan Bintang itu partai terbuka, walaupun dalam kepengurusannnya memang
22
Hamid Basyaif dan Hamid Abidin, Mengapa Partai Islam Kalah Alvabet, Jakarta, 1999 h 163-168
harus orang Islam, karena kita kan partai Islam, Yusril merupakan tokoh elit yang kurang turun kebawah kurang integrasi tidak seperti M. Natsir yang
langsung turun kebawah”.
23
Kalau melihat hasil survey yang telah dilakukan oleh DPP PBB dan juga membaca pandangan dari Efa Ainul Falah ada beberapa kemiripan yang
menyebabkan Partai Bulan Bintang mengalami kekalahan, dilihat dari simbolnya yang bulan bintang yang dipakai pada partai, dan juga kekurang tahuan
masyarakkat pada seorang figure partai itu sendiri. Kalau melihat ke masyarakat luas memang banyak masyarakat yang belum tahu siapa saja tokoh dari Partai
Bulan Bintang itu. Maka dari itulah sebaiknya dari para tokoh partai bulan bintang lebih mendekatkan diri pada masyarakat, karena bahwasanya
masyarakatlah nanti yang akan memilih partai dan juga pemimpin Negara ini.
9 Partai Politik yang Berhasil Lolos dari Parliamentary Threshold dan Perolehan Kursi dalam DPR Pemilu Legislatif 2009
23
Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, di rumah Ahmad Sumargono, 12 Desember 2011, jam 10:00 WIB
Keterangan: Perhitungan perolehan kursi Parlemen DPR bagi 9 Parpol yang lolos dari Parliamentary Threshold tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan ketetapan dalam Bab XIII Pasal
204 -212, UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Nasional Pemilu Legislatif 2009
+
,
-
, .
.
,
2 Tokoh Partai Bulan Bintang yang Menduduki Kursi Parlementer
a. Periode 1999-2004
1. Mawardi Abdullah Kab Aceh Utara
2. Nur Balqis Kodya Tebing Tinggi
3. MS. Kaban Kodya Bukit Tinggi
4. Darmansyah Husein Kab Belitung
5. Yusril Ihza Mahendra Kab Bekasi
6. Hartono Mardjono Kab Cirebon
7. Ahmad Sumargono DKI Jakarta
8. Amanullah Kodya Salatiga
9. Nadjih Ahjad Kab Gresik
10. M Qasthalani Kab Tapin
11. Zoubair Bakry Kab Selayar
12. Hamdan Zoelva, SH Kab Lombok Barat
13. Abdul Qadir Dzaelani
b. Periode 2004-2009
1. Muhammad fauzi NAD I
2. Ali Mochtar Ngabalin Sulsel 2
3. H. Nur Syamsi Nurlan Sumbar I
4. Nizar Dahlan Sumbar 2
5. Muhammad Tonas Riau
6. H. Hamdan Ainie Sumsel
7. Yusron Ihza Bangka
8. Anwar Shaleh Jabar
9. Hilman Indra Jabar
10. Eddy Wahyudin Banten
11. Jamaludin Karim Kalsel
12. Ryaas Rasyid Sulsel
13. Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Sekretaris Negara
14. MS. Kaban sebagai Menteri Kehutanan
c. Calon legislative tahun 2009
NAD I 1.NOOR MUHAMMAD, SE
2.Ir. IMRON M. SYAM 3.MUSTAFA HARUN
4.TEUKU RINO AZHAN NYAK ARI 5. HANAFI SOFYAN GUCIANO
NAD II 1.SYAMSUDDIN A. JALIL, SH
2.H. MAWARDI ABDULLAH, SE, MM 3.KABAH DERITA YANTI
4.AGAM YUSRIZAL THOLIB SUMUT I
1.Dr. Ir. MASRI SITANGGANG, Mp 2.ZAINUL BAHAR NOOR, SE
3.SALAMAH, SP 4.Ir. SUDINO
5.Ir. ASMAWATI EFFAT, M.Sc
6.MUHAMMAD RUM 7.RAHMI BADRIAH
8.MHD HUSNI NASUTION 9.MULKAN HARIADI SIREGAR, SH
10.SITI AMINAH 11.RAHNIZ FAURY HAWARI LUBIS
12.H. SABAR SITANGGANG, ST, M.Si SUMUT II
1.Drs. OBERLIN CHARLES CH TAMBUNAN 2.BANVARAN RITONGA
3.DIAN NOVITA POHAN 4.M. DARWIS LUBIS
5.AHMAD HUSEIN PASARIBU 6.NURLEILA PAKPAHAN
7.Ir. SOUVIA FARIDA HAFNI 8.KOKO HENDRI LUBIS, SE
SUMUT III 1.Ir. IRWANSYAH TANJUNG
2.NURDIANA, S.Sos 3.Drs. H. M. KHOLIS NASUTION
SUMBAR I 1.JANZI SOFYAN
2.H. YANUAR AMNUR, S.Sos 3.ARNI DASRIANTI
4.Drs. H. M. SABRAN CASIO, M.Si 5.IRWANSYAH MADJID
6.Dra. ERNA SURYANI
7.ADIL ABDUL LATIF MUIN 8.DESLIANA NUR, S.Pd
SUMBAR II 1.Ir. M. NIZAR DAHLAN, M.Si
2.Dra. ELLYA YUNUS, M.Si 3.H. NURSYAMSI NURLAN, SH
4.Drs. H. INU KENCANA SYAFIIE, M.Si 5.ASRUL
6.SASTRI HANDAYANI, ST 7.FADHIA TURRAHMAH, S.Pt
RIAU I 1.ZULKIFLI, S.Si, M.Si
2.MOHAMMAD NOCH DJUREMI 3.Dra. DJAMILLAH
4.SAMSUDIN, SH 5.SANDI PERWIRA, S.Sos
6.SYAFRINAWATI, SS RIAU II
1.M. TONAS 2.DR. KH. TOTO ASMARA
3.DERU SAMUDARA RISA, SE KEPRI
1.Ir. RINNI ABDI, MM 2.DINA FITRIA SARI MOECHLIS
3.Ir. REZA VIETNA PUTRA, MM BABEL
1.DR. YUSRON IHZA, LL.M 2.Ir. H. DJUNAIDI MUSTAR, MM
3.NURYANA ASMARA
4.Drs. H. ABDUL RANI RASYID, AK, MM SUMSEL I
1.DWIANTO ANANIAS, S.IP 2.MINARNI, S.Si, M.Si
3.DEWI HARTATI, SE 4.Drs. H. M. THAHIR, MM
5.ANNISA DWI SALFARITZI 6.ESTI, A.Md
7.DEWI MASYITOH, SP 8.KA. SYUKRI ICUK
9.AHMAD DJUNAEDI, SE SUMSEL II
1.Drs. H. JUNIAL KOMAR, MM, M.Si 2.Drs. H. HAMDAN AINIE
3.LISNAWATI, S.Ip 4.SUPRIADI SERIN
5.LEO FERNANDO 6.SUPRIYATIN, S.Pd
7.DESWAN AGFAN, SE 8.AHMAD ISMATUN ILYAS Lc, MA
JAMBI 1.NASRULLAH HAMKA, SE
2.IMLAHYUDIN, SE 3.SRI FATMAWATI
4.MAMON ANDO 5.AHMAD SEHU IBRAHIM, SE
6.SOFIANA, S.Sos
BENGKULU 1.RATNA JUITA YAKOEB, S.Ag
2.ARNALDI SIKUMBANG, SH, SPNH 3.OTMAN BACHRIZAL, SE
4.FRANS P, SH, MH 5.Hj. YULINDA, S.Sos
LAMPUNG I 1.NUR AIDAH, SH, M.Si
2.Hj. DARTI INDRIYANI 3.RATU NURUL BADRIAH
4.YUYU DAMAYANTI 5.YUREINI DEWI YANA
6.SITI NURAENI LAMPUNG II
1.Ir. H. HILMAN INDRA, MBA 2.NETI YULIANTI, SH
3.Dra. ENITA IDRUS DKI I
1.H. AHMAD SUMARGONO, SE, MM 2.NOVEL USMAN
3.ETI YULIATI, S.Pd.I 4.EUIS JULAEHA, S.Pd
5.H. SYAFARUDDIN NASUTION, SE DKI II
1.Ir. AFRIANSYAH NOOR 2.M. NURCHANIAGO
3.Dra. Hj. ROSNONI SAHAR 4.AMRIZAL, S.Sos
5.MUHAMMAD ASSEGAF
6.WIEN IRMAWATI FALAH 7.RM TALIB PUSPOKUSUMO, SH
8.AMRU HASYIM SAYYIDU ISMAIL DKI III
1.DR. TARMIZI TAHER 2.IKHWAN, SH
3.Dra. SRI SULEHA 4.Drs. H. M.N. DARMAWAN, M.Si
5.ERNI RASYID, SH 6.Hj. RA. KUSUMAWATI YUDHANINGRUM,
SE
7.INDARA GUNAWAN WINDIAZ 8.SUTAN SALAHUDIM
9.Drs. PAN SUPAMANTO, BA JABAR I
1.Drs. H. ANWARUDDIN 2.H. MUHAMMAD DAUD GUNAWAN
3.Dra. SANTI SUWARTIYATI 4.AHMAD SAELAN
5.NANANG SUBAKTI, ST, MM 6.SUBEKTI IRWANSYAH, SH
7.LAELA MILYANA JABAR II
1.ANWAR SHALEH 2.Prof. Dr. MAMAN ABDURRAHMAN
3.RATNA DJATNIKA, SH, M.KN 4.THORIQ AKBAR KARTAWIJAYA
JABAR III 1.EDDY WAHYUDIN, MBA
2.Ir. H. WASIDI SUASTOMO, M.Si 3.SYAMSUDE LANDE
4.Drg. H. Rg. H. MOESTAR MOESLIM TAHER 5.ERNA AGUSTIN
6.Drs. H. FAHRUDIN SUKARNO, M. HI 7.A. SUPRIYADI, SH
8.H. Z. Ed. SONNY ACHMAD HENDARMIN JABAR IV
1.Ir. Hj. RAHMU HIDAYATI 2.Drs. D. ABIDIN SASTRAWIDJAYA, MM
3.WAHYU SETIAWAN, S.Sos I 4.ZAENUL ULA
5.ANI HANIFAH 6.DEDDY WIJAYA, MM
7.LILI HERU KHUTHAMI JABAR V
1.Dra. KH. TUBAGUS RAHMATULLAH AZIZ 2.AHMAD RUSDI, SE
3.A.M. GHAZALI MUSTAFA 4.SAADA SYAM
5.CHAERUDIN, SH, MH 6.AHMAD SUBAGJA
7.TAUFIK HERNOWO, SE 8.RATIH SARI MAINDRATI, SH
JABAR VI 1.AMRULLOH ANDI HAMID, SE
2.YAYAN YANUARI, SE, MM 3.MASYKUR LOAMENA, SH, S.Ag, M.Ag,
4.RATNAWATI SOFIA M LUBIS, SH 5.BAMBANG SETIAWAN
6.KH. SACHROJI BISRI JABAR VII
1.Drs. H. M. SALEH MANAF 2.Dra. NOORJANAH SHOMAD, M.Si
3.Drs. ODIH JUANDA 4.ALIMUDIN, ST
5.SRI SUYATNI 6.WILDAN
7.UYUN WAHYUDIN 8.HABLUL MAWADI, SH
JABAR VIII 1.ABDUL KADIR KAMANELE
2.M. TAUFIK RAHMAN 3.ENI ROMIATI
4.ZAUN FADHIN, SE 5.SITI MARIYANI FARIYAN
6.AIDA MUTI JABAR IX
1.EMI KLANAWIJAYA 2.Drs. YUSUF DJ HASANI, MS
3.RIEKE PURNAMA DEWI, SH 4.H. S. YAYAT RAHYATULLOH, S.Pd
JABAR X 1.DENI DURIYATUL ROMDONAH, SH
2.KH. R. IDRIS TAMAMI 3.SAPTYANINGSIH, ST
4.SULAEMAN 5.M. YUNUS S.Ip, M.Si
JABAR XI 1.DACHLAN ABDUL HAMIED, SE, MM
2.HAERUDIN, S.Ag, MH 3.ENUNG SAHIDAWATI, SH., M.Si
4.Drs. H. AMIN BUNYAMIN 5.ABDURRAHMAN TARJDJO, SH
6.Hj. R. OPON ROHANAH TAMAMI 7.Dra. IIS YENI SURYANI
BANTEN I 1.MOH. SYARIFIN MALOKO
2.EDI SUHAEDI, SH, MH 3.NIRMA FATHITHAL MISQI, SE, MM
4.CHAIRI INAJAH 5.IBRAHIM, S.Pd I
6.MAS M SHAUMA RAMADHAN 7.Dra. CICI KOMSASIH
BANTEN II 1.Dr. M. WASAL FALAH, SH
2.Hj. SITI AISYAH MARGARETH ROSE SOEKARNO PUTRI
3.AHMAD SUKATMAJA 4.Drs. H. UDJA DHIANDA
5.Dr. FACHRY ABRAM 6.Hj. UMI HANI, S.Pd
7.LINDA FAUZIAH BANTEN III
1.Drs. A. BURTI NAZIR
2.Cap. H. M. RENDY S. AW, S.Pd 3.QURRATUL AIO
4.Ir. AGUS S. SOERONO, M.Pd 5.HERDY ASWARDI
6.Prof. DR. M. TAHIR AZHARY, SH 7.DR. SUPRANI, M.Pd
8.MUKSIN MK 9.M. MUSLICH, MS
10.IRIWANSYAH, SH 11.SAMSUL MARIF
12.MAWATUN HASANAH JAWA TENGAH
Ir. H. M. WIRADADI SOEPRAYOSIO AGUSTINA HENY KURNIAWAN
HETTY HERAWATI, SH, MM ARWANI, SH
ABDUL AZHIM, S.Ip Drs. MASRUR ANHAR
MIFTAH ROYANI FACHRURROZI ASNAWI
SETYA BUDHI, SE DANANG WIDYANTORO
SUKMO HARSONO, SE ERNA WIDIASARY
TRI HARYONO, SH
BENY MARWOTO WIBOWO LILIK GUNAWAN, SE
Ir. EFFENDY SYARIEF Drs. CHANIFAH RAYONO MDL,MS
Ir. DJONI SUPARDI, MT RAVI SAMAPTANINCITYAS
EDY ABRAHAM, SE DR. MUHAMMAD JUANG SAPUTRA
KADARINI SUSILOWATI WUSTHO
Dra. SRI WINARTI, MH Drs. H. MARKHABAN FAKKIH
SYAIFUL BAHRI, SE Drs. SIDIK PRAYITNO, M.Pd
GIYARTI AGUS YULIANTO
H. SUGITO KUSRIYATI
Drs. M. YASIN NOORHIDAYAT Ir. UDIN JAHURDIN
NENENG FIFTIN YULIA, Amd M. THOFIK NOERRACHMAN
MASHURI S.M EDDY PRAMONO
K.H. Drs. Lc. SUWITO SUPRAYOIN SHOLIHIN PURE
DIAN PUSPASARI DIY
1.Hj. RAY SINTORESMI PRABUNINGRAT 2.Drs. R.M. SOEPARNO PERMADI, MBA, Pha
3.SITI MUNADLIRAH, SE 4.ISMAWATI, SH
5.MUHAMMAD ZARQANI 6.ADRI SYAHRIZAL
7.MOCH DIMAS 8.Dra. Hj. ZUBAEDAH N. HALINI, MA
JAWA TIMUR Dr. FUAD AMSYARI
FATHUR RAHMAN, S.Ag AMINAH HARYATI, SH
WIDARTO H. HAMID USMAN MUGARA
Drs. MEINDRO WASKITO, MM MOH. HARKAT, SH
MUHAMMAD RUSLI NINIS ERWATI
Drs. H. IMAM MOERDJANI, MM HERMANSYAH
MUFIDAH SAID BAWAZIR, SE RUKMAN, SE
Drs. ABDUL MUNIM, SH Ir. H. JUNIAWAN WICAKSONO, MBA
Drs. H. ACHMAD BUSYARI MUHAMMAD YUNANI H
Ir. IQBAL DARMAWAN WIDYANINGSIH
H. EDI SUDIRMAN MADJID, SH, M.HUM NURHASAN YAZID
H. M. SYAIFURROHMAN, S.Pd.I HANIZAH ANSHORI
MUHAMMAD KARIM AMRULLAH, Amd USOMAH CHOLID, SH
NUR ROHMAH H. ABDUL RASYID1H.
MINARDI, SH ACHMAD MUSTAIN SYAFII
ABDUL SAMI H. YAYAN SAPTYAWAN
ERLIN MISIDIATI SYAIFULLAH, S.Ag
SUPARNO Drs. ACHMAD URIPO
ROBBY HAFIDZ ACHMAD YUNUS MANSUR
AGUS DWIWARSONO, SH, MH Drs. MOH. RAMLI
HARTINI, S.Ag Dra. Hj. SURYANSINI ADIART
BALI HENDRY NIZMUL FALLAH
NTB 1.HAMDAN ZOELVA, SH, MH
2.Drs. H. SAHAR L HASSAN 3.ASYIAH, SE
4.MAHRIR, SE 5.RAHMAN ARIF
6.GHAZALI AMALA NORA, S.IP, M.Si 7.Dra. Hj. BAIQ SUKIRAN
8.LALU SAHABUDIN 9.Hj. YANI WOGE SULISTYOWATI
10.ROSLWATI NTT
ROSLWATI1SULAIMAN PETE FITHRI KAMALIYAH EL HASSAN
MUKTAR ISMAIL M. TAMRIN MANU
KALBAR 1.RAMLAN MARDJONED
2.Prof. DR. KH. HAMBALI 3.FARAH SURAYA
4.GUSTI M. FAISAL 5.FERDEN FIRDAUS
KALTENG 1.USMAN IMRAN
2DR. H. ASEP R. DJAYANEGARA KALSEL
1.JAMALUDDIN KARIM, SH 2.H. CHAIRUDIN ZARRIQLI
3.Hj. SUSWININGSIH 4.Dra. ANDI NURUL JANNAH, Lc
5.INDHARTO, SP 6.ANDI FATIMAH, S.Pd
KALTIM 1.B. M. WIBOWO
2.NURUL FAUZIAH AZIZAH 3.ABD. MADJUD MAHMUD, SH, MM
SULUT 1.JURHAM LANTONG
2.PUSPITAWATI MAHUNE 3.Ir. AFRIANDIE
4.ALIA SALINA MAMONTOH, Dra GORONTALO
1.SARINANDHE Dj, SH 2.SRI NUR ANGRIANI
SULTENG 1.Drs. H. ANDI MANSUR PASANDE, MM
2.M. ALI HUSEN HABSY, S.Ag 3.RINA RAFLINA
4.Drs. H. MOH. NAJIB UMAR5AKSAN, SH SULSEL
M. YASIN ARDHY, SH H. ABDUL HAFID NUR, SE
AFRIDA, SE
JUNAWATI MANGUN, SH MUH. ISLAMUDIN, B.Sc
Hj. DWI ANDRIANI UMAR USMAN, SE, MM
SURATMAN MALIK Dra. MUSDAWATI, SP
H. M. ZUBAIR BAKRY MOCH. SYUKRI, S. SOS
BAHRIA, SH ANDI SYAHRIR, SH
Drs. SYAHRUDDIN, MM Drs. ALI MOCHTAR NGABALIN, M.Si
QAHIRUDDIN MUH. QASIM AZANIL KELANA
Ir. NASRUDDIN DAWANG, M.Si SULTRA
1.WA ODE MASRA MANARFA 2.Drs. JUMADIN BONNA
3.H. FASIUN, SH 4.RIDWAN IDRIS, SH
5.RASASTI OKTAVIA, SE SULBAR
1.ARUCHUL THAHIR 2.HAMSA
MALUKU 1.DJAFAR HATALA, BA
2.KH. ALI FAUZI
3.Dra. SITTI MADINA TJALLENG 4.A. WAHID TUHULELU
5.ABDUL MUTHALIB TJIU MALUT
1.HUSNI JUMAT 2.MARDILIAH SOLEIMAN
PAPUA 1.SITI AISYAH
2.ISMAN ASSO PAPUA BARAT
1.Dra. NURSIAH SALIM 2.FATIMAH SOLEIMAN
3 Pembinaan Program yang Sudah Dicapai
Partai Bulan Bintang merupakan partai yang paling gigih memperjuangkan masuknya “Tujuh Kata” yang dikenal dengan “Dengan Kewajiban Menjalankan
Kewajiban Syariat Islam Bagi Pemeluknya” kedalam batang tubuh UUd 1945, walaupun program ini belum terealisasikan oleh Negara, tetapi perjuangannya
masih ada. Seperti yang telah dikemukakan datas bahwasanya Partai Bulan Bintang dan Yusril Ihza Mahendra menginginkan agar pemilihian Presiden
RepublikIndonesia nanti dipilih oleh langsung oleh rakyat Indonesia, bukan oleh Parlemen lagi, ini merupakan satu program Partai Bulan Bintang yang
diperjuangkan dalam amandemen konstitusi. Menurut Yusril Ihza Mahendra dan begitu juga Partai yang dipimpinnnya,
bahwasanya ABRI TNI-POLRI , yaitu melakukan pemisahan fungsi kerja secara tegas, dan usulan ini ternyata diterima oleh anggota Dewan Perwakilan
Rakyat DPR , dan pada tahun 2000 dengan disahkannya perundangan yang memang memisahkan peranan TNI dengan POLRI.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak dibukanya keran Reformasi pada tahun 1998 lalu, bak jamur di musim hujan, banyak partai baru yang didirikan.Salah satunya adalah Partai Bulan
Bintang PBB yang berdiri pada tanggal 17 Juli 1998.PBB merupakan partai yang melandaskan perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang universal
“Rahmat bagi sekalian alam” sebagaimana yang terkandung dalam al-Qur’an. Salah satu tokoh yang mempunyai andil besar sejak dari pembentukan
hingga berjalannya kegiatan Partai Bulan Bintang hingga saat ini adalah Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra yang merupakan seorang tokoh muslim moderat dan
seorang ahli Hukum Tata Negara juga seorang tokoh yang visioner. Alasan Yusril mendirikan partai yang berideologikan Islam dikarenakan ia
menilai bahwasanya Islam bukan hanya sekedar agama dalam artian yang sempit. Tapi meurut Yusril, Islam merupakan suatu Way of Life sehingga dapat
memberikan inspirasi dalam pemikiran dan tindakan.Selain itu, menurut Yusril, adanya kekuatan politik Islam merupakan suatu keharusan untuk mewujudan
tujuan-tujuan Islam dalam kehidupan nyata yang menurutnya hanya mampu dicapai melalui jalur politik.
Peran besar Yusril dalam PBB sudah terlihat sejak partai tersebut baru dibentuk. Pada deklarasi Partai Bulan Bintang yang dilakukan pada tanggal 26
Juli 1998 di halaman Manjid Agung Al- Azhar Yusril dipercaya menjadi ketua umum pertama PBB.Yusril kembali terpilih menjadi ketua umum PBB pada
Muktamar I PBB pada tahun 2000 dan memimpin PBB untuk lima tahun kedepan, dann peran penting lain Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai adalah
usahanya dalam memperjuangkan syariat Islam dalam hukum, dengan tidak menjadikan Negara harus berbentuk Negara Islam.
Salah satu indicator keberhasilan partai politik adalah hasil yang dicapai dalam pemilihan umum. Pada pemilu 1999, Yusril sukses membawa PBB menjadi
urutan ke-enam pengumpul suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 2.049.708 atau 2 dari total suara yang ada sehingga berhasil memperoleh 13
kursi di DPR. Sedangkan dalam pemilu 2004, perolehan suara PBB sedikit mengalami
penurunan. Kalau pada pemilu 1999 PBB berhasil menempatkan 13 kadernya di kursi legislatif, pada pemilu 2004 PBB hanya mampu mengirimkan 11 kadernya
ke Senayan dengan perolehan suara 2.970.487 atau 2,62. Penting sekali Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai untuk sebaiknya turun langsung ke
masyarakat. Mengingat PBB merupakan partai baru dan beridiologikan Islam, hasil
dalam dua pemilu tersebut menunjukan bahwa PBB dibawah kepemimpinan Yusril cukup terbilang sukses.Selain itu, hasil yang dicapai PBB juga membuat
Yusril ditunjuk
menjadi Menteri
Hukum dan
Perundang-undangan Menkumdang pada era Presiden Abdurrahman Wahid Gus Duryang kemudian
berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Menkumham pada era Presiden Megawati. Dan di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menjadi
Menteri Sekretaris Negara Mensesneg sampai tahun 2007 sebelum periode
kabinet Indonesia bersatu jilid satu berakhir dan digantikan oleh Hatta Rajasa.
DAFTAR PUSTAKA Buku
Basyaib, Hamid dan Abidin Hamid, Mengapa Partai Islam Kalah, Alvabet, Jakarta: 1999.
Fatwa, AM , Satu Islam Multipartai, Pengantar: Azyumardi Azra, Mizan, Bandung, 2000.
Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah,Universitas Indonesia, Jakarta, 2006. JA, Denny, Visi Indonesia Baru Setelah Reformasi 1998, LKIS, Yogyakarta,
2006. --------------,Jalan Panjang Reformasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2006.
Kencana, Inu Syafi’ie, Sistem Politik Indonesia, Refika Aditama, Bandung, 2005. Khaeruman, Islam dan Demokrasi Menguak Fenomena Golput, PT. Nimas
Multima, 2004. Lance, Castle, Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin
Pendulang Suara, Yogyakarta, LKIS, 1999. Mahendra, Yusril Ihza, Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam
Perbandingan Partai Masyumi Indonesia dan Partai Jama’at al- Islami, Paramadina, Jakarta: 1999.
Manning, Chris dan Van Diermen, Peter, Indonesia di Tengah Transisi Aspek- Aspek Sosial dari Reformasi dan Krisis, LKIS, Yogyakarta, 2000
Perpustakaan Nasional, Metodologi Penelitian Sejarah Pendekatan Teori dan Praktik, Restu Agung, Jakarta, 2006.
Pramuko, Yudi, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan Sistem dan Akhlak Berpolitik, Putera Berdikari Bangsa,
Jakarta Pusat, 2000. Riclefs, M.C ,Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi Ilmu Semesta,
Jakarta, 2007. Riswandha, Imawan, Membedah Politik Orde Baru, Pustaka Pelajar, 1997.
Sjahrir, Transisi Menuju Indonesia Baru, Buku Obor, Jakarta, 2004. Syam, Firdaus, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra di Pentas Politik Indonesia
Modern, Khairul Bayan, Jakarta, 2003.