Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
sudah bercokol selama hampir kurang tiga puluh tahun lamanya di Indonesia. Sekalipun ini sebagai sejarah berjalannya perjalanan politik partai Islam dengan
naiknya Gusdur menjadi Presiden pada tahun 1999 yang pada waktu itu kenaikannya masih mengalami pro dan kontra setidaknya menjadi angin segar
terhadap umat Islam setelah berganti masa kepemimpinan. Sedangkan pada pemilihan umum tahun 2004 partai-partai politik yang
mengikuti pemilu semakin bertambah tidak kurang lebih berjumlah 225 partai yang terdaftar. Mungkin hal ini di sebabkan dengan adanya undang-undang partai
yang di rubah pada masa BJ Habibie sehingga partai yang ikut menjadi banyak, akan tetapi dengan adanya jumlah partai yang jumlahnya demikian banyak ini
salah satunya disebabkan banyaknya partai yang terpecah menjadi beberapa kubu, seperi halnya yang di alami partai persatuan pembangunan{PPP} salah satu
tokohnya KH. Zainuddin MZ hengkang dari kepengurusan lama dan mendirikan kubu baru dengan nama Partai Bulan Reformasi{PBR}. Hal itu juga demikian
terjadi dalam Partai Kebangkitan Bangsa{PKB}, yang mana salah satu tokohya Matori Abdul jalil membentuk kubu tersendiri dalam partai tersebut, dan juga
selanjutnya hal yang sama terjadi dalam tubuh beberapa partai lainnya, yang mana memisahkan diri dari partai awalnya dan mendirikan partai tandingan atau partai
baru sekalipun ideologinya masih sama.
4
Terlepas dari memenuhi syarat atau tidaknya karena harus mewakili 50 persen propinsi di Indonesia, namun yang jelas dengan tumbuhnya partai-partai
baru tampak kenyataan bahwa ini mencoba berpartisipasi dalam politik
4
Ibid, Inu kencanasyafii’sistem politik indonesia’ hal104
pemerintahan terlepas dari sebagai pendapat yang mengatakan bahwa hal tersebut sekedar untuk mengambil uang, kekuasaan dan juga apakah karna pergeseran Era
Reformasi dengan berlandasan kepada Undang-Undang yang baru di ubah tentang partai politik atau juga mungkin karna sudah saatnya Indonesia
menghapuskannya dan jangan hanya berkutat kepada tiga partai saja sama sepeti waktu Soeharto.
Menurut Kuntowijoyo, seorang intelektual muslim tidak sepakat apabila berdirinya partai Islam di Indonesia, karena menurutnya tumbuhnya partai Islam
akan menyebabkan Reformasi yang berarti kebebasan, demokrasi, dan transparasi, berubah menjadi ketertutupan, eklusivisme, dan otoritarian. Dan pendapat
kuntowijoyo dibantah oleh Yusril Ihza Mahendra,
5
bahwa partai Islam tidak akan menyebabkan eklusivisme, sebab menurutnya yang akan dibangun adalah suatu
system perpolitikan baru yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, yang universal. Dan Yusril pun mengatakan bahwasanya beliau adalah orang yang menerima
berdirinya partai Islam dalam usaha memperjuangkan aspirasi umat dan rakyat Indonesia, serta memperjuangkan demokrasi demi tumbuhnya masyarakat madani
di Indonesia.
6
Pengaruh dari Era Reformasi pada tahun 1998, telah banyak melahirkan atau menjadikan bermunculannya partai politik yang berlabelkan Agama ataupun
non Agama. dan partai yang berasaskan Islam lebih dari satu, dan salah satu dari sekian banyaknya partai politik yang berasaskan Islam adalah Partai Bulan
Bintang yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra pada saat Era Reformasi
5
Yusril ihza mahendra adalah pendiri partai bulan bintang di indonesia
6
AM, Fatwa pengantar Azyumardi Azra, Satu Islam Multipartai, Mizan, Bandung, 2000. h 98
terjadi, yakni pada tahun 1998. Yusril yang merupakan seorang penulis pidato mantan Presiden Soeharto dan seorang murid kesayangan dari M. Natsir yang
dahulu pun seorang penulis pidato mantan Presiden Soekarno.
7
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra lahir di Belitung pada 5 Februari 1956 adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Sekretaris Negara Indonesia
pada periode 20 Oktober 2004-8 Mei 2007. Di bidang politik, dari tahun 1998 hingga 2005 ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Beliau telah
tiga kali menempati jabatan sebagai seorang menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia 26 Agustus 2000 -
7 Februari 2001, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong Agustus 2001-2004 dan terakhir Menteri Sekretaris Negara Kabinet
Indonesia Bersatu 20 Oktober 2004-2007. Dalam bidang pendidikannya, Yusril Ihza Mahendra, menyelesaikan
Pendidikan S-1 jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI diselesaikan pada 1983 dan jurusan Filsafat Fakultas Sastra UI 1982. Sedangkan, pendidikan
S2-nya dari Graduate School of Humanities and Social Science, Universitas Punjab India pada 1984. Sementara, S-3 diperoleh dari Institute of Post Graduate
Studies, Universitas Sains Malaysia 1993 Yusril Ihza Mahendra yang merupakan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan
Bintang PBB ini, Yusril Ihza Mahendra lebih memilih membesarkan partai daripada menjadi Hakim Konstitusi sekalipun ditawari jabatan ketua Mahkamah
Konstitusi MK. Beliau mengatakan, jika dirinya menerima tawaran menjadi
7
Firdaus Syam, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra dipentas politik indonesia modern, khairul bayan, 2003, h 250
Hakim Konstitusi, tentu harus keluar dari PBB karena Hakim Konstitusi dilarang menjadi anggota atau pengurus partai politik. Sebagai salah seorang pendiri dan
dua periode memimpin PBB, berat bagi Yusril untuk meninggalkan partai, kata mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut.
8
Partai Bulan Bintang PBB adalah sebuah partai politik Indonesia yang berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai penerus Masyumi yang
pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli1998
9
. Menurut sejarahnya memang ada kaitan erat antara Partai Bulan Bintang dan Partai Masyumi, terlihat dari tokoh Masyumi dahulu yaitu
Mohammad Natsir yang mewariskan peniti emas yang diberikan kepada Yusril Ihza Mahendra pada saat mukernas I di Jakarta, dimana saat pemberian peniti
emas itu diwakili oleh putrinya Mohammad Natsir yaitu Hj. Ida Natsir. Dari sanalah symbol bahwasanya Partai Bulan Bintang adalah sebagai penerus
Masyumi.
10
Dari uraian serta analisis yang penulis uraikan di atas menjadi menarik tentunya untuk mengatahui berdirinya Partai Islam yang di usung oleh Yusril Ihza
Mahendra, yang ketika itu beliau diusungkan untuk menjadi hakim konstitusi bahkan ditawari pula untuk menjadi ketua Mahkama Konstitusi, dan beliau justru
lebih menginginkan untuk membesarkan Partai Bulan Bintang, dan dari sinilah
penulis merasa menarik untuk menulis “Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Partai Bulan Bintang Di Indonesia Pada Tahun 1998-2009 “
8
http:nasional.kompas.comread2008030116485213Yusril.Pilih.Besarkan.Partai, diakses, kamis 31 maret 2011
9
http:id.wikipedia.orgwikiPartai_Bulan_Bintang, diakses kamis, 31 maret 2011
10
Yudi pramoko, yusril ihza mahendra sang bintang cemerlang perjuangan menegakkan system dan akhlak berpolitik, putera berdikari bangsa, Jakarta, 2000, h 65-67