partikel dalam jumlah cukup banyak. Beberapa jenis yang digunakan untuk scrubber ini diantaranya Rotary Atomizer, Two- fluid Nozzle, serta Impingment Spray-Nozzle, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2.18 Spray Nozzle
2.3.6 Performansi Wet Scrubber
Pencapaian target performansi unjuk kerja merupakan hal utama dibuatnya suatu instalasi. Untuk mendapatkan nilai performansi pada aplikasi scrubber terdapat
beberapa hal yang menjadi tinjauan utama, analisa tersebut meliputi : 1.
Perbandingan Air dengan Gas Adalah perbandingan antara volume cairan yang diinjeksikan ke scrubber
dengan volume gas yang mengalir pada Srubber. LG ratio maksimum untuk tiap tipe beraneka ragam, sehingga komponen ini dapat digunakan untuk pemilihan tipe scrubber
yang harus dipasang pada instalasi yang menggunakannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Kecepatan dan Tekanan Kecepatan dan tekanan fluida, dengan meningkatkan kecepatan antara aliran gas
dan tetesan cairan mengakibatkan pertambahan kecepatan terhadap gerakan partikel. Dikarenakan filtrasi terjadi secara impact, sehingga faktor tersebut akan menambah
efisiensi persatuan waktu. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi kecepatan aliran diantaranya memperkecil dimensi penampang aliran atau
menginjeksikan fluida secara berlawanan arah. 3. Jumlah dan ukuran partikel yang didistribusikan
Jumlah dan ukuran partikel yang didistribusikan pada gas menentukan kemampuan filtrasi dari scrubber. Kemampuan scrubber untuk mengurangi jumlah
partikel pada bagian keluaran adalah dasar penentuan efisiensi dari scrubber. Jumlah partikel yang dimuat pada aliran gas akan menentukan LG ratio, sebab semakin banyak
partikel yang dimuat maka cairan yang harus didistribusikan juga harus ditambahkan volumenya.
4. Temperatur dan kelembaban Temperatur dan kelembaban pada proses selain untuk menentukan kondisi fluida
juga untuk menentukan material serta konstruksi yang akan digunakan pada scrubber. 5. Waktu filtrasi
Waktu yang dibutuhkan oleh cairan untuk memfiltrasi gas sangat menentukan dimana semakin lama waktu tersebut maka efisiensi filtrasi serta dampak lain yang
terjadi seperti penurunan temperatur gas akan semakin tinggi. 6. Ukuran tetesan air distribusi
Ukuran tetesan air distribusi yang berukuran kecil dengan laju yang sama akan sangat baik untuk sistem filtrasi dikarenakan dengan kondisi dimensi scrubber yang
Universitas Sumatera Utara
sama tetesan cairan yang berukuran lebih kecil dapat didistribusikan secara merata dan jumlahnya juga menjadi relatif lebih banyak. Ukuran tetesan ini ditentukan oleh nozzle
yang digunakan serta fasilitas pendukung dari distribusi air itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Udara Gas Buang
Incinerator Air
Gas bersih
Air Kotor
BAB 3 TINJAUAN THERMODINAMIKA
3.1 Analisa Siklus Wet Scrubber
Secara garis besar tinjauan siklus untuk Wet Scrubber adalah berdasarkan fluida- fluida yang bersiklus, instalasi Wet Scrubber memuat karakteristik fluida yang lebih
kompleks dibandingkan Dry Scrubber. Untuk tinjauan tersebut hal-hal yang menjadi pedoman diantaranya adalah karakteristik fluida sebelum proses, saat proses, dan
sesudah proses. Adapun skema dari proses-proses sirkulasi fluida pada wet scrubber dapat dilihat pada gambar berikut diambil dari gambar 2.2
Gambar 3.1 Skema Kesetimbangan Sistem
26
Universitas Sumatera Utara