Makna dalam Gaya Bahasa Makna Kalimat Dugaan Y ō

tempat; konteks objek, apa yang sedang dibicarakan; konteks kebahasaan, apakah memenuhi kaidah bahasa yang digunakan oleh kedua belah pihak; dan konteks bahasa, bahasa yang digunakan. 4. Makna tekstual Makna tekstual textual meaning adalah makna yang timbul setelah seseorang membaca teks secara keseluruhan. Makna tekstual tidak diperoleh hanya melalui makna setiap kata atau makna setiap kalimat, akan tetapi makna tekstual dapat ditemukan setelah seseorang membaca keseluruhan teks. Dengan demikian makna tekstual berhubungan dengan bahasa tertulis. Seseorang harus membaca teks terlebih dahulu barulah maknanya dapat ditentukan. Makna tekstual lebih berhubungan dengan amanat, pesan, dan tema yang ingin disampaikan melalui teks.

2.3. Makna dalam Gaya Bahasa

Secara leksikologis yang dimaksud dengan gaya bahasa adalah pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis; pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu; keseluruhan ciri khas bahasa sekelompok penulis sastra; cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan Depdikbud 1993:297. Universitas Sumatera Utara Gaya bahasa termasuk dalam stilistika yakni makna yang mempunyai hubungan timbal-balik dengan lambang, yang berarti bahwa setiap lambang mengandung makna, baik makna leksikal maupun gramatikal. Gaya bahasa banyak dan biasanya dibicarakan dalam bidang sastra. Permasalahannya terletak pada makna kata atau kalimat yang menggunakan gaya bahasa. Misalnya dalam kalimat “Pak Ali membeli lima ekor kambing”, dapat diketahui bahwa makna yang terkandung dalam gabungan kata ini ialah lima kambing bukan ekor kambing sebanyak lima. Jadi yang dimaksud dalam kalimat ini adalah lima kambing seluruhnya, bukan ekor kambing yang sebanyak lima.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat makna yang berhubungan dengan gaya personifikasi, metonimia, dan seterusnya. Juga dapat dilihat dari segi kedekatan antar makna.

2.4. Makna Kalimat Dugaan Y ō

Menurut Seichii Makino dan Michio Tsutsui 1997 :549 dalam bukunya A Dictionary of Basic Japanese Grammar mengatakan: “Y ō expresses the likelihood of somethingsomeone or the likeness of somethingsomeone to somethingsomeone. In either case when the speaker uses it, his statement is based on first hand, reliable information”. Bahwa bentuk yō digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mirip atau kemiripan terhadap sesuatuseseorang. Beliau juga mengatakan ketika menggunakan bentuk yō , pernyataan pembicara berdasarkan tangan pertama dan merupakan informasi yang dapat dipercaya. Universitas Sumatera Utara Dalam buku terjemahan Nihon Go No Kiso II 1984:48 dijelaskan bahwa bentuk yō mempunyai beberapa arti, yaitu: 1. General ConjectureDugaan Umum Contoh: 1 人が大勢集まっていますね。。。 事故があったようですね。パトカーと救急車が来ていますよ。 Hito ga oozei atsumatte imasu ne.. Jiko ga atta yō desune. Patoka- to kyuukyuusha ga kite imasu yo.. Banyak orang berkumpul ya.. Sepertinya terjadi kecelakaan. Mobil polisi dan ambulans sudah datang Minna No Nihon Go II 2004:135 Pada saat ini pembicara menduga bahwa dengan ”banyaknya orang yang berkumpul sepertinya telah terjadi kecelakaan”. Hal ini berdasarkan pada pertimbangan si pembicara oleh apa yang telah dilihat atau didengarnya. 2. Euphemistic ExpressionUngkapan Halus Pemakaian yō dapat digunakan untuk menyatakan suatu keadaan yang masih samar atau kurang jelas meskipun dapat dinyatakan secara positif. Contoh: 2 彼は漢字が読めないようです。. Kare wa kanji ga yomenai yō desu. Sepertinya dia tidak bisa membaca kanji。 Nihon Go No Kiso II 1984:48 Dalam hal ini menurut si pembicara, dia tidak bisa membaca kanji tapi hal itu belum tentu benar, karena mungkin saja dia dapat membaca kanji hanya saja hal itu tidak diketahui oleh si pembicara. Universitas Sumatera Utara

2.4.1. Makna Y ō Sebagai Kata Benda

Bentuknya adalah sebagai berikut: [Kata benda no datta yō desu] Contoh: 3 ここは昔学校だったようです。 Koko wa mukashi gakkō datta yō desu Dulu di sini sepertinya sekolah A Dictionary of Basic Japanese Grammar, 1997:549 4 この酒は水のようです。 Kono sake wa mizu no yō desu ne. Sake ini seperti air A Dictionary of Basic Japanese Grammar, 1997:549

2.4.2. Makna Y ō Sebagai Kata Sifat

Bentuknya adalah sebagai berikut: [kata sifat ina + yō desu] Contoh: 5 この問題は学生にちょっと難しいようです。 Kono mondai wa gakusei ni chotto muzukashii yō desu. Bagi siswa soal ini sepertinya sangat susah A Dictionary of Basic Japanese Grammar, 1997:549 Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Makna Y ō Sebagai Kata Kerja

Bentuknya adalah sebagai berikut: [kata kerja + y ō desu]. Contoh: 6 木村さんはきのうお酒を飲んだようです。 Kimura san wa kinō osake wo nonda yō desu Kemarin, tuan kimura sepertinya minum sake A Dictionary of Basic Japanese Grammar, 1997:549

2.5. Makna Kalimat Dugaan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGGUNAAN FUKUSHI DAITAI DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI KARYA HARUKI MURAKAMI.

0 0 14

JISATSU, DALAM NOVEL N0RUWEI No MORI KARYA MURAKAMI HARUKI; TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

0 2 6

Penggunaan Tenka no Setsuzokushi dalam Novel Norwei no Mori Karya Haruki Murakami.

6 23 41

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 1 8

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 1

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 7 8

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 15

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki Chapter III IV

0 0 19

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 2

Analisis Nilai Pragmatik Dalam Novel “Norwegian Wood” Karya Haruki Murakami Haruki Murakami No Sakuhin “Noruwei No Mori” To Iu Shousetsu Ni Okeru Puragumatikku Kachi No Bunseki

0 0 5