41
w s
w e
r r
S r
r n
= = ,
2.7. Timbunan Bertahap
Timbunan pada lapisan tanah berfungsi sebagai preloading yang mempercepat proses konsolidasi. Dengan terdisipasinya air pori pada lapisan tanah
tersebut maka akan meningkatkan kuat geser tanahnya sehingga lapisan tanah tersebut dapat memikul beban yang besar. Jika timbunan pada lapisan tanah dengan
ketinggian tertentu memiliki beban yang tidak dapat dipikul oleh lapisan tanah tersebut maka penimbunan dilakukan dengan cara bertahap sehingga tidak terjadi
keruntuhan pada lapisan tanah. Umumnya timbunan yang dilakukan bertahap adalah timbunan di atas tanah lunak.
2.8. Tahapan pada Plaxis
Plaxis adalah salah satu program aplikasi komputer yang menghitung konsolidasi dengan menggunakan teori konsolidasi Biot. Program ini melakukan
perhitungan berdasarkan metode elemen hingga yang digunakan secara khusus untuk melakukan analisis deformasi dan stabilitas untuk berbagai aplikasi dalam bidang
geoteknik. Kondisi sesungguhnya dapat dimodelkan dalam regangan bidang maupun secara axisymetris. Program ini menerapkan metode antarmuka grafis yang mudah
digunakan sehingga pengguna dapat dengan cepat membuat model geometri dan jaring elemen berdasarkan penampang melintang dari kondisi yang ingin dianalisis.
Program ini terdiri dari empat buah sub-program yaitu masukan, perhitungan, keluaran, dan kurva.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
42 Kondisi di lapangan yang disimulasikan ke dalam program Plaxis ini
bertujuan untuk mengimplementasikan tahapan pelaksanaan di lapangan ke dalam tahapan pengerjaan pada program, dengan harapan pelaksanaan di lapangan dapat
didekati sedekat mungkin pada program, sehingga respon yang dihasilkan dari program dapat diasumsikan sebagai cerminan dari kondisi yang sebenarnya terjadi di
lapangan dengan tahapan sebagai berikut : Step 1 :
Pembentukan mesh secara keseluruhan meliputi mesh lapisan tanah asli, geotextile, vertikal drain, dan timbunan.
Step 2 : Pendefenisian dan input parameter, meliputi parameter tanah,
geotextile, vertikal drain, dan timbunan. Step 3 :
Initial condition : menyatakan kondisi asli tanah perlapisan dan tinggi muka air tanah.
Step 4 : Pemotongan tanah asli clearing and stripping setebal ½ meter.
Step 5 : Pengaktifan geotextile tipe nonwoven pada lapisan pertama.
Step 6 : Penimbunan dengan pasir sebagai sand blanket setebal ½ meter.
Step 7 : Pemasangan vertikal drain mencapai lapisan tanah kohesif lunak.
Step 8 : Penimbunan dengan lempung padat secara bertahap hingga ketinggian
timbunan yang ditentukan. Selengkapnya ringkasan tahapan pelaksanaan pensimulasian pada tanah di
apron bandara Kualanamu dapat dilihat pada bab IV.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
43
BAB III
PENURUNAN DAN WAKTU KONSOLIDASI PADA TANAH DI APRON BANDARA KUALANAMU YANG
DIHITUNG SECARA ANALITIK
Pada cara analitik ini diasumsikan hanya lapisan tanah asli yang akan mengalami penurunan. Perhitungan derajat konsolidasi digunakan rumusan radial
konsolidasi vertikal dan radial drainase. Besar penurunan digunakan persamaan konsolidasi primer 1-D dari Terzaghi.
Kondisi tanah yang ditinjau di apron bandara Kualanamu dapat dilihat dari tabel 3.1 dan gambar 3.1. Tanah dengan ketebalan 20,5 meter yang terdiri dari lima
lapisan tanah dengan jenis yang berbeda-beda akan ditimbun secara bertahap setinggi 4,3 meter. Muka air tanah terletak pada kedalaman 0,65 meter dari permukaan tanah.
Timbunan setinggi 4,3 meter tersebut akan berfungsi sebagai preloading untuk mempercepat proses konsolidasi. Pada lapisan tanah lempung itu sendiri akan
dipasang prefabricated vertikal drain yang juga difungsikan untuk mempercepat proses konsolidasi. Pemasangan prefabricated vertikal drain pada lapisan tanah
mencapai kedalaman 7,8 meter atau mencapai lapisan kedua dengan jarak antara vertikal drain satu dengan vertikal drain yang lainnya sebesar 1,25 meter.
Prefabricated vertikal drain yang digunakan pada tanah di apron bandara Kualanamu adalah jenis drainase pita band drain yang berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang x lebar = 100 mm x 5 mm. Pada saat perhitungan baik secara
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
44 analitik maupun secara program Plaxis, prefabricated vertikal drain tersebut
dimodelkan menjadi sand drain yang berbentuk lingkaran dan pola pemasangan sand drain tersebut adalah segitiga dengan perhitungan ukuran diameter sebagai berikut :
Keliling lingkaran = keliling persegi panjang
Gambar 3.1 Penampang melintang tanah apron bandara Kualanamu yang ditinjau
mm d
mm d
d d
l p
d
67 88
, 66
210 14
, 3
5 100
2 14
, 3
2
≈ =
= +
= +
=
π
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
45 Tabel 3.1 Kondisi tanah yang ditinjau di apron bandara Kualanamu
Lapisan Kedalaman
H meter Cc
Cv
m
2
hari
E γ
wet
KNm
3
γ
dry
KNm
3
γ KNm
3
Timbunan 4,3
0,25 1,00.10
-3
0,5 17
14 7,19
Lapisan 1 5,15
0,5834 1,45.10
-2
1,3906 15,14
10,88 5,33
Lapisan 2 2,65
0,4997 1,68.10
-2
1,2901 15,55
11,34 5,74
Lapisan 3 3,90
NP NP
0,8139 17,48
14,16 7,67
Lapisan 4 2,8
NP NP
0,6526 18,98
15,56 9,17
Lapisan 5 6
NP NP
0,7576 18,96
14,69 9,15
Sand Drain
7,8 NP
NP 0,8
19 16
9,19
Pemberian prefabricated vertikal drain pada tanah di apron bandara Kualanamu yang dimodelkan menjadi sand drain menyebabkan terjadinya
pendisipasian air pori ke arah vertikal dan arah radial. Besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi bergantung pada besarnya derajat konsolidasi arah
vertikal dan arah radial.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
46
3.1. Derajat Konsolidasi Arah Vertikal