37
1,491 sedangkan sesudah penyuluhan diperoleh mean sebesar 13,77 dengan SD 1,087.
2. PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, peneliti membandingkan tingkat pengetahuan remaja pada siswi SMA sebelum dan sesudah diberipenyuluhan. Penyuluhan diberikan
dengan cara ceramah dan diskusi.
2.1 Data Demografi
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik demografi responden yang berhubungan dengan usia 16 tahun 14,3, 17 tahun 60, dan 18 tahun
25,7. Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa remaja awal yaitu rentang usia dari 13-17 tahun berada pada masa sekolah yaitu Sekolah Menengah Atas
dimana menurut Tunner dalam Hurlock menyatakan bahwa pariode remaja merupakan periode yang sangat penting karena mulai terjadi perubahan baik
secara fisik, psikologis dan sosial. Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental terutama pada awal masa remaja.
Semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental, sikap dan minat terhadap sesuatu hal yang dianggap baru oleh remaja terutama remaja awal.
Untuk itu perlu diadakannya pendidikan kesehatan pada remaja terkait dengan perkembangan fisiknya terutama pada bagian reproduksi seperti payudara.
Berdasarkan hasil penelitian kerakteristik demografi responden yang berhubungan dengan suku, sebagian besar responden bersuku jawa 60 dan
Universitas Sumatera Utara
38
batak 40. Budaya merupakan suku, kepercayaan, nilai dan norma-norma dalam masyarakat yang mengatur kehidupan bermasyarakat. Mengacu pada
pendapat Edward Burnett Tylor bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, huku m, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan juga merupakan sesuatu yang
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia melalui pembelajaran, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
2.2 Data Peningkatan Pengetahuan
Tingkat pengetahuan meliputi 6 tingkatan yaitu tahu, paham, penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Berdasarkan hasil yang didapat dari data
peningkatan pengetahuan menunjukkan sebelum dilakukannya penyuluhan nilaiskor 18 orang responden mengalami pengetahuan sedang dan setelah
dilakukannya penyuluhan mengalami peningkatan pengetahuan baik. Tingkatan pengetahuan dimulai dari tahu yaitu kemampuan peserta didik
untuk menghafal, mengingat, mendefinisi, mengenali atau mengidentifikasi informasi tertentu seperti fakta, peraturan, prinsip, kondisi, dan syarat yang
disajikan dalam pengajaran Nurhidayah, 2009. Skor yang di dapat sebelum dilakukan penyuluhan yaitu sebesar 101 dan sesudah dilakukan penyuluhan
skornya meningkat menjadi 105, peningkatannya terlihat cukup kecil di karenakan rata-rata responden sebelumnya telah mengetahui informasi tentang SADARI
tetapi masih dalam tahap pengertian saja.
Universitas Sumatera Utara
39
Pemahaman, menurut Bloom 1956 yaitu menyebutkan kategori pemahaman ini sebagai tingkat ketrampilan intelektual yang pertama, dimana
individu mampu memperkirakan informasi lain di luar yang diberikan dengan cara mengidentifikasikan atau menyimpulkannya dengan kata-katanya sendiri.
Skor yang didapat sebelum dilakukan penyuluhan yaitu sebesar 83 dan setelah dilakukan penyuluhan skor meningkat menjadi 101, peningkatan yang cukup
tinggi karena sebelum melakukan penyuluhan peneliti terlebih dahulu bertanya kepada responden sejauh mana informasi yang didapat tentang SADARI.
Penerapan, menurut Nurhidayah 2009 yaitu merupakan kemampuan peserta didik untuk menggunakan gagasan, prinsip, abstraksi, atau teori di dalam
situasi khusus dan konkret, seperti menghitung, menulis, membaca, atau menggunakan peralatan. Skor yang di peroleh sebelum dilakukan penyuluhan
adalah sebesar 79 dan setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 101, peningkatan yang cukup tinggi karena selama proses penyuluhan peserta
penyuluhan terlihat antusias mengikuti tahap demi tahap dari proses penyuluhan. Analisis, menurut Nurhidayah 2009 yaitu kemampuan individu untuk
mengenali dan menyusun informasi denga cara menguraikannya menjadi bagian- bagian konstituennya dan menentukan hubungan antara satu bagian dengan bagian
lainnya. Skor yang didapat sebelum diberikan penyuluhan yaitu sebesar 62 dan setelah dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 85, peningkatan yang cukup
tinggi di karenakan selama proses penyuluhan peserta begitu antusias bertanya bagian-bagian dari materi yang disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
40
Sintesis, menurut Nurhidayah 2009 yaitu kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian atau unsur-unsur menjadi satu kesatuan dengan
cara membentuk satu produk unik yang ditulis, diucapkan dan digambar. Skor yang didapat sebelum dilakukan penyuluhan yaitu sebesar 51 dan setelah
dilakukan penyuluhan meningkat menjadi 92, peningkatan yang cukup tinggi karena di sela-sela penyuluhan peneliti malakukan pertanyaan berdasarkan materi
yang telah disampaikan dan peserta penyuluhan mampu manyebutkan bagian- bagian menjadi satu kesatuan.
Evaluasi, menurut Bastable 2002 yaitu cara menerapkan standar atau kriteria yang tepat sesuai dengan pengetahuan yang didapat melalui informasi
yang diterima. Dengan kata lain kemampuan peserta penyuluhan untuk menyimpulkan informasi yang di dapat berdasarkan materi yang telah
disampaikan. Skor yang didapat sebelum dilakukan penyuluhan yaitu sebesar 52 dan setelah dilakukan penyuluhan skor meningkat menjadi 96. Evaluasi
merupakan bagian dari tingkat pengetahuan yang mengalami peningkatan yang paling tinggi dikarenakan setelah peneliti selesai melakukan penyuluhan peserta
panyuluhan mampu menyimpulkan dari semua materi yang disampaikan. Dari hasil uji statistik menggunakan paired samples t-test t =-9,911
terlihat perbedaan mean yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan tentang SADARI dengan taraf
siginifikan 0.000 p0.05. Data ini menunjukkan bahwa hipotesa penelitian yang menyatakan ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah di berikan
penyuluhan tentang SADARI adalah diterima.
Universitas Sumatera Utara
41
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Suciati 2001 bahwa tingkat pengetahuan berorientasi kepada kemampuan berfikir, mencakup kemampuan
intelektual yang paling sederhana, yaitu mengingat, sampai dengan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah yang menuntut individu untuk menghubungkan
dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut melalui informasi dan ilmu pengetahuan.
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI