Direct Labour Cost Anggaran Biaya Variabel

Fithriani : Analisis Biaya Sdm Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT Pertamina PERSERO Pemasaran Region I Medan, 2009. 1

4. Klasifikasi Biaya SDM

Adapun biaya SDM pada PT. Pertamina Persero adalah sebagai berikut :

a. Direct Labour Cost

1. Upah Tetap 2. Tunjangan Daerah 3. Tunjangan Jabatan 4. Tunjangan Hari Raya Keagamaan 5. Kompensasi Regu Bergilir 6. Kompensasi Juru Selam Perusahaan KJSP 7. Kompensasi Penugasan Diatas Kapal KPAK 8. Kompensasi Daerah Operasi Tertentu KDOT 9. Tunjangan Hutan 10. Tunjangan Turn Around, Comm, Start-Up Project 11. Tunjangan Pejabat Sementara No. 1 s.d 11 disebut Salary Wages 12. Upah Lembur Variabel Pay 13. Tunjangan Cuti Holiday Allowance 14. Iuran Pensiun dari Perusahaan Coy Cont Pension 15. Tabungan pekerja dari perusahaan Coy Cont Mandatory 16. Iuran Jamsostek dari Perusahaan Coy Cont Insrnc 17. Premi Asuransi Tugu Mandiri Coy Cont Insrnc Fithriani : Analisis Biaya Sdm Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT Pertamina PERSERO Pemasaran Region I Medan, 2009. 1

b. Indirect Labour Cost

Secara garis besar dikelompokkan pada 2 1. Biaya Benefit terkait dengan kesejahteraan pekerja 2. Biaya terkait dengan pembinaan dan pegembangan pekerja Biaya-biaya tersebut dirinci kegiatannya pada 26 mata anggaran biaya sbb: 1 Biaya Listrik 2 Biaya Air 3 Biaya Representasi 4 Biaya SumbanganDonasi 5 Biaya Makan Perjalanan Dinas 6 Biaya Pesangon MPPK 7 Biaya Benefit Kesejahteraan Bapor, BDI, Ultah 8 Biaya Pindah Mutasi 9 Biaya Kompensasi sewa rumah 10 Kompensasi Penugasan 11 Biaya Rumah Dinas 12 Biaya Penghargaan UTD 13 Biaya Kesehatan 14 Biaya Tunjangan ONH 15 Biaya Tunjangan Kematian 16 Biaya Tiket Perjalanan Dinas 17 Biaya Uang saku Perjalanan Dinas 18 Biaya Makan Perjalanan Dinas 19 Biaya Hotel Perjalanan Dinas 20 Biaya perjalanan dinas 21 Biaya Honor Tuition Fee 22 Biaya TrainingPelatihan 23 Biaya Licences 24 Biaya Depresiasi Gedung 25 Biaya Depresiasi benda bergerak 26 Biaya lain-lain Fithriani : Analisis Biaya Sdm Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT Pertamina PERSERO Pemasaran Region I Medan, 2009. 1

3. Penyusunan Anggaran Biaya SDM

a. Anggaran Biaya Variabel

Anggaran biaya variabel merupakan salah satu elemen anggaran gaji dan upah. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang cermat atas biaya variabel yang mengarah pada efisiensi. Penyusunan anggaran gaji dan upah harus sesuai dengan perencanaan yang memperhatikan realisasi jumlah pekerja dan pola kegiatan pekerjaan yang mengarah pada tujuan efisiensi perusahaan. Sebelum penyusunan biaya variabel dilakukan terlebih dahulu dibentuk suatu team budget comittee yang disusun oleh fungsi keuangan Pemasaran BBM Retail Region I dan disahkan oleh General Manager Pemasaran BBM Retail Region I. Kemudian setiap fungsi yang ada di wilayah kerja BBM Pemasaran Retail Region I menjadi penanggung jawab dalam menentukan cost per liter setiap anggaran yang akan disusun oleh setiap fungsi atau Bagian Depot Instalasi Terminal Transit. Sebagai contoh fungsi SDM dan Umum menetapkan jumlah rupiah per unit untuk setiap anggaran yang berhubungan dengan biaya kesejahteraan pekerja atau fungsi Layanan Jasa Teknik Region I menentukan biaya cost per liter untuk rencana anggaran yang berhubungan dengan biaya fasilitas Sarfas, biaya pemeliharaan jalur pipa, tangki timbun, atau hal lain yang berhubungan dengan teknisi. Dalam penyusunan anggaran biaya variabel menggunakan metode partisipasi anggaran. Di mana mengikutsertakan Manager, Asisten Manager dan beberapa Staff untuk bekerjasama dalam penyusunan anggaran. Setelah Fithriani : Analisis Biaya Sdm Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT Pertamina PERSERO Pemasaran Region I Medan, 2009. 1 penyusunan anggaran siap disusun maka setiap fungsi yang memiliki tanggungjawab dalam menentukan tarif standar cost per liter harus menyesuaikan anggaran yang diajukan oleh fungsi lain dalam proses challenge session. Hal ini berguna untuk menyeragamkan metode maupun tarif dalam penyusunan anggaran yang tentunya berdasarkan TKO Tata Kerja Organisasi. Pada prinsipnya dalam penyusunan perencanan anggaran biaya variabel harus disesuaikan dengan Rencana Kerja. Setelah penyusunan anggaran biaya variabel selesai dilakukan di tingkat unit pemasaran maka fungsi keuangan selaku Koordinator pengumpulan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran setiap fungsi harus menyesuaikan format atau standart yang telah ditetapkan setelah itu di rekap menjadi satu kesatuan Rencana Anggaran dan dikirim ke Direktorat keuangan Hilir untuk di evaluasi. Rekapitulasi Anggaran Biaya yang telah diterima oleh Direktorat Keuangan Hilir belum tentu disetujui oleh Direktur Pemasaran dan harus disesuaikan menurut kebijakan dan peraturan Direktur Pemasaran. Penyusunan anggaran biaya variabel ini berpedoman kepada data informasi atau realisasi anggaran-anggaran pada tahun-tahun sebelumnya dan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun atau periode anggaran berikutnya. Penyusunan anggaran biaya disesuaikan dengan kebutuhan yang wajar dengan tetap mencerminkan adanya upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas yaitu : 1. Biaya Lembur harus diperhitungkan berdasarkan jam kerja normal yang disesuaikan dengan kegiatan kinerja sehari-hari. Fithriani : Analisis Biaya Sdm Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada PT Pertamina PERSERO Pemasaran Region I Medan, 2009. 1 2. Perhitungan jam lembur harus disesuaikan dengan jumlah pekerja yang melaksanakan pekerjaan lembur dan jenis pekerjaan yang harus diselesaikan.

b. Anggaran Biaya Direct Labour Cost