Evi Tria Juliana : Efektivitas Pengawasan Retur Penjualan Dan Piutang Dalam Sistem Multiuser Pada PT. Bintang Timur Prima Lestari Medan, 2010.
3. Memudahkan pengawasan piutang.
4. Laporan penjualan kredit, retur penjualan dan piutang dapat disajikan setiap
saat diperlukan.
F. Pengendalian Intern pada Sistem Multiuser
Menurut Mulyadi 2002:165, definisi pengendalian intern terdapat beberapa konsep dasar, yaitu:
1. Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengendalian intern itu sendiri, bukan merupakan suatu tujuan. Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat pervasif dan menjadi
bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan, dari infrastruktur entitas.
2. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Pengendalian intern bukan hanya
terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan
personel lain.
3. Pengendalian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern
dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan
keyakinan mutlak.
4. Pengendalian sistem ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan :
pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Dari definisi di atas, maka dapat diketahui bahwa pengendalian intern berisi suatu proses yang dijalani oleh orang, yang diharapkan dapat memberikan
keyakinan memadai untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Mulyadi 2002:165, menambahkan bahwa tujuan pengendalian intern
adalah “memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan: 1 keandalan informasi keuangan, 2 kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku, 3 efektivitas dan efisiensi operasi.”
Evi Tria Juliana : Efektivitas Pengawasan Retur Penjualan Dan Piutang Dalam Sistem Multiuser Pada PT. Bintang Timur Prima Lestari Medan, 2010.
Pengolahan data akuntansi dalam sistem multiuser mempunyai kelemahan, jika tidak ditangani dengan baik. Dalam sistem multiuser, setiap kesalahan yang
terjadi akan menimbulkan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan kesalahan pada sistem manual. Oleh sebab itu, tidak seperti pada sistem manual,
pengawasan kelayakan dan kecermatan data dalam sistem multiuser lebih sulit dilakukan.
Sistem multiuser cenderung mengaburkan jejak audit audit trail, sehingga akuntan lebih sulit untuk melacak jejak tersebut. Akibatnya, peluang
untuk menyalahgunakan kecanggihan sistem untuk penyelewengan akan lebih besar. Menurut Wijayanto dan Nugroho 2001:234, perlu dilakukan pengendalian
intern untuk: 1.
Mengamankan sumber daya organisasi dari penyalahgunaan dan menjaga kecermatan data akuntansi.
2. Mendorong efisiensi operasi organisasi sehingga kebijaksanaan ataupun
tujuan manajemen yang telah digariskan dapat tercapai.
Wijayanto dan Nugroho 2001:234, menambahkan pengendalian intern tersebut meliputi:
1. Pengendalian akuntansi accounting control.
Yaitu mengamankan sumber daya organisasi dari penyalahgunaan dan menjaga kecermatan data akuntansi.
2. Pengendalian administratif administrative control.
Yaitu mendorong efisiensi operasi dan mengupayakan agar kebijakan ataupun tujuan manajemen dapat tercapai.
3. Pengendalian preventif atau umpan maju.
Pengendalian yang diarahkan kepada pengamanan aktiva dari penyalahgunaan, dengan jalan menangkal sebelum permasalahan itu sendiri
terjadi.
4. Pengendalian detektif detective control.
Yaitu mengungkap permasalahan dalam suatu aktivitas segera setelah aktivitas itu terjadi.
5. Pengendalian korektif.
Yaitu mengoreksi kesalahan yang ditemukan oleh pengendalian detektif, yang meliputi beberapa prosedur yang diambil untuk menentukan sebab
Evi Tria Juliana : Efektivitas Pengawasan Retur Penjualan Dan Piutang Dalam Sistem Multiuser Pada PT. Bintang Timur Prima Lestari Medan, 2010.
permasalahan, memperbaiki kesalahan yang disebabkan oleh permasahan tersebut dan memodifikasi sistem demikian rupa, sehingga permasalahan
serupa dapat dihindari atau diminimalkan di masa depan.
Menurut Wijayanto dan Nugroho 2001:236, penerapan sistem multiuser dalam pengolahan data memerlukan pengendalian intern yang meliputi:
1. Pengendalian input.
2. Pengendalian proses.
3. Pengendalian output.
Pengendalian input merupakan pengendalian yang dirancang untuk menjaga agar data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah data yang akurat,
sahih valid dan resmi authorized. Sebagai contoh, komputer dapat diprogram untuk menolak penginputan data penjualan oleh bagian gudang dalam sistem
jaringan komputer. Pengendalian proses merupakan pengendalian yang dirancang untuk menjaga agar semua transaksi diproses secara cermat accurate dan
lengkap complete sehingga semua file dan record dapat dimutakhirkan dengan baik. Contohnya adalah pemrosesan data pembelian dan penjualan untuk
menghasilkan informasi persediaan yang akurat dan lengkap. Pengendalian output adalah bentuk pengendalian yang dirancang untuk menjaga output sistem dapat
dikendalikan dengan baik. Sebagai contoh adalah bentuk pengendalian untuk mencegah agar bagian gudang tidak dapat menampilkan informasi piutang
pelanggan.
Evi Tria Juliana : Efektivitas Pengawasan Retur Penjualan Dan Piutang Dalam Sistem Multiuser Pada PT. Bintang Timur Prima Lestari Medan, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN