Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009.
BAB II VERY HIGH DATA RATE DIGITAL SUBSCRIBER LINE VDSL
2.1 Umum
Jaringan telepon dari sentral lokal ke pelanggan secara umum masih menggunakan pesawat kawat tembaga berpilin twisted pair copper, sementara itu
layanan jasa telekomunikasi saat ini tidak hanya terbatas pada suara telepon saja. Penggantian saluran kawat tembaga dari sentral ke pelanggan dengan saluran serat
optik untuk transmisi multimedia masih sangat mahal. Oleh sebab itu, peningkatan layanan ke pelanggan masih tetap diusahakan dengan mengoptimalkan saluran kawat
tembaga, yakni dengan teknologi DSL Digital Subscriber Line. DSL merupakan cara pemecahan masalah secara teknis bagi perusahaan penyedia layanan
telekomunikasi untuk menawarkan biaya lebih murah kepada pelanggannya, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa serat optik merupakan jawaban yang paling
tepat dalam jangka panjang untuk mengintegrasikan distribusi jalur pita lebar.
2.2 Digital Suscriber Line DSL
DSL adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada sentral dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga. DSL
bekerja menggunakan kabel telepon standard. Teknologi DSL ini membawa kedua sinyal analog serta digital pada satu kabel. Sinyal digital untuk komunikasi data
sementara sinyal analog untuk suara seperti halnya yang digunakan telepon sekarang
Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009.
yang disebut sebagai POTS Plain Old Telephone System. Kemampuan untuk memisahkan sinyal suara dan data ini adalah merupakan suatu keuntungan.
Teknologi ini sering disebut dengan istilah teknologi suntikan atau injection technology.
Kabel telepon biasa dapat digunakan untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian
frekuensi yang mampu dihantarkan oleh tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekuensi dengan membaginya splitting, frekuensi yang lebih tinggi
untuk data dan frekuensi yang lebih rendah untuk suara dan faks. Teknologi DSL mempunyai sistem-sistem pendukung yang berpengaruh dalam kinerjanya, yaitu
kapasitas capacity dan metode duplexing[3].
2.2.1 Kapasitas
Kapasitas adalah ukuran atau besaran dari data yang dapat ditransmisikan melalui kanal. Pada prakteknya tidak tergantung pada signal noise ratio SNR,
tetapi juga metode modulasi dan demodulasi, pengkodean, batasnya dan error yang diperbolehkan.
a. Modulasi dan Demodulasi
Pada awal perkembangan DSL, modulasi yang digunakan adalah 2B1Q dua biner satu kuartener. Namun, seiring perkembangannya ada dua bentuk modulasi
yang sering digunakan dalam teknologi DSL ini, yaitu[11] :
Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009.
1. Modulasi Carrierless Amplitude Phase CAP CAP adalah teknik modulasi yang mirip dengan Quadrature Amplitude
Modulation QAM, tetapi mempunyai perbedaan penting, yaitu sinyal carrier
dikurangi. CAP menggunakan data yang masuk untuk memodulasikan sebuah carrier yang kemudian ditransmisikan melalui kabel
yang panjang. Karena carrier tidak mempunyai isi informasi sehingga dapat dikompres sebelum ditransmisikan serta dikembangkan kembali di bagian
penerima. Hal ini disebut carrierless. 2. Modulasi Discrete Multitone DMT
DMT merupakan kombinasi dari QAM dan FDM Frequency Division Multiplex. Beberapa bandwidth yang tersedia dibagi ke dalam sub-kanal 4
KHZ. DMT bekerja dengan mendistribusikan data yang masuk melalui sejumlah individu carrier- carrier kecil menjadi sejumlah sub-kanal.
Karena kesuksesan beberapa perusahaan jasa telekomunikasi yang
menggunakan metode modulasi DMT daripada CAP, mendorong disepakatinya standar penggunaan modulasi DSL oleh American National Standard Institute
ANSI pada tahun 1995.
b. Coding