Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009.
BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS KINERJA
MODULASI DMT PADA JARINGAN VDSL
4.1 Umum
Pada BAB IV ini akan ditampilkan hasil simulasi dan analisa kinerja sistem BER yang dipengaruhi oleh jumlah subcarrier dan penambahan AWGN. Pada
Tugas akhir ini data masukan yang digunakan merupakan data random yang berdistribusi uniform dengan kepadatan probabilitas yang sama untuk semua besaran
yang diambil terletak antara 0 dan 1. Sampel yang digunakan dimulai dari 512.2
n+1
, dimana n = 0,1,2,3,4. Parameter masukan yang digunakan untuk memudahkan
simulasi DMT yaitu : 1.
Jumlah subcarrier N =
1024, 2048, 4096, 8192, 16384 2.
Jumlah bit per simbol M =
4 3.
Jumlah simbol DMT untuk satu loop =
8 4.
Ukuran IFFTFFT =
1024 5.
Panjang Cyclic Prefix cp =
256 6.
Periode sampling T =
0.05 s 7.
Frekuensi sampling fs =
20 MHz 8.
Periode CP Tcp =
0.8 s 9.
Frekuensi space subcarrier =
0.3125 MHz 10.
Simbol rate =
256000 bps 11.
Bit rate per carrier =
1024000 bps
Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009.
4.2 Prinsip Kerja Sistem
Adapun prinsip kerja dari sistem yang disimulasikan adalah sebagai berikut : 1.
Transmitter membangkitkan data bilangan acak yang terdistribui Uniform. 2.
Data yang dibangkitkan dikonversikan dari analog ke bentuk digital. 3.
Transmitter mengkonversikan data dari bentuk serial ke paralel. 4.
Transmitter kemudian melakukan proses modulasi QAM dengan konstelasi IQ. 5.
Proses penambahan cyclic prefix pada setiap simbol DMT. 6.
Transmitter kemudian melakukan proses transformasi x-titik melalui IFFT yang menghasilkan simbol DMT.
7. Kemudian pada kanal transmisi, dilakukan penambahan gangguan, yaitu berupa
variabel atenuasi dari AWGN. Untuk menganalisis kinerja BER terhadap jumlah carrier pada sistem.
8. Selanjutnya pada receiver dilakukan proses penghapusan cyclic prefix dengan
mencuplik x-baris waktu terakhir pada setiap matrik sinyal domain waktu sesuai panjang FFT.
9. Receiver kemudian melakukan proses FFT.
10. Receiver selanjutnya melakukan proses demodulasi dengan pendeteksian
magnitudo dari simbol-simbol DMT. 11.
Receiver akhirnya mengkonversikan data yang diterima dari bentuk paralel ke serial untuk mendapatkan data asli yang dikirimkan oleh transmitter.
Agar lebih jelas, diagram alir simulasi dapat dilihat pada Gambar 3.18.
Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009.
Gambar 4.1 Diagram Alir Simulasi DMT
Mulai
Bangkitkan Data random Ubah data masukan menjadi bit data
Memodulasi tiap-tiap bit paralel pada subcarrier yang berbeda
Ubah bit-bit data ke dalam bentuk paralel
Buang cyclic prefix Tampilkan prefiks sinyal di
data Alirkan sinyal hasil modulasi ke dalam
IFFT
Tambahkan cyclic Prefix
Diproses di kanal dengan pengaruh AWGN
Alirkan sinyal ke dalam FFT
Ubah sinyal ke bentuk bit serial Demodulasi tiap-tiap sinyal
Hitung Bit Error Rate Selesai
Y
T Set Parameter
Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009.
4.3 Kinerja BER Yang Dipengaruhi Oleh Jumlah Carrier