Pembangkitan Data Masukan Konversi Analog ke Digital

Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009. Gambar 3.14. Blok rangkaian dari sistem DMT Berdasarkan Gambar 3.14, pada sisi input data merupakan blok pengirim dan setelah melewati kanal, data akan dikirim menuju sisi penerima.

3.7 Transmitter

Data masukan umumnya berupa 3 sumber komunikasi yaitu data, suara dan gambar. Data-data yang berupa sinyal tersebut akan diolah pada sisi pemancar adanya proses gangguan DMT berupa AWGN dan pembentukan kembali sinyal asli di penerima. Sisi transmitter terdiri dari blok-blok rangkaian yaitu konversi analog ke digital, konversi serial ke paralel, modulasi sinyal, IFFT dan cyclic extension.

3.7.1 Pembangkitan Data Masukan

Proses simulasi dimulai dengan pembangkitan sejumlah bit-bit masukan secara acak oleh random data generator yang terdistribusi Uniform, hal ini dikarenakan probabilitas kemunculan bit “0” dan bit “1” yang dihasilkan adalah sama. Modu lasi IFFT PS Channel FFT Remove Prefix SP ADC PS Data Random Data output Cyclic Prefix SP demodul asi Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009. Pembangkitan data masukan pada simulasi ini berdasarkan pada pembangkitan bilangan acak berdistribusi Uniform. Distribusi ini memiliki kepadatan probabilitas yang sama untuk semua untuk semua besaran yang dikeluarkan diambil yang terletak antara 0 dan 1. Fungsi kepadatan probabilitas dinyatakan dengan persamaan:     ≤ ≤ − = lainnya untuk B x A untuk A B x f 1 3.24 Dimana A, B = konstanta Proses pembangkitan distribusi Uniform dilakukan dengan persamaan: n U A B A X − + = 3.25 Dimana A = 0 dan B = 1 untuk distribusi Uniform standar U n = bilangan acak pada interval [0,1]. Data yang dibangkitkan dari pembangkitan data random elemen yang terdapat di dalam data tersebut terdiri dari bit 0 atau bit 1.

3.7.2 Konversi Analog ke Digital

Konversi analog ke digital yaitu mengubah bentuk sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. Pada pengkonversian analog ke digital ada 2 metode yang digunakan ketika sinyal data melalui rangkaian ini, yaitu proses sampling dan kuantisasi. Sampling adalah proses pencuplikan sinyal kontinu sinyal analog pada interval waktu diskrit. Proses sampling dapat dilihat pada Gambar 3.15[9]. Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009. Gambar 3.15 Proses sampling Jika pada suatu sinyal terdapat frekuensi tertinggi f max , maka rata-rata sampel sinyalnya paling tidak 2f max , yang dijelaskan pada persamaan 3.26. max 2 f F s = 3.26 Sinyal analog yang terkuantisasi akan diubah menjadi deretan bit. Pada kuantisasi, sinyal input dibagi menjadi 2 B level sinyal dan setiap sampel dibulatkan ke level terdekat. Proses kuantisasi dapat dilihat pada persamaan 3.27. B A q 2 2 = 3.27 dimana: A = amplitudo B = bit Pada proses kuantisasi, terdapat error yang tidak dapat dihilangkan e, didistribusikan secara acak pada interval ± q2. Maka noise kuantisasinya adalah : 12 1 2 2 2 2 2 2 2 2 q de e q de e P e q q q q e = = = ∫ ∫ − − σ 3.28 Dewi Permata Sari : Analisis Kinerja Modulasi Discrete Multitone DMT Pada Jaringan Very High Data Rate Digital Subscriber Line VDSL, 2009. Dengan daya sinyal A 2 2, maka error pada kuantisasi yang dinamakan SQNR signal-to-quantization noise power ratio dijelaskan pada persamaan 3.29. dB B q A SQNR B 76 . 1 02 . 6 2 2 3 log 10 12 2 log 10 2 2 2 + =     × =     = 3.29

3.7.3 Konversi Serial ke Paralel