Siti Arifah Binti Yusof : Sodium Hypochlorite Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar, 2009. USU Repository © 2009
2.1.3 Chelating Agent
Larutan chelating adalah bahan yang digunakan untuk mendekalsifikasi saluran akar yang sempit.
3,7,9
Larutan chelating yang sering digunakan adalah Tublicid, EDTA, EDTAC, File-Eze, dan juga RC Prep.
9
Selain EDTA, Carbamide Peroxide dan Aminoquinaldium Diacetate Salvizol juga merupakan asam lemah lain untuk
menghilangkan lapisan smear.
2
Namun di antara semua larutan chelating, EDTA larutan paling aktif.
9
EDTA disarankan sebagai bahan irigasi saluran akar karena kemampuannya untuk menghilangkan lapisan smear.
2
Riset menunjukkan bahwa larutan EDTA harus tetap berada dalam saluran akar selama 15 menit untuk mencapai hasil yang optimal.
2,9
Ini berarti, larutan EDTA harus diganti setiap 15 menit. Oleh karena lapisan smear terdiri dari komponen organik dan anorganik, maka larutan EDTA sahaja tidak efektif untuk
menghilangkannya. Sebaiknya sodium hypochlorite harus digunakan untuk menghilangkan komponen organik pada lapisan smear.
2,9
2.2 Fungsi bahan irigasi
Bahan irigasi mempunyai beberapa fungsi. Antara lain adalah :
8
1. Pelumas
Bahan irigasi membantu untuk melumasi instrumen saluran akar dan membantu menelusuri hingga ke saluran akar yang irreguler.
2. Mengeluarkan sisa debris
Bahan irigasi membersihkan debris, mencegah terjadinya penumpukan debris dalam saluran akar.
3. Melarutkan jaringan organik dan anorganik
Siti Arifah Binti Yusof : Sodium Hypochlorite Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar, 2009. USU Repository © 2009
Salah satu fungsi bahan irigasi yang paling penting adalah melarutkan debris organik jaringan pulpa, namun melarutkan komponen anorganik belum dapat dipastikan
sepenuhnya. Preparasi permukaan dinding saluran akar akan menghasilkan suatu lapisan smear yang mengandung kedua bahan organik dan anorganik. Para peneliti percaya
bahawa penting untuk membuang lapisan smear karena dapat menjadi tempat penumpukan bakteri.
4. Efek Antimikroba
Bahan irigasi juga harus mempunyai sifat antimikroba agar dapat memusnahkan mikroorganisme di dalam saluran akar. Berbagai larutan yang telah digunakan termasuk
larutan kimiawi non aktif air, saline, anestetikum, bahan aktif seperti enzim-enzim, asam, alkali sodium hypochlorite, potassium hydroxide, agen antibakteri
chlorhexidine dan detergen sodium lauryl sulphate
2.3 Sifat- sifat ideal bahan irigasi
Antara sifat-sifat ideal bagi suatu bahan irigasi adalah:
10
1. Pelarut jaringan atau debris.
Pada daerah yang tidak terjangkau instrumen, irigan harus dapat melarutkan atau melepaskan sisa-sisa jaringan lunak atau keras supaya dapat dikeluarkan.
2. Toksisitas rendah.
Bahan irigasi tidak boleh merusakkan jaringan periradikuler.
3. Tegangan permukaan rendah.
Hal ini memungkinkan bahan irigasi untuk mengalir ke daerah yang tidak terjangkau. Alkohol yang ditambahkan pada bahan irigasi akan menurunkan tegangan
Siti Arifah Binti Yusof : Sodium Hypochlorite Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar, 2009. USU Repository © 2009
permukaan penetrasi, apakah hal ini dapat meningkatkan kemampuan pembersihan masih belum diketahui.
4. Pelumas.
Membantu alat untuk mudah masuk ke dalam saluran akar. Semua cairan irigasi mempunyai kemampuan ini,
5. Sterilisasi paling tidak bersifat desinfeksi
6. Membuang lapisan smear.
Lapisan ini terdiri dari kristal mikro dan partikel debris organik yang menyebar di seluruh dinding saluran akar setelah preparasi.
7. Faktor lain.
Faktor lainnya adalah mudah diperoleh, harga yang murah, mudah digunakan, menyenangkan, dapat disimpan cukup lama, dan mudah disimpan. Tambahan lain yang
juga penting adalah bahan irigasi tidak mudah dinetralisir di saluran akar sehingga efektivitasnya dapat dipertahankan.
2.4 Teknik irigasi saluran akar