Efek Samping Sodium hypochlorite .1 Toksisitas

Siti Arifah Binti Yusof : Sodium Hypochlorite Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar, 2009. USU Repository © 2009 Klorin merupakan agen pengoksida yang kuat memberikan sifat antibakteri yang menghambat enzim-enzim bakteri dengan membentuk pengoksidaan irreversibel grup SH sulphydryl, enzim esensial bakteri. 6 3.4 Efek Samping Sodium hypochlorite 3.4.1 Toksisitas Penggunaan konsentrasi sodium hypochlorite mencapai 5.25 merupakan konsentrasi yang sangat toksik terhadap jaringan vital terutama jaringan periapikal gigi. Sodium hypochlorite juga mempunyai pH 12-13. Ini menyebabkan larutan sodium hypochlorite menjadi toksik serta lebih kaustik. Terdapat beberapa komplikasi akibat penggunaan sodium hypochlorite yang bersifat toksik ini. Komplikasi yang terjadi adalah penyemprotan larutan sodium hypochlorite secara tak sengaja ke jaringan periradikuler. 2 Efek dari toksisitas sodium hypochlorite yang mengenai jaringan periapikal ini dapat mengakibatkan timbul rasa sakit yang cepat 2-6 menit, pembengkakan atau odema di dalam jaringan lunak, penjalaran odema ke daerah yang lebih luas diwajah seperti pada pipi, daerah periorbital maupun bibir. Selain itu dapat juga terjadinya ecchymosis pada kulit atau mukosa akibat dari perdarahan interstitial, rasa serta bau klorin akibat dari semprotan sodium hypochlorite ke dalam sinus maksilaris. Dapat juga mengakibatkan Gambar 7. Reaksi kloraminisasi. 6 Siti Arifah Binti Yusof : Sodium Hypochlorite Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar, 2009. USU Repository © 2009 anestesia yang reversibel maupun persisten serta kemungkinan terjadinya infeksi sekunder. 1

3.4.2 Perawatan

Untuk perawatan efek samping toksisitas sodium hypochlorite adalah : 1,4 1. Pasien ditenangkan dan diberitahu mengenai penyebab serta akibat dari komplikasi tersebut. 2. Segera irigasi pasien dengan normal saline untuk mengurangi iritasi jaringan lunak. 3. Gigi yang dilakukan perawatan endodonti dimonitor selama 30 menit. Eksudat darah mungkin akan mengalir masuk ke dalam saluran akar. 4. Biarkan perdarahan tetap ada karena akan membantu mengeluarkan iritasi dari jaringan. 5. Kompress dengan es disarankan selama 24 jam interval setiap 15 menit untuk mengurangi pembengkakan. 6. Kompress panas setelah 24 jam. 7. Untuk mengontrol sakit, dapat dilakukan dengan anestesia untuk memblok saraf. Dapat juga dengan pemberian acetaminophen. 8. Antibiotik profilaksis diberikan selama 7-10 hari untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. 9. Terapi dengan steroid yaitu methylprednisolone selama 2-3 hari untuk mengontrol reaksi inflammasi. Siti Arifah Binti Yusof : Sodium Hypochlorite Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar, 2009. USU Repository © 2009

3.4.3 Pencegahan

Langkah-langkah dibawah ini dapat membantu operator mencegah terjadinya komplikasi akibat dari bahan irigasi sodium hypochlorite. 1 1. Preparasi saluran akar yang adekuat. 2. Mengontrol agar panjang kerja yang baik dicapai. 3. Jarum untuk mengirigasi ditempatkan kurang 1mm – 3mm dari panjang kerja. 4. Jarum diletakkan secara pasif dan tidak tertekan di dalam saluran akar. 5. Pergerakan jarum irigasi dapat keluar dan masuk dengan mudah ke dalam saluran akar. 6. Mengobservasi flowback larutan irigasi dari saluran akar.

3.5 Cara menggunakan sodium hypochlorite