Landasan Teori 1 Latar Belakang

BOK yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 26.759,60,- selama 12 jam penelitian atau sebesar Rp. 2.229,97,- per jam. Maka rata-rata pembebanan penambahan BOK kepada pengguna lahan on street parking adalah dengan membagi Rp. 2.229,97,-jam dibagi 10 kendaraanjam dihasilkan pembebanan sebesar Rp. 222,997,-kendaraan parkir.

I.2 Landasan Teori

Tempat yang paling jelas dan biasanya paling cocok bagi pengemudi untuk memarkir kendaraannya ialah di tepi jalan, tapi parkir semacam ini mempunyai banyak kerugian. Pertama, arus lalu lintas sepanjang jalan terhambat, yang akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada seluruh kendaraan. Telah diketahui jika indeks kira-kira 20 atau kurang pada kondisi ini terdapat kira-kira 60 kedaraan per-km panjang jalan maka pengurangan kecepatan kendaraan pada suatu jalan di kota kurang dari 0.75 Kmjam setiap penambahan 10 kendaraan parkir. Pada kondisi parkir yang berhimpitan akan terlihat penurunan kelancaran lalu lintasnya. Pengalaman dari percobaan parkir unilateral memberi hasil bahwa pengaruh parkir kendaran di sisi jalan yang menerus tanpa putus – putusnya akan mengurangi kecepatan lebih dari 20 dan kapasitas jalan juga akan turun drastis. Suatu jalan selebar 20 m dengan tempat parkir di kedua sisinya akan mempunyai kapasitas yang sama dengan jalan selebar 12 m yang bebas parkir sama sekali. Peningkatan kelambatan akibat kecepatan yang lebih rendah, penurunan kapasitas jalan dan peningkatan kecelakaan diakibatkan karena keadaan fisik jalan tersebut, gerakan parkir, gerakan membuka pintu mobil, tingkah pengendara Rida Wahyuni : Pengaruh Parkir Pada Badan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan Study Kasus : Jalan Brigjen Katamso Sekolah Harapan Mandiri Medan, 2008 USU Repository © 2008 sepeda motor tidak menentu, pejalan kaki yang muncul di antara kendaraan parkir dan aktifitas lainnya sehubungan dengan parkir dan kendaraan yang di parkir. Meskipun terdapat berbagai kerugian, beberapa parkir di jalan masih diperlukan bila keadaan jalan megizinkan. Pada jalan-jalan yang mempunyai lebar 10 m, dengan arus lalu lintas dua arah yang arusnya tidak melebihi 400 kendaraanjam, atau kurang dari 600 kendaraanjam, parkir pada salah satu sisi masih diperbolehkan jika tempat pejalan kaki yang berdekatan dengannya tidak terlalu ramai dan sedikit pejalan kaki yang menyeberang jalan. Pada jalan yang arus lalu lintasnya bervariasi pada siang hari, parkir dapat diperkenankan pada saat arus berada dibawah tingkat kritis. Tetapi pengawasan harus tetap dilakukan untuk menjamin persimpangn jalan tidak terlambat dan tidak terjadi kelambatan. Salah satu faktor utama yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan parkir adalah kebutuhan untuk meminimalkan gangguan akibat on- street parking terhadap arus lalulintas. On-street parking memberikan kontribusi sekitar 10 terjadinya konflik. Penggunaan badan jalan sebagai tempat parkir jelas memperkecil kapasitas jalan tersebut.

I.3 Perumusan Masalah