15
3. Manfaat
Cooperative Play
Bagi Anak.
Bermain merupakan bagian dari kehidupan manusia yang mampu memberikan banyak manfaat untuk perkembangan diberbagai aspek. Menurut
Mayke Sugianto 2001: 38 bermain mampu menunjang perkembangan berbagai aspek diantaranya aspek fisik, aspek motorik, aspek sosial, aspek Emosi dan
kepribadian, aspek kognitif, aspek ketajaman penginderaan dan aspek keterampilan olahraga dan menari.
Cooperative play
merupakan bagian dari bermain sehingga
cooperative play
memiliki manfaat tidak jauh berbeda seperti kegiatan bermain.
Cooperative play
mampu memberikan manfaat terhadap beberapa aspek diantaranya 1 aspek fisik, 2 aspek sosial dan 3 aspek emosi dan
kepribadian.
a. Aspek Fisik
Masa anak anak merupakan usia dimana anak sangat suka bermain. Anak akan merasa bosan apabila diminta untuk diam berjam jam tanpa melakukan
apapun. Pada usia ini kebanyakan anak juga sangat aktif bergerak karena memang anak memiliki energi yang berlebih. Maka dari itu bermain adalah media untuk
anak menyalurkan energinya. Anak yang aktif bergerak dengan melibatkan gerakan gerakan tubuh akan
membuat anak menjadi lebih bugar. Sehingga otot-otot anak akan tumbuh dengan maksimal. Melakukan kegiatan bermain juga memiliki implikasi bagi
pertumbuhan fisik seperti dalam hal kekuatan, stamina, dan kesehatan umum.
16
b. Aspek Sosial
Seiring dengan bertambahnya usia anak perlu belajar berpisah dengan ibunya. Jika biasanya anak bermain dengan ibu atau anggota keluarga yang lain,
anak perlu diberi kesempatan untuk bermain dengan anak lain yang sebaya dengan anak.
Bermain meningkatkan
afiliasi dengan
teman sebaya
dengan meningkatkan kemungkinan anak untuk berinterkasi dan berkomunikasi, sehingga
mendorong terbentuknya pertemanan Pinney Upon, 2012: 133. Hubungan dengan teman sebaya dan pertemanan penting bagi perkembangan identitas diri.
Menurut Catron dan Allen Tadkiroatun Musfiroh, 2005: 17 bermain mendukung perkembangan sosialisasi dalam hal hal berikut ini
1 Interaksi sosial, yakni interaksi dengan teman sebaya, orang dewasa,
dan memecahkan konflik, 2
Kerjasama, yakni interaksi saling membantu, berbagi, dan pola pergiliran,
3 Menghemat sumber daya, yakni menggunakan dan menjaga benda-
benda dan lingkungan secara tepat, 4
Peduli terhadap orang lain, seperti memahami dan menerima perbedaan individu, memahami masalah multi budaya.
Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa melalui bermain anak akan belajar bagaimana bersosialisasi. Anak akan belajar
bagaimana agar anak bisa diterima oleh anak anak yang lain. Menggunakan alat permainan bergiliran, kerjasama, peduli terhadap orang lain, komunikasi,
menghargai pendapat, dan menaati peraturan, merupakan hal yang anak pelajari dari bermain bersama teman temannya agar anak mampu diterima dilingkungan
anak tersebut.
17
c. Aspek Emosi atau Kepribadian