20 tangan menghadap ke depan. Dalam permainan tenis meja pukulan
forehand merupakan pukulan yang sangat diandalkan dalam melakukan serangan dan sangat sering digunakan
c. Drive
Menurut Sutarmin 2007: 27 drive adalah bola yang datang dari arah lawan diterima dengan gerakan bet dipukulkan pada bola, dengan
gerakan dari bawah serong ke atas. Posisi bet dalam keadaan tertutup. Pukulan drive dilakukan untuk menyerang lawan dan mengontrol bola.
Pukulan drive dapat dilakukan secara forehand dan backhand. Sedangkan menurut Achmad Damiri 1992: 95 drive adalah teknik
pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup.
4. Macam-macam Tes Kemampuan Forehand Drive Tenis Meja
Menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 101, “Instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya ”. Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian
ini berupa tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok Suharsimi
21 Arikunto, 2006: 139. Macam-macam tes kemampuan forehand drive tenis
meja disajikan pada tabel 1 di halaman 20 sebagai berikut: Tabel 1.
Instrumen Penilaian Kemampuan Pukulan Forehand Drive Aspek yang
dinilai Kriteria Penilaian
Rentang Skor
Skor
1. Gerakan proses
pukulan a.
Posisi awal menghadap meja kedua kaki sejajar posisi kuda-kuda
b. Awalan, tangan kanan ditarik ke belakang
ditekuk dengan sudut siku + 120 derajat, badan memutar bersumbu pada pinggang berat badan
dipindahkan pada kaki kanan
c. Saat memukul, ayunan tangan ke arah bola
diikuti putaran badan ke arah kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri.
d. Gerakan lanjutan, setelah bed mengenai bola
ayunan tangan tetap berlanjut kedepan atas dagu.
Penentuan Skor : 1 Jika 4 kriteria terpenuhi
2 Jika 3 kriteria terpenuhi 3 Jika 2 kriteria terpenuhi
4 Jika 1 kriteria terpenuhi 1 - 4
4 3
2 1
2. Kemampua n yang
dicapai a. Jika mampu mencapai nilai 76 - 100
b. Jika mampu mencapai nilai 51 - 75 c. Jika mampu mencapai nilai 26 - 50
d. Jika mampu mencapai nilai dari 26 1 - 4
4 3
2 1
Jumlah Skor
Keterangan: 1. Kualitatif
a. Skor 2 – 4 berarti kemampuan pukulan forehand drive siswa masih
rendah atau kurang b. Skor 5
– 6 berarti kemampuan pukulan forehand drive siswa sedang atau cukup baik
c. Skor 7 – 8 berarti kemampuan pukulan forehand drive siswa tinggi
atau sangat baik 2. Kuantitatif
Nilai = skor x 100: nilai maksimum Atau
Nilai = Skor x 100 Nilai Maksimum
22 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan forehand drive dari Tomoliyus 2012: 24. Prosedur pelaksanaan tes sebagai berikut:
a. Tujuan instrumen: untuk mengukur ketepatan forehand drive. b. Peralatan: Bola tenis meja, bet, meja, stop wacth dan skor shet
c. Tanda Meja Table marking: Tanda untuk dua sasaran sebelah kiri testi yaitu pertama luas 30 cm x 30 cm, kedua luasnya 60cm x 60cm meja
yang diberi tanda sasaran d. Petunjuk tes:
1 Subjek disuruh pemanasan dan latihan practice 2 Bola pertama dimulai dari testi
e. Subjek melakukan rally forehand drive diagonal selama 30 detik. Setelah istirahat 10 detik. Subjek melakukan lagi rally 30 detik.
f. Petunjuk Penyekoran: 1 Satu orang pencatat, satu orang pemegang stopwacth, dan satu orang
mengamati bola masuk ke sasaran. 2 Bola yang masuk sasaran daerah 30 cm persegi beri nilai 5. Bola yang
masuk sasaran daerah 60 cm persegi beri nilai 3. Bola yang masuk sasaran sisanya beri nilai 1
3 Bola pertama dari testi tidak dicatat atau tidak dihitung 4 Pencatat menjumlahkan skor setiap rally selama 30 detik
5 Jumlah skor yang tertinggi dari rally selama 30 detik yang dipakai. Penilaian Ketepatan Forehand drive = Jumlah skor x 100 =
150
23 Pengumpan
5 30
cm 60
cm 30 cm 3
60 cm 1
Testi
Gambar 2.
Lapangan Tes Kemampuan Forehand Drive Sumber: Tomolius, 2012: 24
5. Karakteristik Anak Usia 9-12 Tahun