Hubungan perawatan luka dengan Kesembuhan luka perineum

19 4 Stres Ansietas dan stres dapat mempengaruhi sistem imun sehingga menghambat penyembuhan luka Johnson, 2004, hal.371. 5 Kondisi medis dan terapi Imun yang lemah karena sepsis atau malnutrisi, penyakit tertentu seperti AIDS, ginjal atau penyakit hepatik dapat menyebabkan menurunnya kemampuan untuk mengatur faktor pertumbuhan, inflamasi, dan sel-sel proliperatif untuk perbaikan luka Johnson, 2004, hal.371. 6 Apusan kurang optimal Melakukan apusan atau pembersihan luka dapat mengakibatkan organisme tersebar kembali disekitar area kapas atau serat kasa yang lepas ke dalam jaringan granulasi dan mengganggu jaringan yang baru terbentuk Johnson, 2004, hal.371. 7 Lingkungan optimal untuk penyembuhan luka Lingkungan yang paling efektif untuk keberhasilan penyembuhan luka adalah lembab dan hangat Johnson, 2004, hal.371. 8 Infeksi Infeksi dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan granulasi serta pembentukan jaringan parut Johnson, 2004, hal.371.

C. Hubungan perawatan luka dengan Kesembuhan luka perineum

Perawatan luka perineum pada hakikatnya merupakan masalah kebersihan. Perineum dibersihkan dengan larutan antiseptic ringan tiap kali sesudah buang air kecil dan besar. Panas dari lampu listrik dapat digunakan untuk mengeringkan daerah tersebut dan mengurangi pembengkakan. Pembasuhan dan pencucian tiap Universitas Sumatera Utara 20 hari dengan menggunakan air dan sabun yang lembut adalah tindakan yang baik sekali untuk mempertahankan agar perineum selalu bersih dan bebas dari secret yang iritatif Oxorn, 2010.hlm 447. Menurut Varney, 2007 akibat perawatan perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lokhea menjadi lembab sehingga sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum. Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka. Pada kenyataan fase-fase penyembuhan akan tergantung pada beberapa faktor termasuk ukuran dan tempat luka, kondisi fisiologis umum pasien, dan cara perawatan luka perineum yang tepat Morison, 2007 hlm.53. Skema 2.1 Skema Kerangka Teori Faktor internal : 1.Usia 3. Personal hygien 4. over aktivitas 5 Infeksi 2.Cara perawatan Faktor eksternal : 1.Tradisi atau lingkungan 2.Pengetahuan 3.Sosial ekonomi dan sarana prasarana 4.Penanganan petugas 5. Kondisi ibu dan gizi Kesembuhan Luka Perineum Universitas Sumatera Utara 21

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah merupakan formulasi atau simplifikasi dari kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut Notoatmodjo,2010, hlm. 101. Variabel independen dalam penelitian ini adalah cara perawatan perineum dan variabel dependen adalah kesembuhan luka perineum. Skema 3.1 Skema Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel Dependen

B. Hipotesa

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pernyataan penelitian. Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis harus dibuktikan Notoatmodjo,2010, hlm. 84. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan h0 ditolak cara perawatan perineum terhadap kesembuhan luka pada ibu nifas.

C. Defenisi Operasional

Defenisi oprasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati Syahrum, 2007 hlm.108.Defenisi oprasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau pengumpulan data itu konsisten antara sumber data responden yang satu dengan yang lain. Definisi oprasional variabel yang dihubungkan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Kesembuhan luka perineum Perawatan perineum Universitas Sumatera Utara