12
perluasan insisi ke rectum. Sehingga insisi mediolateral lebih sering digunakan karena lebih amanLiu, 2007 hlm 129.
Menurut Saefuddin 2008 hlm.175, pada proses persalinan sering terjadi ruptur perineum yang disebabkan antara lain kepala janin lahir terlalu cepat, persalinan
tidak dipimpin sebagaimana mestinya, riwayat jahitan pada perineum. Pada persalinan dengan distosia bahu robekan perineum umumnya terjadi di
garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil dari biasanya sehingga kepala janin terpaksa lahir lebih ke
belakang, kepala janin melewati pintu bawah panggul dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito-bregmatika, atau anak yang dilahirkan
dengan pembedahan vaginal Herawati, 2010.hlm.19.
3. Derajat Robekan Perineum
Derajat robekan perineum menurut JNPK-KR 2012. hlm.107 yaitu: a.
Robekan Derajat Satu Meliputi mukosa vagina, kulit perineum tepat dibawahnya.
Umumnya robekan tingkat 1 dapat sembuh sendiri penjahitan tidak diperlukan jika tidak perdarahan dan menyatu dengan baik.
b. Robekan Derajat Dua
Meliputi mucosa vagina, kulit perineum dan otot perineum. Perbaikan luka dilakukan setelah diberi anestesi lokal kemudian otot-otot
diafragma urogenitalis dihubungkan di garis tengah dengan jahitan dan kemudian luka pada vagina dan kulit perineum ditutupi dengan mengikut
sertakan jaringan - jaringan dibawahnya.
Universitas Sumatera Utara
13
c. Robekan Derajat Tiga
Meliputi mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum dan otot spingterani eksternal. Pada robekan partialis denyut ketiga yang robek
hanyalah spingter. d.
Robekan Derajat Empat Pada robekan yang total spingter recti terpotong dan laserasi meluas
sehingga dinding anterior rektum dengan jarak yang bervariasi.
4. Perawatan Perineum
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa
antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil Morison, 2007 hlm 26
Hal yang harus diperhatikan dalam perawatan luka perineum antara lain adalah Menjaga agar perineum selalu bersih dan kering, Menghindari pemberian
obat trandisional, Menghindari pemakaian air panas untuk berendam, Mencuci luka dan perineum dengan air dan sabun 3 – 4 x sehari JNPK-KR, 2012.
hal.155. Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi
rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton 2002 dikutip
dari vetos 2008, ¶ 14 adalah sebagai berikut: a.
Mencuci tangannya b.
Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat.
Universitas Sumatera Utara
14
c. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke
rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik. d.
Berkemih dan BAB ke toilet. e.
Semprotkan ke seluruh perineum dengan air. f.
Keringkan perineum dengan menggunakan tisu dari depan ke belakang. g.
Pasang pembalut dari depan ke belakang. h.
Cuci kembali tangan
5. Penyembuhan Luka