Metode Proyeksi METODOLOGI, ASUMSI, DAN PROYEKSI KILAS BALIK

3 P r o y e k s i P e n d u d u k I n d o n e s i a 2 0 1 0 - 2 0 3 5

BAB II METODOLOGI, ASUMSI, DAN PROYEKSI KILAS BALIK

2.1. Metode Proyeksi

Badan Pusat Statistik BPS telah membuat proyeksi penduduk Indonesia 2010-2035 dengan dasar hasil Sensus Penduduk 2010 SP2010. Proyeksi ini dibuat dengan metode komponen berdasarkan asumsi tentang kecenderungan kelahiran, kematian, serta perpindahan penduduk antar provinsi yang paling mungkin terjadi selama periode 25 tahun yang akan datang. Tahapan yang dilakukan adalah menghitung proyeksi penduduk Indonesia, kemudian menghitung proyeksi penduduk per provinsi. Selanjutnya melakukan iterasi dengan penduduk Indonesia sebagai patokan sehingga penjumlahan proyeksi penduduk per provinsi hasilnya sama dengan proyeksi penduduk Indonesia. Hasil proyeksi tersebut dibahas dalam tim teknis yang dibentuk oleh BPS, dan hasil pembahasan tersebut didiskusikan lebih lanjut dalam rapat tim yang terdiri dari para pejabat dari Bappenas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN, Kementerian Kesehatan, BPS, para akademisi dan instansi-instansi lain yang terkait. Dalam rapat tersebut selain dilakukan diskusi-diskusi teknis tentang bagaimana menyusun proyeksi penduduk, juga diputuskan bahwa ada suatu acuan mengenai proyeksi penduduk yang digunakan secara resmi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP. Proyeksi ini yang akan digunakan oleh semua instansi pemerintah dalam menyusun perencanaannya masing-masing. Hasil proyeksi sangat ditentukan oleh asumsi yang digunakan. Oleh karena itu, menentukan asumsi merupakan kunci perhitungan proyeksi penduduk. Biasanya asumsi mengenai kecenderungan tingkat kelahiran, tingkat kematian, serta perpindahan penduduk ditentukan oleh tren yang terjadi di masa lalu dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi ketiga komponen tersebut. Tetapi informasi ini belum cukup, karena harus dilengkapi dengan pandangan para pakar tentang kependudukan di masa datang dan para pengambil keputusan yang berwawasan luas tentang program kependudukan di masa datang. Masukan dari pertemuan tersebut menjadi pegangan tim teknis BPS dalam membentuk asumsi yang dipakai dalam perhitungan proyeksi. Perhitungan proyeksi penduduk ini dilakukan dengan menggunakan program Rural Urban Projection RUP. P r o y e k s i P e n d u d u k I n d o n e s i a 2 0 1 0 - 2 0 3 5 4

2.2. Sumber Data