Bab 2 Kesempatan Bisnis Keluarga
Apakah Bisnis Keluarga itu ?
Sebuah bisnis dengan karakteristik dengan kepemilikan atau
keterlibatan dari dua orang atau lebih anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi bisnisnya. Lingkup dan luas
keterlibatan tersebut bervariasi dalam beberapa perusahaan.
Bisnis dimana perusahaan tersebut dialihkan dari satu generasi ke
generasi lainnnya.
Sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan dan atau jabatanfungsi.
Ciri bisnis keluarga:
Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja, artinya menunjukkan
perhatian yang lebih tinggi daripada perusahaan non keluarga.
Memfokuskan pada perhatian jangka panjang sehingga manajer keluarga dapat mengambil pandangan jangka panjang dibanding
manajer perusahaan yang dinilai hasilnya tiap tahun.
Memberikan kualitas dan nilai yang lebih pada konsumen karena
memelihara reputasi keluarga.
Budaya Perusahaan :
Nilai-nilai utama pendiri perusahaan yang mungkin menjadi bagian dari budaya bisnis keluarga.
Pola perilaku dan keyakinan yang membentuk karakteristik perusahaan.
Contoh : seorang pendiri yang mengelola kebutuhan konsumen dengan cara tertentu dan membuat prinsip yang harus diikuti dalam
melayani konsumen pada perusahaan baru.
Konfigurasi keluarga dalam bisnis keluarga :
Dalam tahap awal sebuah bisnis keluarga menurut W Gibb Dryer, Jr. konfigurasi budaya adalah pola bisnis paternalistis, pola keluarga patriakal,
dan dewan direksi yang disetujui pola pemerintah, yang pendirinya merupakan kepala suku yang tidak diperdebatkan, sehingga dewan secara
otomatis mendukung keputusan pemilik.
Suksesi Budaya dan Kepemimpinan
Bertambahnya usia dari pendiri dan kedewasaan anak dari pendiri perusahaan cenderung melemahkan budaya keluarga patriakal yang
mempunyai satu sumber otoritas dominan yaitu orangtua selalu mengetahui yang terbaik.
Perubahan kepemimpinan akan memperkenalkan atau membawa perubahan pada metode operasi tradisionalnya.
Peran keluarga dan hubungannya : Para wirausaha yang mempunyai anak-anak, secara tipikal memikirkan
waktu pengalihan bisnis pada generasi berikutnya, perhatian pada proses pengalihan adalah sbb:
Apakah anak saya mempunyai tingkah laku dan kemampuan yang
diperlukan bagi kepemimpinan bisnis.
Bagaimana mendorong mereka agar memiliki ketertarikan dalam bisnis.
Jenis pendidikan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk
mempersiapkan kepemimpinannya.
Kapan harus mulai ikut operasi perusahaan dan mempromosikannya.
Bagaimana menghindari sistim pilih kasih dalam mengelola dan mengembangkan anak saya.
Bagaimana saya mencegah hubungan bisnis yang tidak merusak
atau menghancurkan hubungan orang tua anak.
Kebutuhan akan manajemen yang baik bagi bisnis Keluarga Praktik terbaik diperkenalkan oleh John L. Ward profesor dari
Loyola University Chicago, praktik tersebut antara lain : 1 Rangsanglah pemikiran dan pemahaman strategi baru.
2 Rekrut dan pertahankan manajer non keluarga yang baik. 3 Ciptakan organisasi yang fleksibel dan inovatif.
4 Ciptakan dan lindungi modal. 5 Siapkan pengganti tumpuk kepemimpinan.
6 Eksploitasi kelebihan yang unik dari kepemilikan keluarga.
Karyawan Nonkeluarga dalam Perusahaan Keluarga.
Para karyawan yang bukan anggota keluarga masih dipengaruhi pertimbangan keluarga. Dalam beberapa kasus, kesempatan mereka
untuk promosi dipersempit dengan hadirnya anggota keluarga yang memiliki jalur dalam.
Retret Keluarga :
Berkumpulnya anggota keluarga, biasanya di lokasi yang jauh untuk mendiskusikan bisnis keluarga.
Dewan Keluarga :
Sekumpulan anggota keluarga yang terorganisir yang berkumpul secara periodik untuk mendiskusikan masalah keluarga yang
berhubungan dengan bisnis.
Proses Suksesi Kepemimpinan
Bisnis akan tergantung kualitas bakat kepemimpinan yang ada. Jika bakat yang ada tidak mencukupi sang pemilik harus menggunakan
pemimpin dari luar keluarga atau menambah bakat keluarga untuk menghindari penurunan perusahaan jika dipimpin oleh generasi
kedua atau ketiga.
Tahap-tahap proses suksesi : 1 Tahap Prabisnis misalnya seorang anak menemani orangtuanya ke
kantor, gudang , atau toko, atau bermain dengan peralatan yang terkait dengan bisnis. Tidak ada rencana formal untuk
mempersiapkan anak dalam memasuki bisnis pada tahap awal ini, hanya semata-mata membentuk fondasi bagi tahap lebih lanjut dari
proses yang terjadi di tahun selanjutnya.
2 Tahap Pengenalan
Dalam anggota keluarga secara perlahan-lahan memperkenalkan anak pada orang-orang tertentu yang berkaitan secara langsung
maupun tidak dengan perusahaan dan aspek bisnis lainnya.
3 Tahap Pengenalan Fungsi
Calon pengganti mulai mengembangkan pengalamannya dengan beberapa orang penting yang bekerja diperusahaan. Contoh: menjadi
karyawan paruh waktu selama liburan atau seusai sekolah.
4 Tahap Pelaksanaan Fungsi
Dimulai ketika calon pengganti tersebut menjadi karyawan tetap sesuai dengan pendidikan formalnya.
5 Tahap Pengembangan Fungsi
Begitu pengganti yang berpotensi tersebut memikul tugas sebagai pengamat, tingkat ini melibatkan pengarahan kerja orang lain, tapi
tidak mengelola keseluruhan perusahaan.
6 Tahap Pergantian Awal
Calon pengganti telah menjadi presiden atau general manajer bisnis. Ia adalah kepala bisnis yang menjalankan keseluruhan perusahaan,
tapi orang tua masih berada dibelakang layar.
7 Tahap Kedewasaan Pengganti
Ketika proses transisi dilengkapi, pengganti tersebut memimpin perusahaan sesuai dengan jabatan yang ada padanya. Dalam
beberapa kasus hal ini tidak akan terjadi sampai pemimpin sebelumnya meninggal.
Dalam skenario terbaik dimulai dua atau tiga tahun setelah pengganti tersebut mendapat jabatan
Bab 3 Franchise