Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Polimerisasi Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Viskositas

c. Komposit hibrid Komposit hibrid merupakan kombinasi dari dua komposit dengan ukuran partikel yang berbeda. Ada dua jenis resin komposit. Komposit mikrohibrid yaitu gabungan komposit tradisional dan mikro. Rata-rata ukuran partikel komposit mikrohibrid adalah 0,4-,1 µm. Katagori bahan komposit ini dikembangkan dalam rangka memperoleh kehalusan permukaan yang lebih baik daripada komposit partikel kecil sehingga estetisnya setara dengan komposit berbahan mikro. Sifat-sifat umum seperti sifat fisik dan mekanik dari komposit mikrohibrid berada diantara bahan komposit tradisional dan bahan pengisi mikro, sehingga mikrohibrid lebih unggul sifat-sifatnya dibandingkan dengan komposit berbahan mikro. 2,18 Sedangkan, komposit nanohibrid merupakan gabungan dari komposit microfiller dan komposit nanofiller, rata-rata berukuran 0,2-3 µm. Komposit nanohibrid memiliki sifat fisik dan mekanis yang baik serta mudah dipoles permukaannya halus. 16 d. Komposit Nanofiller Komposit nanofiller memiliki filler yang tinggi, memiliki estetis yang baik, serta kekuatan dan ketahanan yang hampir sama dengan mikrofiller. Nanofiller memiliki partikel kecil dengan ukuran rata-rata 0,02-0,1 µm. 18

2.1.2.2 Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Polimerisasi

a. Resin komposit diaktivasi kimia Resin ini disebut juga resin komposit self-cured, yang terdiri dari dua pasta. Salah satu pasta berisi inisiator benzoyl peroxide dan pasta lainnya berisi activator tertiary amine. Kedua bahan tersebut dicampur sekitar 20-30 detik, maka amine akan bereaksi dengan benzoyl peroxide dan membentuk radikal bebas sehingga mekanisme pengerasan dimulai. 2,3,7,16 b. Resin komposit diaktivasi oleh sinar Bahan resin komposit yang dipolimerisasi dengan sinar dipasarkan dalam bentuk suatu pasta dalam sebuah tube. 3 Resin ini merupakan tipe resin komposit Universitas Sumatera Utara paling sering digunakan pada praktek klinik dokter gigi. Resin ini mudah dimanipulasi karena mengeras bila sudah diaplikasikan sinar working time dapat dikontrol. Blue light memiliki panjang gelombang sekitar 468 nanometer nm sebagai aktivasi setiap inisiator camphoroquinone dan akan bereaksi dengan accelerator amine organik. Bila tidak di curing dengan blue light, maka kedua komponen ini tidak bereaksi. 2,7 c. Resin komposit dual-cured Resin ini merupakan sistem dua pasta, yang mengandung inisiator dan aktivator cahaya dan kimia. Keuntungannya ketika dua pasta dicampur dan ditempatkan, lalu di curing dengan light cure unit sebagai reaksi pengerasan awal kemudian secara kimia akan melanjutkan reaksi pengerasan pada bagian yang tidak terkena sinar sehingga pengerasan sempurna. 2,7,16

2.1.2.3 Klasifikasi Resin Komposit Berdasarkan Viskositas

a. Resin komposit packable Resin komposit ini memilik viskositas yang tinggi. Resin ini memiliki filler 70 volume. Komposisi filler yang tinggi menyebabkan peningkatan viskositas resin komposit sehingga resin komposit ini menjadi kental dan sulit mengisi celah kavitas yang kecil. Sebaliknya, dengan semakin besarnya komposisi filler akan dapat mengurangi pengerutan selama polimerisasi. 2,7,16,17 b. Resin komposit Flowable Resin komposit flowable memiliki viskositas kekentalan yang rendah. Komposisi filler yang rendah dan kemampuan flow yang tinggi sehingga dapat dengan mudah mengisi atau menutup kavitas kecil. 15,16 Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Sifat-sifat Resin Komposit