Proses Pembuatan Karya Proses Desain Penciptaan Motif
2 Pemalaman
Setelah pola sudah siap dibatik, kemudian bagian – bagian yang ingin
tetap putih, ditutup dengan malam menggunakan canting. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi
lapisan lilin atau malam tetap putih atau tidak terkena warna. Urutan – urutan
dalam pemalaman adalah sebagai berikut : a
Membatik kerangka atau motif utama Pemalaman pertama biasanya disebut dengan istilah nglowong. Membuat
out line atau garis paling tepi pada pola atau motif utama.
Gambar 15: Nglowong Dokumentasi: Luvy, 2014
Canting yang dipergunakan ialah canting cucuk sedang disebut juga canting klowongan.
b Ngisen-iseni
Pemberian isen-isen pada motif batik bertujuan agar motif batik tidak terlihat kosong. Jadi keindahan pada motif batik akan semakin terlihat.
Motif isen-isen yang dibuat untuk membuat gaun panjang casual remaja antara lain: titik, garis dan bidang. Isen-isen merupakan ciri khas batik. Batikan yang
lengkap dengan isen-isen disebut reng-rengan. c
Nerusi Nerusi dalam proses pemalaman dilakukan agar malam yang tidak tembus
pada bagian belakang kain dapat tertutup malam. Hal ini dilakukan agar motif lebih terlihat jelas dan pada saat pencelupan warna tidak masuk pada bagian yang
terkena lilin atau malam.
Gambar 16: Nerusi Dokumentasi: Luvy, 2014
d Nembok
Nembok adalah pemalaman pada pola yang dilakukan untuk menutup bagian motif agar tidak terkena warna.
Gambar 17: Nemboki Dokumentasi: Luvy, 2014
Nembok dilakukan dengan menggunakan cating tembokan bercucuk besar, sedangkan bagian pola yang luas atau lebar ditembok menggunakan kuas. Malam
yang digunakan untuk menembok harus benar-benar matang supaya mendapatkan tekstur yang rata sehingga tidak ada warna yang tercampur pada bagian tersebut.
3 Pewarnaan
Setelah selesai pemalaman tahap selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a Tahap – tahap pewarnaan dengan Napthol
1 Kain yang sudah diberi pola dengan menggunakan malam dan siap diwarnai,
kemudian dibasahi dengan larutan TRO Turkish Redd Oil. TRO adalah salah satu pelengkap pewarna naphtol yang berbentuk serbuk
putih seperti deterjen. Proses ini bertujuan untuk membuka serat kain agar mudah dimasuki warna.
2 Membuat larutan napthol dan garam.
Langkah pertama yang kita lakukan adalah membuat larutan serbuk napthol dan kaustik soda NaOH dengan air panas sedikit sampai keduanya benar-
benar tercampur. Setelah keduanya tercampur jadikan satu dengan larutan TRO, lalu aduk sampai merata dan tambahkan air dingin.
Gambar 18: Larutan Napthol Dokumentasi: Luvy, 2014
3 Kain kemudian dicelupkan ke larutan garam, setelah itu diangkat dan
dimasukkan ke air bersih untuk menetralisir warna. Pencelupan ini bisa diulang-ulang jika ingin warnanya pekat.
Gambar 19: Pencelupan Napthol Dokumentasi: Luvy, 2014
b Tahap – tahap pewarnaan dengan Indigosol
1 Larutkan indigosol dengan sedikit air, aduk dengan merata.
2 Buat larutan nitrit dengan menggunakan air panas, aduk merata hingga larut.
3 Campur larutan nitrit dengan larutan indigosol yang kita buat sebelumnya.
Aduk hingga tercampur merata dan tambahkan air dingin. 4
Masukkancelupkan kain kedalam larutan indigosol 5
Setelah itu buat larutkan HCL dengan air dingin, kemudian kain dicelupkan ke larutan HCL. Pastikan seluruh permukaan kain yang sudah diwarnai tercelup
ke larutan HCL. Larutan ini berfungsi untuk memunculkan warna. 4
Pelorodan Pelorodan merupakan proses terakhir yang dilakukan dalam membuat
karya batik. Pelorodan yaitu menghilangkan malam yang terdapat pada kain setelah proses pencelupan warna. Jika proses ini sudah dilakukan maka kain sudah
siap untuk dibuat berbagai macam karya seni, dalam hal hal ini batik digunakan sebagai busana.
Gambar 20: Pelorodan Dokumentasi: Luvy, 2014
b Proses Penjahitan
Proses penjahitan merupakan proses kedua yang dilakukan dalam pembuatan gaun panjang casual untuk remaja ini. Beberapa hal yang harus
dilakukan dalam proses pembuatan gaun panjang casual untuk remaja dengan motif stilasi daun pepaya yaitu sebagai berikut:
1 Pemotongan kain
Setalah proses pembatikan selesai kain siap dipotong sesuai pola gaun panjang yang telah dibuat menggunakan kertas koran.
Dengan langkah sebagai berikut: a
Menempel pola gaun panjang menggunakan jarum pentul pada kain.
Gambar 21: Menempel Pola Dokumentasi: Luvy, 2014
b Memberi tanda menggunakan kapur jahit pada kain sesuai pola dan memberi
garis tambahan untuk jarak jahitan atau biasa disebut dengan pemberian kampuh.
Gambar 22: Pemberian Kampuh Dokumentasi: Luvy, 2014
c Memotong kain sesuai tanda garis yang sudah dibuat menggunakan gunting
kain.
Gambar 23: Memotong kain Dokumentasi: Luvy, 2014
2 Penjahitan
Setelah bahan batik selesai dipotong dan diberi tanda maka kain siap untuk dijahit sesuai dengan garis yang sudah dibuat.
Gambar 24: Menjahit Gaun Panjang Dokumen: Luvy, 2014
Caranya yaitu menggabungkan setiap bagian-bagiannya antara lain: a
Menjahit pembuka rit sliting kancing pada bagian depan belakang badan. b
Menyambung bagian bahu antara badan depan dan belakang. c
Menggabung sisi depan dan belakang badan. d
Memasang lengan baju. e
Memasang krah atau mejahit garis leher pada baju. f
Menyambung antara badan atasan dengan rok panjang atau bawahan. 3
Finishing Finishing merupakan proses akhir dalam pembuatan gaun panjang casual
remaja ini. Proses yang dimaksud disini adalah memberi kelengkapan jahitan gaun panjang tanpa menggunakan mesin dikerjakan dengan tangan, seperti
pemasangan kancing dan pemberian hiasan pada gaun.