Dasar Pemikiran Penciptaan KAJIAN TEORI DAN METODE PENCIPTAAN

Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu produk karya seni antara lain: 1. Aspek Fungsi Setiap produk yang dibuat tentu harus mempunyai nilai kegunaan atau fungsi yang baik bila produk tersebut digunakan. Sebab fungsi merupakan wujud hubungan manusia dengan barang yang merupakan konsep desain bahwa bentuk barang itu mengikuti fungsinya. Penciptaan produk gaun panjang casual remaja dengan menerapkan motif deformasi daun pepaya sebagai ragam hias atau motif batiknya, merupakan salah satu wujud dari pemenuhan kebutuhan manusia sebagai penutup atau pelindung tubuh hingga menjadi ajang bergaya. Seperti misalnya digunakan sebagai pakaian casual. 2. Aspek Ergonomi Aspek ergonomi dalam pembuatan karya seni meliputi berbagai hal diantaranya kenyamanan, dan ukuran. Dalam aspek ergonomi kenyamanan diartikan sebagai suatu perasaan yang didapat dari konsumen dalam menggunakan produk yang dibuat, tentunya perasaan yang dimaksud adalah rasa nyaman. Sedangkan ukuran diartikan, pembuatan gaun panjang telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, contohnya seperti mencari informasi atau mencari buku tentang ukuran-ukuran badan remaja dalam pembuatan gaun panjang casual remaja. 3. Aspek Proses Dalam membuat sebuah karya seni gaun panjang casual remaja dengan penerapan motif deformasi daun pepaya. Proses merupakan salah satu langkah yang harus ditempuh dalam memvisualisasikan atau mewujudkan ide tau gagasan dari sebuah hasil pemikiran. Dalam pembuatan gaun panjang casual remaja, proses pengerjaan dilakukan dengan teknik batik tulis menggunakan canting. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu proses pengerjaan baik pembatikan maupun penjahitan karya gaun panjang casual remaja dilakukan secermat mungkin baik dalam hal pemilihan bahan, peralatan yang digunakan, tempat untuk melakukan proses penciptaan dan tenaga kerja. Proses penciptaan karya gaun panjang casual remaja yang pertama dilakukan adalah mendesain model gaun panjang casual remaja dengan penerapan motif deformasi daun pepaya. Setelah proses pendesainan selesai, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan bahan dan alat. Jika semua bahan dan alat telah disiapkan maka proses pembuatan karya dapat dilakukan yang meliputi antara lain: membuat pola gaun panjang dengan menggunakan kertas Koran dan membuat desain motif pada kertas, memindah pola ke kain yang akan dibatik, pembatikan, pewarnaan, pelorodan dan proses finishing yang dilanjutkan dengan penjahitan sesuai pola yang sudah dibuat pada kain yang sudah dibatik. Urutan bagian proses kerja dalam pembuatan gaun panjang casual remaja dapat dilihat melalui bagan atau tabel dibawah ini : Tabel 2: Bagan Proses Kerja 4. Aspek Estetis Dalam pembuatan karya seni, tentunya juga harus mepertimbangkan aspek keindahan atau estetis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia 2001: 308 estetis yaitu mengenai keindahan, menyangkut apresiasi keindahan alam,seni, dan sastra, mempunyai penilaian terhadap keindahan. Terkait dengan hal diatas, desain batik gaun panjang casual remaja dengan motif stylasi daun pepaya diciptakan tentu saja untuk mengekspresikan diri dalam bergaya atau berpenampilan. Keindahan yang terlihat pada gaun panjang casual remaja ini terdapat pada bentuk motifnya merupakan stylasi dari daun pepaya serta penempatan motif ditiap bagian gaun selain itu model yang dibuat dalam gaun panjang casual remaja ini cukup simpel dan terlihat elegant jika dikenakan. DESAIN PEWARNAAN a. Teknik celup napthol, indigosol PEMBUATAN POLA Gaun dan Batik PENJAHITAN GAUN PANJANG PEMBATIKAN a. Membatik klowongan b. Memberi isen-isen c. Nerusi d. Nemboki PELORODAN PERSIAPAN BAHAN DAN ALAT FINISHING PENCIPTAAN MOTIF a. Mebuat beberapa sket stilasi daun pepaya b. Memilih 4 motif stilasi yang menarik 5. Aspek Ekonomi Aspek ekonomi selalu menjadi pertimbangan saat ingin menciptakan atau membuat suatu karya. Terutama dalam hal penyediaan bahan, alat atau dalam proses pembuatannya. Motif 1 Motif 2 Motif 3 Motif 4 Motif 5 Motif 6 Motif 7

BAB III VISUALISASI DAN PEMBAHASAN

A. Proses Desain Penciptaan Motif

1. Penggubahan Bentuk Motif Daun Pepaya

a. Daun Pepaya Gambar 5: Daun Pepaya Sumber: fx-resep.blogspot.com Daun pepaya dalam penciptaan motif batik tidak dibuat asli tetapi diubah dengan cara stilasi. Stilasi yaitu perubahan bentuk untuk mencapai keindahan dengan menggayakan obyek , tetapi tidak merubah karakter dari bentuk aslinya. b. Desain Alternatif Motif Daun Pepaya Gambar 6: Desain Alternatif Sumber: Luvy, 2014 Desain alternatif penggubahan bentuk stilasi motif daun pepaya antara lain: Motif 1: Bentuk disederhanakan dan tulang daun dikurangi sebagian. Motif 2: Hampir sama dengan aslinya tetapi lebih disederhanakan. Motif 3: Bentuk disederhanakan, bentuk daun terdapat bulatan disetiap ujungnya dan diberi tambahan titik-titik di bagian tulang daun. Motif 4: Bentuk disederhanakan, bentuk daun distilir dan diberi tambahan titik-titik dibagian tulang daun. Motif 5: Bentuk disederhanakan, daun dibuat bergelombang-gelombang dan tambahan titik di bagian tulang daunnya. Motif 6: Bentuk disederhanakan, daun dibuat runcing-runcing dan tambahan titik di bagian tulang daunnya. Motif 7: Bentuk disederhanakan, daun dibuat zig-zag dan tambahan titik di bagian tulang daunnya. c. Desain Motif Daun Pepaya Terpilih Motif 2 Motif 4 Motif 5 Motif 7 Gambar 7: Desain Terpilih Sumber: Luvy, 2014