Sejarah Batik Tinjauan Tentang Konsep Batik

10 ujung berupa pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal pada permukaan kain. Pendapat lain menurut Hamzuri 1989: 6 mengenai batik adalah sebagai berikut : Batik adalah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting, orang melukis atau menggambar pada morimemakai canting disebut membatik atau batikan berupa macam- macam motif dan mempunyai sifat-sifat yang khusus yang dimiliki oleh batik itu sendiri. Dari berbagai definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian batik yaitu sebuah lukisan atau gambar atau motif yang telah dipindah atau dipola di atas kain mori kemudian dibuat dengan menggunakan alat yang bernama “canting” diwarna menggunakan proses tutup celup atau celup rintang dan malam sebagai bahan perintang supaya tidak kemasukan warna.

2. Sejarah Batik

Sejarah pembatikan di Indonesia dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, oleh karena itu batik di Indonesia sangat erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit dan penyebaran agama Islam di Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta Dedi, 2009: 6. Kesenian batik sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang pada kerajaan dan raja berikutnya. Kemudian pada abad ke-18 atau abad ke-19 batik mulai meluas ke wilayah Indonesia. Menurut pendapat Soemarjadi, dkk. 2001: 134 menyatakan bahwa: Batik Jawa adalah berasal dari luar, dibawa pertama kali oleh orang Kalingga dan Karomandel, keduanya adalah bangsa India. Pada 11 permulaannya mereka sebagai pedagang, kemudian berimigran kolonisator sejak kurang lebih 400 AD, dan mulai berpengaruh di Jawa. Dengan adanya bantahan tersebut jelas bahwa batik datang dari luar Indonesia, yakni dari Kalingga dan Karomandel di India. Kenyataan menunjukkan bahwa ragam hias batik terdapat di Indonesia dengan ragam hias batik di India tidak memiliki kesamaan, hal ini membuktikan bahwa batik yang berkembang di Indonesia tidak datang dari India, dengan demikian pendapat batik Indonesia berasal dari India menjadi diragukan Soemarjadi, dkk. 2001: 134. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Dikarenakan banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawah oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbu-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain : pohon mengkudu, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang 12 dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.

3. Fungsi Batik