Motif Sekar Mentari Pengembangan Bentuk Motif Pada Batik Tulis CV. Pesona Tembakau

tradisi dan motif-motif khas Pesona Tembakau yang cenederung lebih modern. Pada struktur, penempatan motif-motif tersebar merata dipermukaan kain secara teratur dengan dua pola yang berbeda, berarah vertikal dan berkesinambungan. Juga didukung dengan pengisian pada pola motif dengan isen-isen yang bervariasi seperti cecek, bunga tembakau adanya perpaduan dengan garis miring, tegak lurus, horizontal dan juga terdapat ritme yaitu banyaknya terjadi pengulangan bidang, ukuran, corak dan arah pada motif hingga terjadi kesatuan motif. Pada pola pertama karya ini tergolong keseimbangan asimetris karena terdiri dari unit-unit berbeda pada setiap sisinya dan tidak dimungkinkan terjadinya pengulangan arah dan jumlah motif disetiap sisinya. Tetapi juga dapat dikatakan sebagai balance simetris yang tidak murni simetris, karena banyaknya repetisi yang mendekati kesamaan dalam motif. Sedangkan pada pola kedua tergolong keseimbangan simetris karena terdiri dari unit-unit sama pada setiap sisinya dan dimungkinkan terjadinya pengulangan motif dan arah dalam penciptaanya.

c. Motif Sekar Mentari

Sekar artinya bunga sedangkan mentari juga berarti matahari. Bentuk- bentuk dasar motif ini berupa aneka bunga dan tanaman, motif ini mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Supriyanto 39 menjelaskan bentuk dasar motif ini terdiri dari bentuk daun dan bunga tembakau, motif ini melukiskan indahnya bunga tembakau ketika terkena cahaya matahari. Gambar 45. Pola motif Sekar Mentari Sumber: Karya CV. Pesona Tembakau, 2014. Batik ini digolongkan dalam motif kombinasi modern karena susunan motifnya hampir sama dengan motif batik tradisi yaitu, terdiri tiga bagian pada motifnya, yaitu motif utama, isen-isen dan motif tambahan. Pada karya batik ini mempunyai motif utama yaitu stilisasi bentuk bunga dan daun tembakau, motif tambahan berupa garis-garis yang disusun membentuk bermacam-macam bidang- bidang yang berjalur, sedangkan pada isen-isen karya ini menggunakan isen-isen bebas dalam pengisisan motif-motifnya seperti, rambutan, sawut, kembang kecer dan ukel. Berikut ini bentuk-bentuk dasar pembentuk motif sekar mentari: 1 Motif utama 2 Motif tambahan 3 Isen-isen Gambar 46. Bentuk-bentuk dasar motif Sekar Mentari Digambar kembali oleh Berryl Raushan Fikri, 3 April 2014. Pada gambar 1 di atas adalah motif utama yang merupakan stilisasi dari bunga dan daun tembakau, pada motif bentuk daun terdapat garis-garis geometris garis-garis lurus, garis lengkung dan garis diagonal, dimana penyusunanya mengikuti alur tekstur tulang daun sebagai pengisi. Sedangkan pada bunga tersusun atas stilisasi dari bentuk bunga yang dikombinasikan dengan garis-garis lengkung sebagai penghubung bunga dan pangkal bunga. Pada gambar 2 adalah motif tambahan sebagai penghias pada motif, motif ini tersusun atas perulangan garis-garis geometris diantaranya, garis-garis lurus, garis putus-putus, garis lengkung dan garis bergelombang yang disusun membentuk bidang yang berjalur. Garis putus-putus yang terdapat didalam motif disusun secara teratur mengikuti alur pada bidang sebagai pengisi motif tambahan agar bidang-bidang yang dibuat tidak terlihat kosong. Corak garis-garis tersebut merupakan penghubung antara motif-motif utama dalam desain. Pada gambar 3 di atas adalah isen-isen bunga tembakau yang terusun dari garis-garis lengkung dengan alur melingkar. Isen ini ditempatkan secara bebas dan merata pada bagian latar kain guna mengisi ruang-ruang kosong. Pada pola batik tulis ini terlihat jelas dalam pengembanganya seperi pada struktur, penempatan motif-motif pada bagian depan ditempatkan secara bebas. Ini juga didukung dengan pengisian motif-motif dasar dengan isen yang bervariasi. Pola dalam motif ini terdapat ritme yaitu banyaknya terjadi pengulangan pada garis, bidang dan arah pada motif hingga terjadi kesatuan pola motif. Pola yang terbentuk juga karena adanya gradasi dalam garis, arah, ukuran dan corak. Komposisi pada pola adalah komposisi terbuka, karena bidang-bidang yang terisi motif merupakan bagian yang memberi kesan terus menerus, tersebar, meluas dari ruang komposisi. Pola pada karya ini tergolong keseimbangan asimetris karena terdiri dari unit-unit berbeda pada setiap sisinya dan tidak dimungkinkan terjadinya pengulangan motif terutama pada motif tambahan sehingga terdapat banyak variasi yang membuat motif ini terlihat lebih rumit, dinamis dan menarik perhatian. Dan dapat pula disebut keseimbangan simetris, karena dapat dilihat dari bagian motif tertentu terdapat bentuk pola motif yang sama besar berada di titik pusat, dan komposisinya diimbangi dengan bentuk motif yang lebih kecil mengelilingi motif utama.

d. Motif Mbako Rejeng