Tinjauan Tentang Kebudayaan jurnal online jpips desember 2016 olahraga tradisional menyipet dan balogo di masyarakat kota palangka raya abdul rahman azahari

46

2.1. Tinjauan Tentang Kebudayaan

Mempelajari tentang nilai-nilai sosial budaya suatu masyarakat tentu saja juga harus mempelajari kebudayaannya, karena tidak ada masyarakat tanpa budaya dan tidak ada budaya tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam Seokanto S, 1999 merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah Material culture yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarny, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat. Koentjaraningrat , 1990:180 mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan adalah segala tindakan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar learned behavior, A. Hoebel, 1958 : 152-153. Jika dikaji tentang konsep kebudayaan tersebut di atas, maka terdapat dua hal penting, yaitu aktivitas manusia, dan kegiatan belajar. A. L Krober dan c. Kluckhohn 1952 mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implisit yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia, termasuk perwujudan dalam benda-benda materi. Kata kebudayaan berasal dari kata Sansakerta Buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal, Koentjaraningrat 1990:181. P.J . Zoetmulder 1951 mengupas kata budaya sebagai suatu perkembangan yang majemuk budi- daya , yang berarti “daya dari budi”. 2.2. Wujud Kebudayaan Dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu, 1 kompleks ide, gagasan, nilai, peraturan; 2 kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat; 3 benda hasil karya manusia Koentjaraningrat, 1990. Ide dan gagasan manusia yang hidup dalam suatu masyarakat memberi jiwa kepada masyarakat yang bersangkutan. Ide atau gagasan ini sering disebut sebagai sistem budaya atau cultural sistem , sistem budaya ini antara lain terbentuk adat atau adat istiadat. Bentuk kebudayaan yang kedua yaitu sistem sosial yang terkait dengan tindakan manusia yang telah terpola. Sedangkan wujud yang ketiga dari kebudayaan merupakan kebudayaan fisik, sebagai hasil karya manusia. Berbicara tentang budaya, dalam hal ini budaya dipandang sebagai cara hidup dapat dirumuskan sebagai interaksi yang saling meneguhkan antara kultural bias nilai dan norma yang diyakini dan sosial practice hubungan sosial Thompson, 1990. Way of life cara hidup merupakan kombinasi dari “hubungan sosial dan nilai atau norma yang diayakini” Thompson, 1990. Tumbuhnya budaya sebagai way of life cara hidup tergantung pada hubungan yang saling mendukung antara kultural dan hubungan sosial. Budaya sebagai cara hidup dan bentuk keorganisasian serta persepsi secara koheren, maka nilai dan norma tidak lagi terpisah dari struktur dan tindakan melainkan merupakan bagian dari tindakan itu sendiri. Pilihan mengenai hubungan sosial tertentu akan melahirkan cara pandang tertentu terhadap sekitarnya, orang yang mengikuti pola hubungan sosial tertentu melahirkan nilai dan kepercayaan yang tertentu pula, dan sebaliknya tentang pandangan dunia melegitimasi pola hubungan sosial yang sesuai dengan pandangan dunia tersebut. 2.3.Unsur-unsur Kebudayaan Unsur-unsur kebudayaan yakni keseluruhan dari tindakan manusia yang berpola berkisar sekitar pranata-pranata tertentu yang amat banyak jumlahnya; dengan demikian 47 sebenarnya suatu masyarakat yang luas selalu dapat kita perinci ke dalam pranata-pranata yang khusus. Sejajar dengan itu suatu kebudayaan yang luas selalu dapat pula kita rinci ke dalam unsur-unsurnya yang khusus. C. Kluckhohn dalam sebuah karangan berjudul Universal Categories of Culture 1953 mengambil sari dari berbagai kerangka tentang unsur-unsur kebudayaan universal yang ditemukan pada semua bangsa di dunia. Ketujuh unsur yang dapat kita lihat sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di dunia itu adalah: 1 bahasa, 2 sistem pengetahuan, 3 organisasi sosial, 4 sistem peralatan hidup dan teknologi, 5 sistem mata pencaharian hidup, 6 sistem religi, 7 kesenian. 2.4. Nilai-Nilai Budaya dalam Masyarakat Di dalam kehidupan masyarakat terjadi dinamika hubungan satu sama lain yang di tentukan oleh kekuatan pengikatnya dan dikenal dengan nilai-nilai atau norma. Koentjaraningrat 1997, menjelaskan untuk dapat membedakan kekuatan pengikat dalam masyarakat tersebut, secara sosiologi dikenal adanya empat pengertian, yakni : Cara usage , yakni kebiasaan seseorang yang disengaja atau tidak dianggap lumrah untuk dirinya, tetapi menjadi tidak lumrah untuk orang lain. Penyimpangan terhadap kebiasaan semacam ini hanya terletak pada kesantunan atau tidak. Demikian juga dengan kebiasaan folksway , yang menurut Mac Iver and Page 1967 merupakan perilaku yang diakui dan diterima oleh masyarakat, misalnya kebiasaan menghormati orang yang lebih tua sudah merupakan kebiasaan yang dihormati. Nilai-nilai sosial tata kelakuan mores kebiasaan yang hidup dalam interaksi manusia, yang dijaga dan dilindungi, bahkan dia menjadi alat pengawas atau kontrol dalam masyarakat. Kemudian adat istiadat custom . Jiwa kekerabatan sebagai salah satu nilai budaya Kalimantan Tengah, sudah mendarah daging dalam masyarakat dan umumnya sifat luas serta bertopang pada ikatan darah. Semuanya itu disadari oleh kebersamaan yang sudah dibangun dalam lingkup rumah adat sebagai pusat dan yang mengatur segala kegiatan masyarakat. Adanya ikatan ini mempertebal rasa solidaritas antara mereka. Hal ini jelas tampak dalam pesta-pesta, dalam upacara-upacara adat atau bila menghadapi bahaya yang mengancam suku, dan pada melaksanakan sesuatu bagi kepentingan seseorang atau bersama. Nilai budaya melalui rumah adat yang juga menonjol adalah cara-cara di dalam mencari nafkah yang mendorong dan menyebabkan Masyarakat Kalimantan Tengah memiliki cara pikir sosial-kolektif. Dalam hal ini pertanian misalnya, ada banyak tanah garapan adalah milik suku, walau di zaman ini sistem serupa itu agaknya semakin berkurang tersebab meningkatnya penduduk dan karena setiap keluarga, ingin mempunyai tanah garapan sendiri. Tetapi milik bersama atas tanah yang mendorong rasa persatuan dan keterikatan dalam masyarakat. Banyak tanah pertanian Masyarakat Kalimantan Tengah terdiri dari dataran tinggi, rendah dan bukit-bukit serta hutan belantara. Sebagian tenah dipakai untuk perladangan, meski ada sebagian kecil saja yang gersang dan kering. 2.5.Kebudayaan Sebagai Cara Hidup Kebudayaan menurut Koentjaraningrat 1986 dideskripsikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam tiga wujud yakni: 1 wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, 2 wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas tindakan berpola oleh manusia dalam masyarakat; dan 3 wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

2.6. Pengertian Dayak