46
2.1. Tinjauan Tentang Kebudayaan
Mempelajari tentang nilai-nilai sosial budaya suatu masyarakat tentu saja juga harus mempelajari kebudayaannya, karena tidak ada masyarakat tanpa budaya dan tidak ada budaya
tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam Seokanto S, 1999 merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah
Material culture
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarny, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.
Koentjaraningrat , 1990:180 mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Kebudayaan adalah segala tindakan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar learned behavior, A. Hoebel, 1958 : 152-153. Jika
dikaji tentang konsep kebudayaan tersebut di atas, maka terdapat dua hal penting, yaitu aktivitas manusia, dan kegiatan belajar. A. L Krober dan c. Kluckhohn 1952 mengatakan
bahwa kebudayaan adalah keseluruhan pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implisit yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang
khas dari kelompok-kelompok manusia, termasuk perwujudan dalam benda-benda materi. Kata kebudayaan berasal dari kata Sansakerta
Buddhayah
yaitu bentuk jamak dari
buddhi
yang berarti budi dan akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal, Koentjaraningrat 1990:181. P.J . Zoetmulder 1951 mengupas
kata budaya sebagai suatu perkembangan yang majemuk budi- daya , yang berarti “daya dari
budi”. 2.2. Wujud Kebudayaan
Dapat dinyatakan bahwa pada dasarnya kebudayaan memiliki tiga wujud yaitu, 1 kompleks ide, gagasan, nilai, peraturan; 2 kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat; 3 benda hasil karya manusia Koentjaraningrat, 1990. Ide dan gagasan manusia yang hidup dalam suatu masyarakat memberi jiwa kepada masyarakat yang
bersangkutan. Ide atau gagasan ini sering disebut sebagai sistem budaya atau
cultural sistem
, sistem budaya ini antara lain terbentuk adat atau adat istiadat. Bentuk kebudayaan yang kedua
yaitu sistem sosial yang terkait dengan tindakan manusia yang telah terpola. Sedangkan wujud yang ketiga dari kebudayaan merupakan kebudayaan fisik, sebagai hasil karya
manusia.
Berbicara tentang budaya, dalam hal ini budaya dipandang sebagai cara hidup dapat dirumuskan sebagai interaksi yang saling meneguhkan antara
kultural bias
nilai dan norma yang diyakini dan
sosial practice
hubungan sosial Thompson, 1990.
Way of life
cara hidup merupakan kombinasi dari “hubungan sosial dan nilai atau norma yang diayakini”
Thompson, 1990. Tumbuhnya budaya sebagai
way of life
cara hidup tergantung pada hubungan yang saling mendukung antara kultural dan hubungan sosial.
Budaya sebagai cara hidup dan bentuk keorganisasian serta persepsi secara koheren, maka nilai dan norma tidak lagi terpisah dari struktur dan tindakan melainkan merupakan
bagian dari tindakan itu sendiri. Pilihan mengenai hubungan sosial tertentu akan melahirkan cara pandang tertentu terhadap sekitarnya, orang yang mengikuti pola hubungan sosial
tertentu melahirkan nilai dan kepercayaan yang tertentu pula, dan sebaliknya tentang pandangan dunia melegitimasi pola hubungan sosial yang sesuai dengan pandangan dunia
tersebut. 2.3.Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan yakni keseluruhan dari tindakan manusia yang berpola berkisar sekitar pranata-pranata tertentu yang amat banyak jumlahnya; dengan demikian
47 sebenarnya suatu masyarakat yang luas selalu dapat kita perinci ke dalam pranata-pranata
yang khusus. Sejajar dengan itu suatu kebudayaan yang luas selalu dapat pula kita rinci ke dalam unsur-unsurnya yang khusus. C. Kluckhohn dalam sebuah karangan berjudul
Universal Categories of Culture
1953 mengambil sari dari berbagai kerangka tentang unsur-unsur kebudayaan universal yang ditemukan pada semua bangsa di dunia. Ketujuh
unsur yang dapat kita lihat sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di dunia itu adalah: 1 bahasa, 2 sistem pengetahuan, 3 organisasi sosial, 4 sistem peralatan hidup dan
teknologi, 5 sistem mata pencaharian hidup, 6 sistem religi, 7 kesenian. 2.4. Nilai-Nilai Budaya dalam Masyarakat
Di dalam kehidupan masyarakat terjadi dinamika hubungan satu sama lain yang di tentukan oleh kekuatan pengikatnya dan dikenal dengan nilai-nilai atau norma.
Koentjaraningrat 1997, menjelaskan untuk dapat membedakan kekuatan pengikat dalam masyarakat tersebut, secara sosiologi dikenal adanya empat pengertian, yakni : Cara
usage
, yakni kebiasaan seseorang yang disengaja atau tidak dianggap lumrah untuk dirinya, tetapi
menjadi tidak lumrah untuk orang lain. Penyimpangan terhadap kebiasaan semacam ini hanya terletak pada kesantunan
atau tidak. Demikian juga dengan kebiasaan
folksway
, yang menurut Mac Iver and Page 1967 merupakan perilaku yang diakui dan diterima oleh masyarakat, misalnya kebiasaan
menghormati orang yang lebih tua sudah merupakan kebiasaan yang dihormati. Nilai-nilai sosial tata kelakuan
mores
kebiasaan yang hidup dalam interaksi manusia, yang dijaga dan dilindungi, bahkan dia menjadi alat pengawas atau kontrol dalam masyarakat. Kemudian adat
istiadat
custom
. Jiwa kekerabatan sebagai salah satu nilai budaya Kalimantan Tengah, sudah
mendarah daging dalam masyarakat dan umumnya sifat luas serta bertopang pada ikatan darah. Semuanya itu disadari oleh kebersamaan yang sudah dibangun dalam lingkup rumah
adat sebagai pusat dan yang mengatur segala kegiatan masyarakat. Adanya ikatan ini mempertebal rasa solidaritas antara mereka. Hal ini jelas tampak dalam pesta-pesta, dalam
upacara-upacara adat atau bila menghadapi bahaya yang mengancam suku, dan pada melaksanakan sesuatu bagi kepentingan seseorang atau bersama.
Nilai budaya melalui rumah adat yang juga menonjol adalah cara-cara di dalam mencari nafkah yang mendorong dan menyebabkan Masyarakat Kalimantan Tengah
memiliki cara pikir sosial-kolektif. Dalam hal ini pertanian misalnya, ada banyak tanah garapan adalah milik suku, walau di zaman ini sistem serupa itu agaknya semakin berkurang
tersebab meningkatnya penduduk dan karena setiap keluarga, ingin mempunyai tanah garapan sendiri. Tetapi milik bersama atas tanah yang mendorong rasa persatuan dan
keterikatan dalam masyarakat. Banyak tanah pertanian Masyarakat Kalimantan Tengah terdiri dari dataran tinggi, rendah dan bukit-bukit serta hutan belantara. Sebagian tenah
dipakai untuk perladangan, meski ada sebagian kecil saja yang gersang dan kering. 2.5.Kebudayaan Sebagai Cara Hidup
Kebudayaan menurut
Koentjaraningrat 1986
dideskripsikan sebagai
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
kebudayaan dapat dibedakan dalam tiga wujud yakni: 1 wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, 2 wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas tindakan berpola oleh manusia
dalam masyarakat; dan 3 wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
2.6. Pengertian Dayak