Festival jurnal online jpips desember 2016 olahraga tradisional menyipet dan balogo di masyarakat kota palangka raya abdul rahman azahari

52 Pengelola olahraga tradisional yang telah menyusun perencanaan dengan baik dan tepat berarti sudah 30 melakukan pelestarian; sisanya 50 adalah pelaksanaan program, dan 20 evaluasi. Hal ini mengandung makna bahwa perencanaan merupakan hal yang penting dan menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dalam kegiatan olahraga tradisional. 2.13.Kegiatan Program kegiatan dimaksudkan sebagai upaya menjaga keberadaan suatu jenis olahraga tradisional. Program ini dilakukan melalui upaya memperkenalkan olahraga tradisional kepada seluruh lapisan masyarakat dan menjadikan olahraga Tradisional sebagai bentuk latihan jasmani bagi masyarakat. Program kegiatan dilakukan dalam bentuk festival, invitasi, dan memasukkan suatu jenis olahraga tradisional sebagai muatan lokal, materi pelajaran pendidikan jasmani di sekolah.

a. Festival

Festival, dari bahasa Latin berasal dari kata dasar festa atau pesta dalam bahasa Indonesia. Festival biasanya berarti pesta besar atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu, atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat W.J.S Purwadarminta: Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka. Bisa pula berarti sayembara atau perlombaan. Festival olahraga tradisional bagi pelaku merupakan ajang kreasi dan unjuk kebolehan, dan bagi pengelola merupakan tempat aktualisasi atas program yang dilakukannya, dan bagi masyarakat merupakan tempat mengenal berbagai jenis olahraga tradisional. Dalam festival dapat dijadikan upaya sosialisasi, sehingga olahraga tradisional semakin dikenal masyarakat yang muaranya akan dipraktikkan oleh sebagai bentuk latihan jasmani dalam mencapai tingkat kebugaran yang baik. b. Invitasi Olahraga Tradisional Invitasi merupakan mata rantai kegiatan kejuaraan dalam cabang olahraga. Kejuaraan invitasi lebih bersifat tidak resmi, diadakan atas dasar undangan untuk berprestasi, sesuai dengan arti kata invitare mengundang. Tujuan utama invitasi ialah menguatkan tali persahabatan antar atlit pada cabang tersebut. Karena tidak memburu prestasi semata-mata, kerapkali kejuaraan invitasi seringkali dipakaai untuk pemansan, uji coba untuk memantau kemampuan atlit . c. Suplementasi Kurikulum Menyadari bahwa olahraga tradisional merupakan warisan budaya yang sarat dengan ajaran nilai-nilai luhur yang merupakan karakter dan jati diri suku yang memilikinya, maka upaya mewariskan pada generasi berikutnya menjadi prioritas. Bentuk dan cara untuk melstarikan budaya leluhur tersebut salah satunya dengan cara memasukkanya ke dalam kurikulum muatan lokal. Hal ini mengingat sebagian besar generasi penerus merupakan anak yang berada yang sedang mengikuti proses pendidikan di sekolah. Diterapkannya olahraga tradisional sebagai muatan lokal materi pelajaran berarti terdapat upaya memperkenalkan dan mewariskan olahraga tradisional kepada generasi penerus. d. Pengembangan Program pengembangan merupakan upaya untuk menjadikan suatu jenis olahraga tradisional yang bersifat lokal kedaerahan dan hanya dapat dilakukan oleh masyarakat setempat men jadi olahraga tradisional yang bersifat nasional dan dapat dilakukan oleh masyarakat luas. Salah satu bentuk pengembangan adalah melalui pembakuan; yaitu merupakan kegiatan untuk membuat ketentuan yang baku mengenai peraturan 53 pertandinganperlombaan dan peralatan, sehingga jenis olahraga tersebut memenuhi syarat keselamatan dan layak untuk dipertandingkanperlombakan. Program pembakuan dilakukan melalui proses kajian secara teoretik dan empirik. - Kajian Teoritik Kajian teoritik merupakan langkah awal dalam upaya pembakuan. Dari kajian ini akan didapatkan informasi tentang kelayakan suatu jenis olahraga tradisional sebagai suatu bentuk latihan jasmani; kelayakan dalam statusnya sebagai bentuk permainan yang mengandung arti olahraga dan budaya tradisi. - Kajian Empirik Kajian empirik perlu dilakukan mengingat tidak semua hal yang layak secara teoritik akan layak pula secara empirik. Sebagai contoh adalah kelayakan lebar lapangan hadang yang lebarnya 9 meter, lebar tersebut secara teoritik sudah ditetapkan berdasarkan data rata- rata panjang lengan dan kelincahan anak, ternyata secara empiric sangat sulit bagi anak untuk mempertahankan wilayahnya dari serangan lawan. Keadaan seperti ini manjadikan permainan kurang menarik mengingat tidak ada persaingan yang ketat. 2.15. Olahraga Menyipet dan Balogo 2.15.1. SipetMenyipet MenyumpitBermain Sumpit