52 Pengelola olahraga tradisional yang telah menyusun perencanaan dengan baik dan tepat
berarti sudah 30 melakukan pelestarian; sisanya 50 adalah pelaksanaan program, dan 20 evaluasi. Hal ini mengandung makna bahwa perencanaan merupakan hal yang penting dan
menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dalam kegiatan olahraga tradisional. 2.13.Kegiatan
Program kegiatan dimaksudkan sebagai upaya menjaga keberadaan suatu jenis olahraga tradisional. Program ini dilakukan melalui upaya memperkenalkan olahraga
tradisional kepada seluruh lapisan masyarakat dan menjadikan olahraga Tradisional sebagai bentuk latihan jasmani bagi masyarakat. Program kegiatan dilakukan dalam bentuk festival,
invitasi, dan memasukkan suatu jenis olahraga tradisional sebagai muatan lokal, materi pelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
a. Festival
Festival, dari bahasa Latin berasal dari kata dasar festa atau pesta dalam bahasa
Indonesia. Festival biasanya berarti pesta besar atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu, atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira
dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat W.J.S Purwadarminta: Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka. Bisa pula
berarti sayembara atau perlombaan.
Festival olahraga tradisional bagi pelaku merupakan ajang kreasi dan unjuk kebolehan, dan bagi pengelola merupakan tempat aktualisasi atas program yang
dilakukannya, dan bagi masyarakat merupakan tempat mengenal berbagai jenis olahraga tradisional. Dalam festival dapat dijadikan upaya sosialisasi, sehingga olahraga tradisional
semakin dikenal masyarakat yang muaranya akan dipraktikkan oleh sebagai bentuk latihan jasmani dalam mencapai tingkat kebugaran yang baik.
b.
Invitasi Olahraga Tradisional
Invitasi merupakan mata rantai kegiatan kejuaraan dalam cabang olahraga. Kejuaraan invitasi lebih bersifat tidak resmi, diadakan atas dasar undangan untuk berprestasi, sesuai
dengan arti kata invitare mengundang. Tujuan utama invitasi ialah menguatkan tali persahabatan antar atlit pada cabang tersebut. Karena tidak memburu prestasi semata-mata,
kerapkali kejuaraan invitasi seringkali dipakaai untuk pemansan, uji coba untuk memantau kemampuan atlit .
c.
Suplementasi Kurikulum
Menyadari bahwa olahraga tradisional merupakan warisan budaya yang sarat dengan ajaran nilai-nilai luhur yang merupakan karakter dan jati diri suku yang memilikinya, maka
upaya mewariskan pada generasi berikutnya menjadi prioritas. Bentuk dan cara untuk melstarikan budaya leluhur tersebut salah satunya dengan cara memasukkanya ke dalam
kurikulum muatan lokal. Hal ini mengingat sebagian besar generasi penerus merupakan anak yang berada yang sedang mengikuti proses pendidikan di sekolah. Diterapkannya olahraga
tradisional sebagai muatan lokal materi pelajaran berarti terdapat upaya memperkenalkan dan mewariskan olahraga tradisional kepada generasi penerus.
d.
Pengembangan
Program pengembangan merupakan upaya untuk menjadikan suatu jenis olahraga tradisional yang bersifat lokal kedaerahan dan hanya dapat dilakukan oleh masyarakat
setempat men jadi olahraga tradisional yang bersifat nasional dan dapat dilakukan oleh masyarakat luas. Salah satu bentuk pengembangan adalah melalui pembakuan; yaitu
merupakan kegiatan untuk membuat ketentuan yang baku mengenai peraturan
53 pertandinganperlombaan dan peralatan, sehingga jenis olahraga tersebut memenuhi syarat
keselamatan dan layak untuk dipertandingkanperlombakan. Program pembakuan dilakukan melalui proses kajian secara teoretik dan empirik.
- Kajian Teoritik
Kajian teoritik merupakan langkah awal dalam upaya pembakuan. Dari kajian ini akan didapatkan informasi tentang kelayakan suatu jenis olahraga tradisional sebagai suatu
bentuk latihan jasmani; kelayakan dalam statusnya sebagai bentuk permainan yang mengandung arti olahraga dan budaya tradisi.
- Kajian Empirik
Kajian empirik perlu dilakukan mengingat tidak semua hal yang layak secara teoritik akan layak pula secara empirik. Sebagai contoh adalah kelayakan lebar lapangan hadang
yang lebarnya 9 meter, lebar tersebut secara teoritik sudah ditetapkan berdasarkan data rata- rata panjang lengan dan kelincahan anak, ternyata secara empiric sangat sulit bagi anak untuk
mempertahankan wilayahnya dari serangan lawan. Keadaan seperti ini manjadikan permainan kurang menarik mengingat tidak ada persaingan yang ketat.
2.15. Olahraga Menyipet dan Balogo 2.15.1. SipetMenyipet MenyumpitBermain Sumpit