Pengertian Dayak jurnal online jpips desember 2016 olahraga tradisional menyipet dan balogo di masyarakat kota palangka raya abdul rahman azahari
47 sebenarnya suatu masyarakat yang luas selalu dapat kita perinci ke dalam pranata-pranata
yang khusus. Sejajar dengan itu suatu kebudayaan yang luas selalu dapat pula kita rinci ke dalam unsur-unsurnya yang khusus. C. Kluckhohn dalam sebuah karangan berjudul
Universal Categories of Culture
1953 mengambil sari dari berbagai kerangka tentang unsur-unsur kebudayaan universal yang ditemukan pada semua bangsa di dunia. Ketujuh
unsur yang dapat kita lihat sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di dunia itu adalah: 1 bahasa, 2 sistem pengetahuan, 3 organisasi sosial, 4 sistem peralatan hidup dan
teknologi, 5 sistem mata pencaharian hidup, 6 sistem religi, 7 kesenian. 2.4. Nilai-Nilai Budaya dalam Masyarakat
Di dalam kehidupan masyarakat terjadi dinamika hubungan satu sama lain yang di tentukan oleh kekuatan pengikatnya dan dikenal dengan nilai-nilai atau norma.
Koentjaraningrat 1997, menjelaskan untuk dapat membedakan kekuatan pengikat dalam masyarakat tersebut, secara sosiologi dikenal adanya empat pengertian, yakni : Cara
usage
, yakni kebiasaan seseorang yang disengaja atau tidak dianggap lumrah untuk dirinya, tetapi
menjadi tidak lumrah untuk orang lain. Penyimpangan terhadap kebiasaan semacam ini hanya terletak pada kesantunan
atau tidak. Demikian juga dengan kebiasaan
folksway
, yang menurut Mac Iver and Page 1967 merupakan perilaku yang diakui dan diterima oleh masyarakat, misalnya kebiasaan
menghormati orang yang lebih tua sudah merupakan kebiasaan yang dihormati. Nilai-nilai sosial tata kelakuan
mores
kebiasaan yang hidup dalam interaksi manusia, yang dijaga dan dilindungi, bahkan dia menjadi alat pengawas atau kontrol dalam masyarakat. Kemudian adat
istiadat
custom
. Jiwa kekerabatan sebagai salah satu nilai budaya Kalimantan Tengah, sudah
mendarah daging dalam masyarakat dan umumnya sifat luas serta bertopang pada ikatan darah. Semuanya itu disadari oleh kebersamaan yang sudah dibangun dalam lingkup rumah
adat sebagai pusat dan yang mengatur segala kegiatan masyarakat. Adanya ikatan ini mempertebal rasa solidaritas antara mereka. Hal ini jelas tampak dalam pesta-pesta, dalam
upacara-upacara adat atau bila menghadapi bahaya yang mengancam suku, dan pada melaksanakan sesuatu bagi kepentingan seseorang atau bersama.
Nilai budaya melalui rumah adat yang juga menonjol adalah cara-cara di dalam mencari nafkah yang mendorong dan menyebabkan Masyarakat Kalimantan Tengah
memiliki cara pikir sosial-kolektif. Dalam hal ini pertanian misalnya, ada banyak tanah garapan adalah milik suku, walau di zaman ini sistem serupa itu agaknya semakin berkurang
tersebab meningkatnya penduduk dan karena setiap keluarga, ingin mempunyai tanah garapan sendiri. Tetapi milik bersama atas tanah yang mendorong rasa persatuan dan
keterikatan dalam masyarakat. Banyak tanah pertanian Masyarakat Kalimantan Tengah terdiri dari dataran tinggi, rendah dan bukit-bukit serta hutan belantara. Sebagian tenah
dipakai untuk perladangan, meski ada sebagian kecil saja yang gersang dan kering. 2.5.Kebudayaan Sebagai Cara Hidup
Kebudayaan menurut
Koentjaraningrat 1986
dideskripsikan sebagai
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
kebudayaan dapat dibedakan dalam tiga wujud yakni: 1 wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, 2 wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas tindakan berpola oleh manusia
dalam masyarakat; dan 3 wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.