C. Hasil Utama Penelitian 1. Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Stres Kerja
Pengujian ini dilakukan dengan memakai metode analisa regresi linearregresi sederhana dengan menggunakan aplikasi SPSS Statistic 17.0 version
for Windows dan Microsoft Excel 2007. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh work-family conflict terhadap stres kerja, yang ditampilkan dalam tabel
berikut :
Tabel 4.8. Hasil Uji Pengaruh Work-Family Conflict terhadap Stres Kerja R
R Square
Adjusted R Square
df Residual F
t Sig.
0.391 0.153
0.143 89
16.066 4.008 0.000
Predictors: constant Work-Family Conflict
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai F-hitung adalah 16.066, dengan signifikansi 0.000. Sementara F-tabel berdasarkan df residual 89 91-2
dengan df nominator 1 didapatkan angka 3.95. F-hitung yang lebih besar dibanding F tabel dan signifikansi 0.000lebih kecil dari 0.05 menunjukkan bahwa
persamaan regresi layak digunakan dalam memprediksi variabel partisipasi. Dari hasil pengujian juga diperoleh angka 4.008 untuk t-hitung. Karena
menggunakan hipotesa satu arah, maka t-hitung dibagi dua, maka menjadi 2.004. sementara t-tabel didapatkan angka 1.98698. Sehingga, t-hitung 2.004 yang
Universitas Sumatera Utara
lebih besar dibanding t-tabel 1.98698 dan signikansi 0.000 lebih kecil dibanding 0.005 menunjukkan bahwa work-family conflict memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap stres kerja. Semakin tinggi work-family conflict maka semakin tinggi stres kerja, sebaliknya semakin rendah work-family conflict maka semakin
rendah stres kerja. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan regresi diketahui R square sebesar
0.153. Menurut Widhiarso 2011, R square dipakai jika memilih menggunakan pengambilan sampel non-acak non probabilitas. Sehingga data penelitian ini
memberikan informasi bahwa 15.3 dari stres kerja dipengaruhi oleh work-family conflict sementara 84.7 Stres kerja dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
tidak diteliti oleh peneliti.
Tabel 4.9. Koefisien Regresi Work-Family Conflict terhadap Stres Kerja
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
24.703 3.404
7.258 .000
Wfc .309
.077 .391
4.008 .000
Dengan persamaan regresi Y = a + bX, didapatkan data bahwa Y = 24.703 + 0.309X. Dengan nilai konstanta 24.703, menyatakan jika tidak ada nilai work-
family conflict maka nilai stres kerja sebesar 24.703. Sementara berdasarkan nilai koefisien regresi Xwork-family conflict sebesar 0.309, menyatakan bahwa setiap
Universitas Sumatera Utara
penambahan 1 nilai work-family conflict akan meningkatkan nilai stres kerja sebesar 0.309. Dengan kata lain, semakin tinggi work-family conflict maka akan
semakin tinggi pula stres kerja yang dialami individu. Dari analisis regresi di atas, dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima yang berarti, terdapat pengaruh positif work-family conflict terhadap stres kerja.
2. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik a. Nilai Empirik dan Hipotetik Work-Family Conflict
Setelah melewati uji reliabilitas alat ukur Work-Family Conflict, maka terdapat 15 item yang layak digunakan dalam penelitian. Model skala ini
menggunakan skala Likert dengan rentang nilai 1-5. Maka, skor mininum yang bisa diperoleh untuk skala Work-Family Conflict adalah 15 dan skor maksimalnya
adalah 75. Hasil perhitungan untuk nilai empirik dan hipotetik untuk Work-Family Conflict bisa dilihat di tabel berikut :
Tabel 4.10. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Nilai Empirik Work-Family Conflict
Variabel Work-Family Conflict Nilai
Hipotetik Empirik
Min
15 28
Max 75
57
Rerata 45
43.71
Standar Deviasi 10
5.98
Universitas Sumatera Utara
b. Nilai Empirik dan Hipotetik Stres Kerja
Setelah melewati uji reliabilitas alat ukur stres kerja, maka terdapat 15 item yang layak digunakan dalam penelitian. Model skala ini menggunakan skala
Likert dengan rentang nilai 1-5. Maka, skor mininum yang bisa diperoleh untuk skala stres kerjaadalah 15 dan skor maksimalnya adalah 75. Hasil perhitungan
untuk nilai empirik dan hipotetik untuk stres kerjbisa dilihat di tabel berikut :
Tabel 4.11. Perbandingan Nilai Hipotetik dan Nilai Empirik Stres Kerja Variabel Stres Kerja
Nilai Hipotetik
Empirik Min
15 25
Max 75
49
Rerata 45
38.22
Standar Deviasi 10
4.37
3. Kategorisasi Data Penelitian
Norma kategorisasi dibagi atas 3 kategorisasi dengan menggunakan formula Anwar 2012 yakni kategori rendah, sedang, dan tinggi yang digunakan
untuk kategorisasi Work-Family Conflict maupun stres kerja, norma kategorisasinya yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Formula Norma Kategorisasi Work-Family Conflict dan Stres Kerja
Rentang Nilai Kategori
X μ - 1.0 SD
Rendah μ - 1.0 SD ≤ X μ + 1.0 SD
Sedang X ≥ μ + 1.0 SD
Tinggi
a. Kategorisasi Data Work-Family Conflict
Rerata nilai hipotetikal Work-Family Conflict adalah 45 dengan standar deviasi 10. Dari data yang didapat, kategorisasi yang diberlakukan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.13. Norma Kategorisasi Work-Family Conflict Rentang Nilai
Kategori Jumlah
X 35 Rendah
9 35
≤ X 55 Sedang
79 X ≥55
Tinggi 3
TOTAL 91
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bawah subjek penelitian mayoritas memiliki Work-family Conflict dalam kategori sedang yaitu sebanyak
79 subjek dari 91 orang subjek penelitian. Sementara sisanya, 9 orang subjek berada dalam kategori rendah dan 3 orang dari keseluruhan subjek berada dalam
kategori tinggi.
Universitas Sumatera Utara
b. Kategorisasi Data Stres Kerja
Rerata nilai hipotetikal Stres Kerjaadalah 45 dengan standar deviasi 10. Dari data yang didapat, kategorisasi yang diberlakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14. Norma Kategorisasi Stres Kerja Rentang Nilai
Kategori Jumlah
X 35 Rendah
21 35
≤ X 55 Sedang
70 X ≥55
Tinggi
TOTAL 91
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bawah subjek penelitian mayoritas memilik stres kerja dalam kategori sedang yaitu sebanyak 70 subjek
dari 91 orang subjek penelitian. Sementara sisanya, 21 orang dari keseluruhan subjek berada dalam kategori rendah, dan tidak ada subjek dalam kategori tinggi.
D. Pembahasan