Subjek Penelitian Metode Pengumpulan Data

Tingkat work-family conflict dapat dilihat dari skor yang diperoleh dalam pengisian skala work-family conflict. Jika skor skala work-family conflict subjek tinggi, maka semakin tinggi work-family conflict yang dialami. Dan berlaku sebaliknya, semakin rendah nilai skor skala work-family conflict, maka semakin rendah pula work-family conflict yang dialami subjek penelitian.

2. Stres Kerja

Stres kerja adalah satu kondisi penuh tekanan dalam pekerjaan yang timbul karena adanya tuntutan dan kendala dalam dunia pekerjaan serta ketidaksesuaian kemampuan individu untuk mengatasi tuntutan dan kendala tersebut, yang kemudian direspon tubuh baik secara psikologis maupun fisik yang biasanya memiliki konsekuensi negatif. Stres kerja akan diukur melalui skala stres kerja berdasarkan konsep Robbins 2002 mengenai gejala stres kerja yaitu, gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku. Semakin tinggi skor yang didapat pada skala stres kerja, maka semakin tinggi stres kerja yang dialami subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang didapat pada skala stres kerja semakin rendah pula tingkat stres kerja yang dialami subjek penelitian.

C. Subjek Penelitian

Dalam sebuah penelitian, subjek memiliki peran yang sangat penting karena pada subjek penelitian adalah data-data tentang variabel yang akan diamati Arikunto, 2007. Subjek penelitian ini adalah polisi wanita yang menikah di Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Teknik pengambilan sampelyang di ambil adalah convenience samplingdengan pertimbangan efisiensi waktu, karena convenience sampling memberikan kebebasan pada peneliti untuk memilih siapa saja anggota populasi yang ditemui untuk dijadikan subjek peneltian Umar, 2006.

D. Metode Pengumpulan Data

Untuk dapat menjawab masalah dan menguji hipotesa yang diajukan dalam penelitian, maka harus dikumpulkan data Sigit, 2003. Metode dalam pengumpulan data yang dipakai peneliti menggunakan metode skala karena data yang ingin diukur berupa konsep psikologi yang dapat diungkapkan secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2012. Azwar 2010 juga mengemukakan bahwa metode skala dapat menggambarkan aspek kepribadian individu, dapat merefleksikan diri yang biasanya tidak disadari responden yang bersangkutan, responden tidak menyadari arah jawaban ataupun kesimpulan yang diungkapkan pernyataan atau pertanyaan. Penelitian ini menggunakan metode penskalaan model skala likert. Penskalaan model Likert merupakan penskalaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai daerah penentuan sikap Azwar, 2012. Model penskalaan ini terdapat dua jenis pernyataan, yaitu favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang diungkap, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang hendak Universitas Sumatera Utara diungkap Azwar, 2012.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala work-family conflict dan skala stres kerja yang disusun dalam bentuk booklet yang akan disebar di Kepolisian Daerah Sumatera Utara.

1. Skala Work-Family Conflict

Metode skala yang digunakan adalah metode Likert Azwar, 2000. Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu : 1. Sangat Setuju SS 2. Setuju S 3. Netral N 4. Tidak Setuju TS 5. Sangat Tidak setuju STS. Skala yang digunakan disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan positif yang mendukung objek sikap yang ingin diungkap, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan negatif yang tidak mendukung objek sikap yang ingin diungkap. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5. Bobot untuk pernyataan favorable yaitu : Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Netral = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1, sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable yaitu : Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Netral = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5 Azwar, 2012. Skala disusun berdasarkan konsep Universitas Sumatera Utara Greenhaus Beutell 1985 mengenai bentuk work-family conflict yaitu time- based conflict, strain-based conflict, dan behavior-based conflict. Tabel 3.1. Blue Print Skala Work-Family Conflict Variabel Aspek Nomor Aitem Jumlah Favorable F Unfavorable UF Work-Family Cinflict Time-based conflict 31,32,33,34,35 46,47,48,49,50 10 Strain-based conflict 51,52,53,54,55 36,37,38,39,40 10 Behavior-based conflict 41,42,43,44,45 56,57,58,59,60 10 Total 30

2. Skala Stres Kerja

Metode skala yang digunakan adalah metode Likert Azwar, 2000. Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu : 1. Sangat Setuju SS 2. SetujuS 3. Netral N 4. Tidak Setuju TS Universitas Sumatera Utara 5. Sangat Tidak Setuju STS Skala yang digunakan disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable dan unfavorable. Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5. Bobot untuk pernyataan favorable yaitu : Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Netral = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1, sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable yaitu : Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Netral = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5 Skala disusun berdasarkan konsep Robbins 2002 mengenai gejala stres kerja yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku Tabel 3.2. Blue Print Skala Stres Kerja Variabel Aspek Aitem Jumlah Favorable F Unfavorable UF Stres Kerja Fisiologis 1,2,3,4,5 16,17,18,19,20 10 Psikologis 21,22,23,24,25 6,7,8,9,10 10 Perilaku 11,12,13,14,15 26,27,28,29,30 10 Total 30

E. Uji Coba Alat Ukur