difokuskan pada perancangan brand identity Loka Jala Crana sebagai upaya pengenalan laboratorium pendidikan bagi masyarakat.
4.2.1 Studi Eksisting
Analisa studi eksiting ini mengacu media terdahulu, hal ini berdasarkan pada observasi yang telah dilakukanterhadap obyek yang diteliti.Setelah
observasiyang ditemukan berupa data-data tertulis maupun observasi yang dilakukan.Dariobservasi yang dilakukan, peneliti menemukan media promosi
berupa brosurdari pihak pengelola Museum Loka Jala Crana Surabaya. Media promosi yang ada sebelumnya tidak ditangani langsung oleh pihak
pengelola museum, dalam hal ini pengelola museum hanya memberikan materi atau konten yang akan akan dibuat. Brosur yang ditemukan berdasarkan observasi
dibuat oleh pihak Akademi Angkatan Laut bidang penerangan, hal tersebut disebabkan karena Museum Loka Jala Crana Surabaya berada dibawah naungan
Akademi Angkata Laut, kemudian pihak pengelola museum tidak memiliki divisi khusus yang menangani promosi jadi, pihak Akademi Angkatan Laut di bidang
penerangan yang dianggap lebih mengetahui dalam hal pembuatan media promosi serta penggunaan aplikasi desain.
Tujuan pembuatan media promosi oleh pengelola Museum Loka Jala Crana Surabaya berupa brosuradalah dengan mendukung adanya kegiatan edukasi
sekaligus mempromosikan museum ke sekolah-sekolah.Berikut ini merupakan gambar brosur yang diambil dari setiap bagiannya, dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Media Promosi Brosur Setiap Sisi Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
1. Keunggulan Media Terdahulu
Brosur yang ditangani oleh pihak Akademi Angkatan Laut bidang penerangan berisi informasi Museum Loka Jala Crana Surabaya.Informasi yang
termuat dalam brosur begitu kaya meliputi, kontak perusahaan,foto bangunan, ruangan dan koleksi, sejarah singkat, ruangan dan fasilitas, jam operasional,
ketentuan berkunjung, serta peta Museum Loka Jala Crana.Konten yang termuat dalam brosur sudah lebih dari cukup untuk menyampaikan informasi kepada
audiens.
2. Kekurangan Media Terdahulu
Brosur ini tidak memiliki identitas yang merepresentasikan Museum Loka Jala Crana dengan jelas.Kemudian brosur jika diamati terkesan kuno bagi
kalangan pendidikan, layout belum mencerminkan identitas suatu institusi yang membawa misi pendidikan.Sehingga membuat tingkat readability-nya menjadi
rendah. Dari segi publikasi,brosur ini masih dalam lingkup padakegiatan edukasi, sehingga perlu adanyapengembangan lagi untuk mempublikasikan informasi
Museum Loka Jala Cranayang tidak hanya dilakukan di beberapa kegiatan namun juga dilakukan secarameluas seperti penyebaran informasi di media billboard.
3. Peluang Media Terdahulu
Media promosi berupa brosur diharapkan mampu menarik perhatian audiens untuk mengunjungi museum. Konten pada brosur berisi tentang informasi
dan ketentuan yang harus disiapkan ketika berkunjung ke museum. Sehingga dengan meperbanyak jumlah brosur yang dipublikasi maka akan meningkatkan
awareness terhadap Museum Loka Jala Crana.
4.2.2 Segmentasi, Targeting dan Positioning