TA : Perancangan Corporate Identity PT. Globalindo 21 Express Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.

(1)

TUGAS AKHIR

Nama : Ake Arif Radhian Primanta NIM : 09.42010.0025

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : DesainKomunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

TUGAS AKHIR

Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmenyelesaikan ProgramSarjanaDesainKomunikasi Visual

Oleh :

Nama : Ake Arif Radhian Primanta NIM : 09.42010.0025

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : DesainKomunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(3)

PT. GLOBALINDO 21 EXPRESS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

Ake Arif Radhian Primanta1

(Muh. Bahruddin, S.Sos., M.Med.Kom., Thomas Hanandry Dewanto, S.T., M.T.) 1

S1 Desain Komunikasi Visual, STIKOM Surabaya

Seiring dengan berkembangnya teknologi di era global ini memicu terjadinya pertumbuhan disegala sektor usaha, termasuk di sektor jasa pengiriman logistik. Mengingat banyaknya transaksi jual beli via online melalui internet dan alat komunikasi yang semakin mudah untuk diakses memberikan trend baru dimasyarakat. Pola hidup menjadi lebih praktis, cepat dan efisien. Disamping memiliki peluang pasar yang cukup tinggi, pergerakan bisnis dibidang jasa pengiriman cenderung dinamis sehingga memacu pertumbuhan usaha dengan jasa pengiriman di Indonesia kian pesat.

PT.Globalindo 21 Express merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman paket dan dokumen. Namun perusahaan ini bukanlah satu satunya perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman logistik. Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang lebih dahulu berdiri dibidang ini dan sudah memiliki tingkat popularitas yang cukup tinggi. Untuk dapat berkompetisi dengan perusahaan lain ini, PT. Globalindo 21 Express memerlukan adanya identitas perusahaan yang jelas agar masyarakat bisa lebih percaya sehingga tumbuh nilai ‘Trust’ dari konsumen.

Belum memiliki identitas yang tetap membuat citra dari PT. Globalindo 21 Express ini sulit dikenal oleh masyarakat luas. Akibatnya menurunkan citra perusahaan yang bisa berdampak buruk bagi masa depan perusahaan nantinya. Berangkat dari permasalahan itulah perancangan corporate identity ini dibuat untuk dapat lebih meningkatkan awareness dari masyarakat luas. Sehingga dengan adanya identitas yang baru akan membuat citra PT. Globalindo 21 Express menjadi lebih baik di benak konsumen sehingga berdampak baik bagi perusahaan.

Kata Kunci : Perancangan, Corporate Identity, Brand Awareness


(4)

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 6

1.3 BatasanMasalah ... 6

1.4 Tujuan Perancangan ... 7

1.5 ManfaatPerancangan ... 7

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 7

1.5.2 Manfaat Praktis ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Brand Identity... 8

2.2 Ekuitas Merek ... 10

2.2.1 Membangun Merek yang Kuat ... 13

2.2.2 Strategi Kreatif ... 13

2.3 Brand Awareness ... 15

2.4 Logo ... 17

2.5 Warna ... 21

2.6 Tipografi ... 22


(5)

3.1 Metodologi Penelitian ... 27

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.3 Analisis Data ... 29

3.3.1 Hasil Wawancara ... 29

3.3.2 Analisis Data Wawancara... 32

3.3.3Studi Eksisting ... 33

3.3.4Analisis Kompetitor ... 36

3.4 AnalisisSWOT... 38

3.5 Keyword ... 41

3.5.1 Deskripsi Konsep ... 43

3.6Konsep Perancangan ... 44

3.6.1 Gagasan Perancangan Karya ... 45

3.7Perencanaan Kreatif ... 45

3.7.1 Tujuan Kreatif ... 45

3.7.2Strategi Kreatif ... 46

3.7.3Strategi Media ... 51

3.8Perancangan Karya ... 53

3.8.1 Logo (Logogram & Logotype) ... 53

3.8.2Stationery Set ... 55

3.8.3Website ... 57


(6)

4.1.1 Final Logo... 58

4.1.2Stationery Set ... 59

4.1.3Corporate Uniform ... 61

4.1.4Website Design ... 61

4.1.5Graphic Standard Manual ... 62

BAB V PENUTUP ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(7)

1.1 Latar Belakang

Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman paket dan dokumen, PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini memiliki banyak kompetitor yang lebih besar dan lebih dulu terjun di bisnis ini. Maka dari itu dibutuhkan adanya brand identity yang kuat untuk bisa bersaing dengan kompetitor lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang corporate identity PT. 21 Express agar lebih familiar dan lebih dikenal oleh masyarakat. Maka dari itulah dibutuhkan adanya perancangan corporate identity 21 Express sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness nya.

Seiring dengan berkembangnya zaman, intensitas kebutuhan manusia akan mengirimkan barang dari satu tempat ke tempat lain semakin tinggi. Dampaknya, semakin banyak bermunculan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman untuk mengakomodir kebutuhan tersebut. Tidak ada yang mengira bahwa pertumbuhan dibidang jasa pengiriman memiliki prospek dan peluang pasar yang baik, mengingat banyaknya transaksi jual beli online melalui internet dan alat komunikasi yang semakin mudah untuk mengakses internet.

Disamping memiliki peluang pasar yang cukup tinggi, pergerakan bisnis dibidang jasa pengiriman cenderung dinamis sehingga memacu pertumbuhan usaha dengan jasa pengiriman di Indonesia kian pesat. Dengan tumbuh dan berkembangnya usaha dibidang logistik pengiriman barang maka kepercayaan


(8)

masyarakat terhadap penyedia jasa pengiriman barang pun mulai tumbuh. Hal ini menimbulkan sengitnya persaingan yang terjadi diantara penyedia jasa pengiriman tersebut.

PT. 21 Express merupakan brand perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman paket dan dokumen melalui darat dan udara dengan service Door to Door. Menurut Branch Manager 21 Express Surabaya mengatakan bahwa brand 21 Express membutuhkan sebuah logo yang fix sekaligus adanya identitas perusahaan yang tepat agar memudahkan konsumen untuk mengingat nama perusahaan. PT. 21 Express sendiri bukanlah satu-satunya brand jasa pengiriman paket dan dokumen yang ada di Indonesia. Sudah banyak brand-brand besar yang cukup dikenal baik lokal maupun nasional. Hal ini yang membuat semangat berkompetisi PT.21 Express kian besar untuk bersaing dengan perusahaan lainnya dalam memikat konsumen.

Dengan Visi untuk bisa menjadi perusahaan ekspedisi yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh konsumen, PT. 21 Express telah banyak melakukan ekspansi dibeberapa kota besar di Indonesia. Bermodalkan jangkauan pengiriman yang luas, tenaga kerja yang handal dan memiliki kendaraan operasional sendiri, PT. 21 Express menjadi salah satu perusahaan jasa pengiriman yang siap berkompetisi. Namun ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan, salah satunya yaitu masyarakat belum begitu mengenal dan tahu tentang keberadaan jasa pengiriman ini. Brand 21 Express belum cukup dikenal, terutama diwilayah Surabaya.


(9)

Belum adanya logo yang paten membuat perusahaan ini kurang kompetitif melihat telah dilakukannya beberapa kali perubahan pada logo PT. 21 Express. Selain itu belum adanya identitas korporat yang sesuai dengan karakter perusahaan yang membuat perusahaan ini kalah bersaing dalam menarik perhatian pelanggan. Bukan hanya dari nama besar, brand yang bagus juga harus membuat konsumennya percaya, sehingga kepercayaan itu mampu membangun kenyamanan tersendiri bagi pelanggan. Brand adalah lambang kepercayaan. Jika anda ingin menciptakan sebuah brand, anda harus menciptakan kepercayaan, kenyamanan, dan kepercayaan diri didalam benak konsumen (Narayana : 2004).

Maka untuk membangung rasa percaya tersebut dibutuhkan adanya identitas merek (brand identity) sebagai identitas perusahaan yang bersifat fisik. Corporate Identity merupakan identitas visual suatu perusahaan dalam merepresentasikan nama, karakter, sifat, visi dan misi dari perusahaan. Tujuan dari dibuatnya corporate identity adalah untuk membuat image/ citra perusahaan terlihat baik dimata konsumen, sehingga memungkinkan perusahaan untuk dikenal. Agar mampu bersaing Dimana dengan adanya corporate identity tersebut mampu merepresentasikan keunggulan-keunggulan perusahaan dibandingkan kompetitor lainnya. Corporate identity sendiri bisa berupa logo, stationery set, seragam perusahaan, iklan, publikasi, dan lain sebagainya.

Identitas perusahaan atau identitas korporat disebut juga sebagai simbol perusahaan, apakah berbentuk logo perusahaan atau lambang lainnya (Kasali: 2003). Logo memiliki peran central dari sebuah identitas perusahaan. Apabila dianalogikan sebagai sebuah negara maka logo perusahaan adalah lambang


(10)

negara. Dimana logo ini menjadi identitas yang tertanam dari jiwa suatu perusahaan itu. Maka dari itu pembuatan logo harus efisien dan fleksible, mampu ditempatkan dibanyak tempat, media, ukuran dan latar belakang. Itulah gunanya pembuatan corporate identity dalam hubungannya dengan logo perusahaan PT. Globalindo 21Express.

Seiring dengan pertumbuhan dunia bisnis sekarang ini, banyak terlahir beberapa brand baru terutama yang bergerak dibidang penyedia jasa pengiriman. Logo sendiri merupakan identitas visual dari sebuah brand. Logo juga merupakan elemen visual yang mempresentasikan citra dari sebuah perusahaan. Logo dan brand (merek) adalah suatu kesatuan dan merupakan unsur yang sangat berpengaruh dalam sebuah perusahaan. Keduanya berfungsi sebagai identitas yang merepresentasikan citra dan ideologi sebuah perusahaan dimata konsumen. Selain itu logo sangat berperan penting bagi perusahaan dalam persaingan global lewat simbol-simbol unik atau warna-warna yang mudah diingat dan eye-catching.

Suatu logo yang ideal, secara keseluruhan merupakan suatu instrumen rasa harga diri dan nilai-nilai yang mampu mewujudkan citra positif dan bonafiditas perusahaan (Safanayong : 2009). Hal ini yang membuat setiap perusahaan membutuhkan logo sebagai bagian dari program marketing dan branding dari perusahaan tersebut untuk memudahkan aktivitas pemasaran dalam menghadapi persaingan pasar yang sangat ketat.

Maka dari itu untuk memudahkan aktivitas pemasaran dibutuhkan adanya sebuah brand yang kuat sehingga mampu memudahkan perusahaan dalam


(11)

mencitrakan produknya. Tanpa sebuah brand (merek) yang kuat, sebuah produk hanya akan menjadi komoditas. Pada era globalisasi sekarang ini, arti sebuah brand sangatlah penting bagi suatu produk. Selain sebagai pembeda dan menjadi identitas dari sebuah produk diantara ribuan produk yang sejenis, sebuah brand memiliki makna psikologis dan simbolis yang istimewa di mata konsumen.

Dari sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut persepsi konsumen memiliki keunggulan fungsi (functional brand), menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand) dan membangkitkan pengalaman tertentu saat konsumen berinteraksi dengannya (experiental brand) (Dewi : 2005). Nilai dari sebuah brand ditentukan sendiri oleh pasar, pihak perusahaan tidak dapat mengendalikannya namun hanya bisa mempengaruhi lewat iklan yang dibuat.

Brand merupakan aset perusahaan yang tidak berwujud (intangible), dan dapat hidup untuk jangka waktu yang cukup lama. Namun itu semua tergantung seberapa besar kekuatan suatu brand dimata konsumen. Karena tidak semua perusahaan yang bermodal besar bisa membangun sebuah brand yang benar-benar kuat dimata konsumen. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendidik sekaligus mempengaruhi pasar agar brand itu mampu melekat dibenak konsumen.

Brand atau merek sendiri sangat berhubungan dengan nilai produk yang ditawarkan ke pasar, sama kaitannya dengan kemampuan suatu produk untuk diingat oleh konsumennya. Kemampuan konsumen untuk mengkategorikan produk dalam sebuah brand itu dinamakan brand awareness. Brand awareness


(12)

adalah kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa suatu merek termasuk kedalam kategori produk tertentu (Aaker : 1991).

21 Express sendiri merupakan perusahaan yang cukup kompeten dibidang jasa pengiriman paket dan dokumen, namun perusahaan ini belum mampu bersaing dengan perusahaan perusahaan besar lainnya. Maka dari itu dibutuhkan adanya perancangan logo dan media promosi untuk meningkatkan kesadaran merk (Brand Awareness) dari 21 Express dimata konsumen. Perancangan ini juga diharapkan dapat mengedukasi sekaligus memperkenalkan keunggulan dari jasa pengiriman 21 Express ini.

1.2 Rumusan Masalah

• Bagaimana merancang corporate identity 21 Express yang dapat meningkatkan brand awareness ?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang diambil dalam perancangan ini adalah pembuatan corporate identity PT. 21 Express berupa perancangan logo, stationary set seperti amplop, kartu nama, map, kopsurat, dan seragam perusahaan, aplikasi stiker pada alat transportasi pendukung, serta website perusahaan.


(13)

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan media promosi ini adalah : • Untuk merancang corporate identity PT. 21 Express berupa

perancangan logo, stationery set, website dan aplikasi stiker pada transportasi pendukung sebagai upaya meningkatkan brand awareness PT.21 Express

1.5 Manfaat Perancangan

Sesuai dengan perancangan yang dibuat, maka manfaat yang diharapkan dari perancangan ini adalah :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu desain komunikasi visual khususnya untuk mengetahui bagaimana merancang corporate identity yang mampu membuat sebuah brand menjadi lebih melekat dibenak khalayak.

1.5.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membuat perusahaan PT. 21 Express Surabaya lebih dikenal dimata masyarakat, terutama dengan adanya corporate identity yang baru. Bagi pihak lain penelitian ini juga diharapkan dapat menginspirasi pihak lain dalam pembuatan corporate identity perusahaan yang lebih baik.


(14)

2.1 Brand Identity

Merek (brand) menjadi elemen yang sangat penting bagi perusahaan. Merek (brand) berperan sebagai value indicator bagi seluruh stakeholder perusahaan (pelangggan, karyawan, serta investor) (Kartajaya : 2009). Pelanggan atau calon konsumen pasti akan lebih memilih brand yang sudah memiliki nama besar dibandingkan brand baru yang tidak diketahui kualitasnya. Bukan hanya konsumen, seorang karyawan pun akan lebih senang bekerja pada perusahaan yang memiliki merek/ reputasi yang baik. Begitu pula investor, mereka akan mempertimbangkan perusahaan dalam melakukan investasi.

Brand identity juga biasa dikenal dengan corporate identity, atau identitas merek. Sebuah identitas merek harus bisa memberikan perspektifnya dari segala sisi. Sebuah perusahaan harus memikirkan mereknya sebagai: (1) produk, (2) organisasi, (3) orang, dan (4) simbol (Kartajaya : 2009). Perspektif ini berbeda beda, tapi tujuannya hanyalah untuk mengklarifikasi, memperkaya, dan mendiferensiasikan identitas merek tersebut. Identitas merek harus menjadi pedoman dan arahan bagi merek itu sendiri.

Untuk membangun sebuah identitas merek, diperlukan adanya pertimbangan pasar. Maka dari itu diperlukan adanya perencanaan berdasarkan struktur dari identitas merek tersebut. Sruktur identitas merek secara umum terbagi menjadi 2 hal penting, yaitu :


(15)

1. Core identity, yang merupakan identitas inti yang mengawal ketika sebuah merek masuk ke dalam pasar baru. Apabila pasar menerima merek berdasarkan core identity yang ditawarkan maka dapat dikatakan pertempuran di pasar telah dimenangkan.

2. Extended identity, yang menghasilkan fokus baik ke pelanggan maupun ke organisasi. Yang termasuk extended identity adalah seluruh elemen-elemen identitas merek yang tidak termasuk dalam core identity, yang diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai makna.

Merek sebagai istilah mengandung nuansa hukum, bila mencermati pengertian merek menurut Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen Haki) :

“Merek adalah suatu ‘tanda’ yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.”

Berdasarkan pengertian merek dari Dirjen Haki tersebut, brand / corporate identity terdiri dari logo perusahaan, dan identitas pendukung lainnya seperti seragam perusahaan, stationery set, dan lainnya.

Corporate Identity terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1. Corporate Visual (logo, dan seragam perusahaan)

2. Corporate Communication (iklan, public relations, dan informasi) 3. Corporate Behavior (nilai-nilai internal, dan norma-norma)


(16)

Gambar 2.1 Hubungan Antara Corporate Identity dan Corporate Image Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Gambar 2.1 menjelaskan eratnya hubungan antara corporate identity dengan image perusahaan. Corporate Identity dibuat dengan tujuan untuk menjadikan Branding lebih kuat karena branding menunjukan karakter suatu identitas dimana logo, iklan dan behavior mempunyai peranan dalam menggambarkan atau melukiskan sebuah perubahan pada perusahaan.

2.2 Ekuitas Merk

Menurut Susanto dkk (2004:2) bahwa dalam menghadapi persaingan yang ketat, merek yang kuat merupakan sebuah pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran. Dikutip juga dalam bukunya Keller (1993:43) bahwa brand equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan dan bagian pengukuran dari pengguna baru menjadi pengguna yang setia.


(17)

Untuk memperkenalkan sebuah brand kepada khalayak, diperlukan adanya equitas merk dalam brand tersebut. Ekuitas Merek atau brand equity dalam kartajaya hermawan (2004:196) adalah aset intangible yang dimiliki oleh sebuah merek karena value yang diberikannya baik kepada si produsen maupun si pelanggan. Menurutnya pengukuran ekuitas merek sangat penting karena berbagai alasan:

1. Hasil pengukuran tersebut bisa digunakan sebagai benchmark terhadap market leader maupun pesaing lain.

2. Hasil pengukuran tersebut juga bisa sebagai guidance untuk penyusunan strategi merek. Kalau anda melakukan tracking terhadap posisi ekuitas merek andan dari waktu ke waktu, maka hasil tracking tersebut bisa dibunakan sebagai acuan untuk penyusunan program promosi, layanan, atau pengembangan saluran distribusi.

3. Pengukuran terhadap ekuitas merek juga akan membantu kita dalam menjalankan manajemen portofolio merek.

Menurut Philip Kotler and Keller (2010:61), brand equity sebagai sejumlah asset dan liabilities yang berhubungan dengan merek, nama dan simbol, yang menambah atau mengurangi nilai dari produk atau pelanggan bagi perusahaan atau pelanggan perusahaan.

Menurut kartajaya hermawan (2004:202) menyatakan bahwa untuk memperkuat sebuah ekuitas merek dibutuhkan adanya beberapa unsur pendukung. Berdasarkan hasil survei dari sebuah agen periklanan terhadap


(18)

perusahaan-perusahaan top dunia, menyebutkan bahwa karakteristik sebuah merk yang kuat adalah:

Brand Awareness (65%)

The strength of brand positioning, concept, personality, a precise and distinct image (39%)

The strength of signs recognition (logo, codes, packagin) by the consumers (36%)

Brand authority with consumers, brand esteem, perceived status of the brand and consumer loyalty (24%)

Menurut David Aaker ekuitas merek dibagi kedalam 5 unsur utama, yaitu: brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty, dan aset merek lain seperti trademark dan paten.

Gambar 2.2 Hubungan Brand Equity dengan Aspek-Aspek lain Sumber :Kotler, P. Dan Keller, K.L. (2006), Marketing Management


(19)

2.2.1 Membangun Merek yang Kuat

Merek yang dimiliki oleh perusahaan akan menjadi kuat apabila memliki brand equity yang juga kuat. Brand equity yang kuat akan memberikan value baik kepada pelanggan maupun kepada perusahaan.

1. Pelanggan

- Mmeningkatkan interprestasi atau proses penerimaan informasi pelanggan - Meningkatkan keyakinan pelanggan dalam keputusan pembelian

- Meningkatkan kepuasan mereka dalam menggunakan produk atau jasa Brand equity yang kuat akian menimbulkan rasa nyaman, meningkatkan keyakinan dalam penggunaan dan akhirnya tercipta kepuasan bagi pelanggan. 2. Perusahaan

- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas program pemasaran perusahaan - Meningkatkan kesetiaan terhadap merek

- Meningkatkan harga/margin keuntungan - Meningkatkan brand extensions

- Meningkatkan keunggulan bersaing

Brand equity yang kuat akan lebih mudah dalam mendongkrak produk atau unit bisnis lain dari perusahaaan.

2.2.2 Strategi Kreatif

Dalam bukunya, Suyanto (2004:13) dijelaskan bahwa beberapa pendekatan untuk mengerjakan strategi kreatif, antara lain: generik, preemtive,


(20)

unique selling position, menciptakan suatu brand image, mencari inherent drama in the brand, dan positioning.

• Pendekatan generik pendekatan ini berorientasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah daripada pesaing.

• Pendekatan preemtive sama halnya dengan pendekatan generik, tetapi lebih menonjolkan superioritasnya. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang produknya kecil.

• Pendekatan unique selling position berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saiangannya.

Brand image, sebuah merk produk diproyeksikan pada suatu citra tertentu (melalui periklanan). Gagasannya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk. Biasanya berorientasi pada sumber kehidupan.

• Pendekatan inherent drama atau karakteristik produk lebih menekankan filosofi bahwa iklan didasarkan pada landasan manfaat yang diperoleh konsumen.

• Konsep positioning yang menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Ini biasanya berorientasi pada market leader.


(21)

2.3 Brand Awareness

Brand Awareness atau biasa disebut dengan kesadaran merek merupakan kondisi dimana sebuah merek akan muncul dalam benak konsumen ketika sedang memikirkan kategori produk tertentu. Dikutip dalam buku Periklanan Promosi (Terence A. Shimp, 2003) bahwa berdasarkan cara pandang konsumen, sebuah merek tidak memiliki ekuitas hingga konsumen menyadari keberadaan merek tersebut. Mencapai kesadaran konsumen merupakan tantangan bagi merek baru, sedangkan untuk mempertahankan tingkat kesadaran merek adalah tugas yang harus dihadapi semua merek.

Gambar 2.3 Kerangka Ekuitas Merek Berbasis Konsumen

Sumber : Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi 5 jilid 1 (Jakarta: Erlangga, 2003)

Pada Gambar 2.3 menunjukan dua tingkat kesadaran: kenal akan merek dan mampu mengingat merek. Kenal akan merek (brand recognition) mencerminkan tingkat kesadaran yang cenderung dangkal. Sedangkan kemampuan untuk mengingat merek (brand recall) mencerminkan kesadaran

PENGETAHUAN AKAN MEREK CITRA MEREK KESADARAN MEREK Kemampuan Mengingat Merek Pengenalan Terhadap merek Jenis-jenis Asosiasi Merek Dukungan Kekuatan dan Keunikan Asosiasi Merek


(22)

yang lebih dalam. Berdasarkan pemaparan tersebut, pemasar tentu akan lebih memilih tingkat kesadaran yang lebih dalam yaitu brand recall.

Brand Awareness memberikan banyak value,antara lain : - Memberikan tempat bagi asosiasi terhadap merek - Memperkenalkan merek

- Merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen dan substansi merek - Membantu memilih sekelompok merek untuk dipertimbangkan dengan

serius

Kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat merek suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi pelanggan terhadap merek produk yang ditawarkan. Berikut adalah tingkatan dari brand awareness:

1. Unaware of brand

Pada tahapan ini pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah mengenal merek yang disebutkan atau belum. Tingkatan ini yang harus dihindari oleh perusahaan.

2. Brand recognition

Pada rtahapan ini, pelanggan mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan 3. Brand Recall

Pada tahapan ini pelanggan mampu mengingat merek tanpa diberikan stimulus 4. Top of mind

Pada tahapan ini pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul dipikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.

Untuk meningkatkan brand awereness pelanggan terhadap merek produk maka perusahaan dapat melakukan beberapa aktifitas sebagai berikut :

a. Membuat pesan yang singkat agar pelanggan cepat ingat tapi sulit melakukannya


(23)

c. Mengembangkan simbol yang memiliki keterkaitan erat dengan merek, contohnya simbol MTV yang memiliki singkatan dan karakter simbol kuat terhadap merek program televisi yang berisikan musik-musik.

d. Menggunakan publisitas sebagai pelengkap iklan. Hal ini bukan saja sebagai media promosi tetapi juga untuk mengkomunikasikan pesan dan proses penciptaan citra.

e. Memanfaatkan kesempatan untuk menjadi sponsor suatu acara dengan cara melakukan barter dalam melakukan sponsorship

f. Mempertimbangkan untuk menempatkan merek pada produk lain (brand extension), namun sebaliknya jangan terlalu banyak extension karena akan sulit untuk mengelolanya.

g. Menggunakan icon untuk membantu pelanggan sadar akan merek, contohnya icon Kolonel Sanders untuk restoran Kentucy Fried Chicken (KFC)

2.4 Logo

Logo merupakan icon yang mewakili sesuatu dan sebagai simbol yang mampu menjelaskan secara singkat tentang identitas suatu brand perusahaan. Dengan adanya logo, sebuah brand akan memiliki nilai tersendiri yang nantinya nilai itu akan menjadi kekuatan dari brand tersebut dimata konsumen.

Gambar 2.4 Logo Brand Ternama Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013


(24)

Seperti dikutip Kurniawan (2008) “logo adalah identitas suatu perusahaan dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai sarana fasilitas dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual. Logo juga biasa diartikan sebagai simbol, tanda gambar, merek dagang (trademark) yang berfungsi sebagai lambang identitas diri dari suatu badan usaha dan tanda pengenal yang merupakan ciri khas perusahaan”.

Menurut Dendi (1999), logo diartikan sebagai segala sesuatu yang berupa lambang, gambar, tulisan, angka, atau gabungan dari berbagai hal tersebut, yang disandang oleh suatu produk, perusahaan, lembaga, organisasi, atau kegiatan, untuk mencirikan suatu eksistensinya agar dapat dibedakan dari produk atau merek lain.

Menurut John Murphy dan Michael Rowe dalam

(http://belajardekavedua.blogspot.com) logo digolongkan kedalam beberapa jenis: 1. Name - Only Logo

Logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic, produk kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain-lain.


(25)

2. Name/Symbol Logo

Logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.

3. Initial Letter Logo

Logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard.

4. Pictorial Name Logo

Logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini adalah Coca Cola, Kodak, McDonald, Rolls. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau perusahaan yang ditiru.

5. Associative Logo

Logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau


(26)

wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak. 6. Allusice Logo

Logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari sistem kemudi mobil. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar seseorang bisa memahami apa maksud dari logo yang bersangkutan.

7. Abstract Logo

Logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Logo jenis ini sangat disukai di Amerika, karena logo jenis ini mampu dibuat dengan bermacam variasi dan sangat orisinil sehingga terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo yang lainnya akibat dari banyaknya produk dan perusahaan yang tumbuh di Amerika bisa dihindari. Bentuk logo abstrak yang ada di Indonesia adalah seperti logo Bakrie Brothers.


(27)

2.5 Warna

Warna memegang peran central dalam sebuah brand. Warna juga turut berperan penting bagi public sebagai takaran dalam pengambilan keputusan saat membeli barang. Menurut penelitian yang dilakukan ole Institute for Color Research di Amerika menemukan bahwa seseorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk dalam waktu hanya 90 detik saja. Dan keputusan tersebut 90%-nya didasari oleh warna.

Warna pun berperan dalam brand recognition sebanyak 80%. Umumnya ada 2 macam warna pada identitas visual, yaitu warna pada logo dan warna untuk corporate color / warna perusahaan. Warna memiliki psikologi tersendiri bagi otak manusia, karena warna mampu mempengaruhi persepsi visual tiap individu secara random. Didalam buku Visual Design in Dress, (Davis, 1987:119) mengatakan bahwa warna dibagi menjadi 2 golongan, yaitu warna external dan internal. Warna external adalah warna yang bersifat fisika dan faali, sedangkan warna internal adalah warnasebagai persepsi manusia, cara manusia melihat warna kemudian mengolahnya di otak dan cara mengekspresikannya.

Gambar 2.5 Lingkar Warna Primer, Sekunder, Tersier Sumber : Google Image, Keyword : Lingkar Warna Teori Brewster


(28)

2.6 Tipografi

Terdapat 2 jenis pada tipografi, yaitu tipografi dalam logo (letter marks), dan tipografi yang digunakan dalam media-media aplikasi logo (corporate typeface / corporate typhography). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Karakteristik huruf yang digunakan oleh ke-2 nya pun berbeda (Rustan, 2009:78).

Letter marks mengutamakan keunikan dalam logo, maka jenis hurufnya pun harus unik. Biasanya menggunakan jenis huruf yang sudah ada tapi diubah bentuknya. Sedangkan corporate typeface bertujuan untuk menjaga unity atau kesatuan antar aplikasi perusahaan. Selain itu juga memiliki fungsi tipografi pada umumnya yaitu sebagai penyampai informasi yang harus nyaman dibaca.

Beberapa bentuk rupa huruf dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu :

a) Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.

b) Serif, dengan ciri memiliki siripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, siripan juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.

c) Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.


(29)

d) Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

e) Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam membuat tipografi, kita perlu memperhatikan 2 aspek, yaitu aspek legibility dan readibility. Legibility atau kejelasan huruf adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter atau rupa huruf tanpa harus susah payah. Hal ini ditentukan oleh :

1. Kerumitan desain huruf 2. Penggunaan warna

3. Frekuensi pengamat dalam menemukan huruf tersebut dalam kehidupan sehari hari

Sedangkan aspek readibility atau keterbacaan adalah tingkat kenyamanan atau kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca. Hal ini dapat dipengaruhi oleh :

1. Jenis huruf 2. Ukuran

3. Pengaturan, termasuk didalamnya alur, spasi, kerning dan sebagainya 4. Kontras warna terhadap latar belakang


(30)

2.7 Tagline

Tagline merupakan salah satu atribut dalam sistem identitas, berupa satu kata atau lebih yang menggambarkan esensi, personality maupun positioning brand. Menurut Eric Swartz dalam Rustan (2009:70), tagline merupakan susunan kata yang ringkas (biasanya tidak lebih dari tujuh kata), diletakkan mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat ditujukan kepada audience. Selain slogan, tagline juga dikenal dengan istilah motto.

Usia pemakaian sebuah tagline pada suatu brand tidak selamanya, karena tagline seringkali diganti untuk menyesuaikan perkembangan pasar dan gaya. Selain itu, tagline harus efektif, karena tagline turut berfungsi membentuk brand image di benak publik, dan bukan hanya sebagai tambahan/pemanis.

Berdasarkan sifatnya, tagline dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu : 1. Descriptive

Menerangkan produknya/servisnya/janji brand kepada konsumen. Contohnya: DJARUM SUPER Topnya kretek filter, dsb.

2. Specific

Memposisikan dirinya sebagai yang tertinggi di bidangnya. Contohnya: SOSRO ahlinya teh, GRAMEDIA Penerbit buku utama, dsb.

3. Superlative

Memposisikan dirinya sebagai yang paling unggul. Contohnya: YAMAHA semakin di depan, KAPAL API jelas lebih enak, dsb.


(31)

4. Imperative

Menyuruh atau menggambarkan suatu aksi, biasanya diawali dengan kata kerja. Contohnya: Santai, ada SANKEN, Untung pakai ESIA, LA LIGHT enjoy aja!, dsb.

5. Provocative

Mengajak atau menantang/memancing logika atau emosi, seringkali berupa kalimat tanya. Contohnya: Oli anda TOP ONE juga kan?, Orang pintar minum TOLAK ANGIN, TING-TING GARUDA satu mana cukup?, dsb.

2.8 STP (Segmentasi Targeting and Positioning)

Moriarty (2009:49-50) menyatakan bahwa penentuan tujuan, sasaran, segmentasi, diferensiasi dan positioning adalah strategi dasar dan faktor penting yang mendasari strategi komunikasi pemasaran. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Tujuan atau sasaran. Menentukan tujuan pemasaran adalah hal utama yang harus dilakukan sebelum merancang sebuah iklan, misalnya untuk menaikkan penjualan, pangsa pasar, atau memperluas distribusi.

2. Segmentasi dan targeting.Pasar sasaran adalah kelompok konsumen tertentu yang dianggap konsumen potensial bagi barang atau jasa perusahaan. Asumsinya adalah tidak semua orang di pasar ingin atau butuh produk perusahaan. Segmentasi adalah mengidentifikasi mengidentifikasi kelompok spesifik dalam pasar yang keinginan dan kebutuhannya dapat dipenuhi oleh produk perusahaan. Dalam program yang berfokus pada konsumen,


(32)

perencanaan pemasaran menilai kebutuhan anggota pasar sasaran, kecenderungan respons, dan kemudian menentukan segmen mana yang akan menjadi fokus sasaran strategi pemasaran.

3. Diferensiasi dan positioning. Perencana menilai kompetisi dan menentukan dimana titik diferensiasinya dan kemudian membuat keputusan mengenai cara menghadirkan atau memosisikan produk didalam lingkungan yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Positioning adalah cara konsumen memandang dan membandingkan brand-brand yang saling bersaing dalam satu kategori yang sama.


(33)

3.1 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam yang dapat mendukung perancangan corporate identity PT. Globalindo 21 Express. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Pendekatan wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi yang akurat lagsung kepada narasumbernya. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan aktifitas, sehingga mengharuskan peneliti mengumpulkan informasi yang detail dengan menggunakan beragam prosedur pengumpulan data selama periode waktu tertentu. Sedangkan pendekatan kepustakaan dilakukan untuk menunjang penelitian secara teoritis. Pendekatan dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti berupa foto, arsip dari perusahaan 21 Express.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dokumentasi dan studi pustaka.

a. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya


(34)

atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara (Nazir: 1998). Data yang diperoleh lewat wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada narasumber yang bersangkutan, yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Pada metode ini tanya jawab di lakukan secara langsung dengan kepala manager 21 express Surabaya. b. Observasi

Observasi (pengamatan), merupakan kegiatan mencermati langsung secara visual terhadap kondisi obyek penelitian. Pada metode ini dilakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai desain corporate 21 express terdahulu, sehinngga dapat menentukan perancangan desain yang sesuai untuk corporate identity 21 express.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi ini adalah metode pengumpulan data yang didapatkan melalui data berupa foto dan arsip. Pengumpulan data ini dilakukan dengan kategorisasi dan klasifikasi yang berhubungan dengan masalah perancangan corporate identity 21 express yang dapat menunjang untuk dapat meningkatkan brand awareness.

d. Kepustakaan

Metode ini dilakukan untuk menunjang penelitian secara teoritis. Pada metode ini mahasiswa mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan proses perancangan corporate identity 21 express sebagai upaya untuk meningkatkan brand awareness.


(35)

3.3 Analisis Data

Menurut Bogdan, Robert C and Biklen, Sari Knopp dalam buku (Emzir, 2010:85). Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi materi lain yang telah dikumpulkan untuk pemahaman mengenai materi-materi. Analisisi melibatkan pekerjaan dengan data, penyusunan, dan pemecahannya ke dalam unit-unit yang dapat ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola dan penemuan apa yang penting.

Setelah data terkumpul, data akan dikelompokan sesuai dengan unsur-unsur desain dan komunikasi visual yaotu data verbal dan data visual. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan, data verbal berikutnya akan disusun secara efisien dan menarik agar dapat menyajikan informasi yang efektif. Sedangkan data visual, akan dikumpulkan untuk menghimpun jumlah data visual dan kelayakan data visual tersebut untuk dikombinasikan dengan data verbal. Selanjutnya dari hasil analisis data tersebut akan ditentukan beberapa konsep perancangan yang sesuai untuk perancangan karya.

3.3.1 Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan pada tanggal 11 Desember 2013. Teknik wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi lebih mendalam seputar PT. Globalindo 21 Express. Wawancara


(36)

dilakukan langsung terhadap branch manager PT. Globalindo 21 Express Surabaya yaitu Bapak Anton. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil wawancara yaitu :

1. Kapan perusahaan ini berdiri dan berkecimpung di dunia jasa pengiriman?

PT. Globalindo 21 Express berdiri semenjak tahun 1991 di Surabaya. Perusahaan ini merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa pengiriman paket dan dokumen melalui udara dan darat ke seluruh wilayah di Indonesia.

2. Apakah PT. Globalindo21 Express memiliki cabang diluar Surabaya? Cabang PT. Globalindo 21 Express tersebar di beberapa kota besar yang tersebar diseluruh Indonesia, antara lain ; Tangerang, Bogor, Cirebon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Banjarmasin, Makasar, Manado, Ambon, Balikpapan, dan Samarinda. 3. Apa yang menjadi keunggulan perusahaan logistic pengiriman barang PT.

Globalindo 21 Express ini dengan perusahaan lainya?

Selain memiliki harga yang kompetitif, keunggulan kami lainnya yaitu kami memiliki cargo sendiri disetiap cabang, sehingga setiap barang yang datang langsung disortir berdasarkan tujuan pengirimannya langsung. Hal ini meminimalisir adanya barang yang hilang atau tidak sampai ke tangan konsumen. Kami juga memiliki layanan Same Day Service, pelayanan ini merupakan jenis pengiriman door to door tiba pada hari yang sama dengan menggunakan transportasi udara ke beberapa kota tujuan tertentu.


(37)

4. Promosi apa sajakah yang sudah pernah dilakukan PT. Globalindo 21 Express?

Promosi yang dilakukan selama ini masih menggunakan personal selling dengan hanya mengandalkan mulut ke mulut (Word of Mouth) melalui hubungan antar relasi perusahaan sehingga cara ini dinilai kurang dalam membantu penyebaran citra perusahaan. Perancangan logo sebagai identitas perusahaan diaplikasikan kepada perlengkapan perusahaan sebagai penunjang media promosi perusahaan.

5. Apa visi dan misi dari PT. Globalindo21 Express ini ?

Visi kami yaitu menjadi perusahaan ekspedisi yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dan misi kami yaitu untuk selalu berkomitmen menjaga mutu pelayanan dan hubungan yang baik kepada setiap pelanggan serta terus berinovasi guna meningkatkan pelayanan.

6. Segmentasi dari PT. Globalindo21 Express Surabaya?

Segementasi utama dari PT. 21 Express yaitu perusahaan perusahaan yang membutuhkan jasa pengiriman paket dan dokumen secara rutin. Beberapa diantaranya merupakan perusahaan besar yang memang telah lama menjalin kerjasama dengan PT. 21 Express. Namun kita disini juga tetap melayani konsumen perorangan yang membutuhkan kecepatan dan keamanan dalam pengiriman.


(38)

7. Siapa kompetiotor / pesaing PT. Globalindo21 Express?

Ada beberapa kompetitor PT. Globalindo 21 Express yang bisa dibilang bergerak dalam lingkup yang sama, diantaranya seperti Tiki, Jne dan Pandu Siwi. Beberapa perusahaan pengiriman ini juga melayani paket pengiriman via darat dan laut dengan cakupan pengiriman skala nasional.

3.3.2 Analisis Data Wawancara

Dari hasi wawancara dengan Bapak Anton selaku branch manager Surabaya dapat diperoleh hasil sebagai berikut.

1. PT. 21 Express merupakan perusahaan jasa dibidang pengiriman paket dan dokumen dengan skala nasional.

2. Selain memiliki harga yang kompetitif dan pelayanan yang cepat, PT. Globalindo 21 Express juga unggul didalam pelayanannya yaitu same day service sampai hari itu juga.

3. Memiliki kendaraan operasional sendiri dan beberapa cargo yang tersebar dibeberapa kota kota besar di Indonesia merupakan nilai plus dari perusahaan pengiriman ini.

4. Minimnyastrategi promosi yang dilakukan membuat PT. Globalindo 21 Express belum banyak dikenal dibeberapa daerah.

5. Telah memiliki client beberapa perusahaan besar yang sudah melakukan billing commitment tidak mengurangi niat PT. 21 Globalindo Express untuk memperluas segmentasi pasarnya.


(39)

6. Didukung dengan Visi dan Misi yang kuat mendorong perusahaan ini untuk terus tumbuh dan berkembang ditengah sengitnya persaingan pasar yang sedang berlangsung di era globalisasi ini.

3.3.3 Studi Eksisting

Analisis studi eksisting dalam perancangan ini mengacu pada observasi yang telah dilakukan terhadap objek yang diteliti dan kompetitornya.

Studi eksisting yang didapatkan dari observasi berupa data-data tertulis maupun observasi yang dilakukan. Dari observasi yang dilakukan, didapatkan desain lama untuk stationery set dan logo dari pihak PT. Globalindo 21 Express. Kemudian untuk studi eksisting kompetitor, didapatkan dari data berupa file dan artikel-artikel sebagai pendukung analisis yang berada di lapangan.

1. Analisis Internal

PT. 21 Express merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman paket dan dokumen. Perusahaan yang sudah berdiri semenjak tahun 1991 ini menangani segala jenis kebutuhan pengiriman barang, baik paket maupun dokumen dengan skala nasional. Pelanggan corporate maupun individu dapat mengirimkan dokumen, kendaraan, dan segala macam jenis barang dalam jumlah kecil maupun besar. Kebanyakan klien dari PT. Globalindo 21 express terdiri dari perusahaan perusahaan nasional dengan intensitas pengiriman barang dan dokumen yang tinggi. Pertumbuhan perusahaan yang dinamis menumbuhkan niat dari perusahaan untuk lebih mempertajam eksistensinya di dunia usaha jasa pengiriman.


(40)

1. Segmentasi a. Demografis

i. Usia : 20 – 45 tahun ii. Jenis kelamin : Pria dan wanita

iii. Profesi : Profesional, Wirausaha iv. Kelas Sosial : Menengah Keatas b. Geografis

i. Wilayah : Indonesia ii. Ukuran kota : Urban iii. Iklim : Tropis c. Psikografis

Gaya hidup : Aktifitas padat dan mengikuti arus global, Up to date, simpel dan praktis.

d. Behavioral

Sikap terhadap produk : Mengutamakan efisiensi dalam pengiriman paket dan dokumen. Menyukai kecepatan dalam pengiriman dan terjaminnya barang harus sampai dengan kondisi baik.

2. Targeting

Target dari PT. Globalindo 21 Express ini adalah calon konsumen yang menyukai efisiensi dalam pengiriman barang dan dokumen sehingga mampu mempercepat transaksi mereka.


(41)

3. Positioning

PT. Globalindo 21 Express menempatkan dirinya sebagai perusahaan penyedia jasa pengiriman paket dan dokumen yang cepat, aman dan terpercaya dengan jalur pengiriman darat dan udara. Dengan didukung dengan adanya asuransi pada barang yang dikirim dan tersedianya kurir yang handal membuat dokumen dan paket yang dikirimkan dijamin aman dan cepat sampai ke tempat tujuan. Selain itu 21 express juga memiliki harga yang kompetitif, sehingga bisa menjadi pilihan bagi perusahaan atau konsumen yang memiliki aktifitas pengiriman yang padat.

4. Keunggulan PT. Globalindo21 Express

PT. 21 Express memiliki keunggulan dari segi layanan yang cepat sampai dan juga wilayah pengiriman yang mencakup seluruh Indonesia. Selain itu harga yang lebih kompetitif berani diberikan PT.21 Express kepada perusahaan yang berlangganan.

5. Kekurangan PT. Globalindo21 Express

PT. Globalindo 21 Express tidak memiliki indentitas perusahaan yang tetap, sehingga kurang dapat begitu dikenal secara meluas. Terdapatnya pergantian logo maupun corporate identity lainnya membuat turunnya brand awareness dari perusahaan itu sendiri. Kurangnya media promosi juga mempengaruhi tingkat kepopularitasan dari PT. Globalindo 21 Express ini.


(42)

3.3.4 Analisis Kompetitor

Studi kompetitor membandingkan kemiripan produk dari kompetitor. Analisis kompetitor ini mengacu pada pesaing PT. Globalindo 21 Express yaitu Pandu Logistic. Pandu Logistic yang sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung dibidang jasa pengiriman. Sampai saat ini Pandu Logistic sudah memiliki kurang lebih 150 cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Klien yang ditangani juga hampir sama dengan PT. Globalindo 21 Express yaitu corporate (perusahaan).

Gambar 3.1 Pandu Logistic

Sumber : www.pandulogistics.com 1. Segmentasi kompetitor :

a. Demografis

v. Usia : 20 – 45 tahun vi. Jenis kelamin : Pria dan wanita

vii. Profesi : Profesional, Wirausaha viii. Kelas Sosial : Menengah Keatas


(43)

b. Geografis

iv. Wilayah : Indonesia dan International v. Ukuran kota : Urban

vi. Iklim : Tropis c. Psikografis

Gaya hidup : Aktifitas padat, simpel, menengah keatas.

d. Behavioral

Sikap terhadap produk : Mengutamakan daya jangkau pengiriman, domestic dan international service.

2. Targeting kompetitor :

Target dari Pandu Logistic adalah perusahaan besar dengan skala pengiriman international. Untuk target umumnya yaitu konsumen perorangan baik individu / wirausahawan menengah keatas dengan intensitas pengiriman skala nasional dan internasional.

3. Positioning Kompetitor :

Pandu Logistic menempatkan dirinya sebagai perusahaan penyedia jasa pengiriman domestic dan internasional.

a. Keunggulan Pandu Logistic

Pandu Logistics mengutamakan sistem jaringan dan distribusi untuk mempercepat waktu pengiriman barang dan lebih menghemat cost. Didukung


(44)

oleh kurang lebih 1000 orang profesional dan memiliki lebih dari 500 kendaraan perusahaan yang ada disetiap lokasi kantor atau gudang yang tersebar di 150 kota di Indonesia. Selain itu Pandu Logistic juga memiliki kelebihan dalam pelayanan servicenya yaitu pengiriman dengan jalur laut (Sea Freight).

b. Peluang dan Tantangan Pandu Logistic

Peluang untuk mengembangkan jasa pengirimannya menjadi yang nomor satu di Indonesia dengan melakukan beberapa strategi promosi untuk mendongkrak kepopularitasannya. Dengan adanya pesaing yang lebih besar dan lebih ternama seperti Jne dan Tiki membuat perusahaan lain yang belum memiliki tingkat awareness tinggi di masyarakat harus lebih waspada.

3.4 Analisis SWOT

Menurut Kurtz (2008,450) SWOT analisis adalah suatu alat penelitian strategik yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external.

Langkah analisis : mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Segi kekuatan dan kelemahan merupakan kondisi internal yang dikandung oleh obyek yang dinilai, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal.


(45)

Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi strategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi.

Dalam hal ini analisis SWOT perancangan corporate identity PT. Globalindo 21 express akan menggunakan tabel matriks SWOT sebagai berikut :


(46)

Tabel 3.1 Tabel Matriks SWOT Perancangan Corporate Identity PT. 21 Express

Internal

Eksternal

STRENGHTS

1. Memiliki konsumen dari perusahaan besar 2. Memiliki cargo dan alat

transportasi sendiri 3. Menerima pengiriman

skala nasional maupun internasional

4. Harga yang kompetitif dengan pelayanan prima

WEAKNESS

1. Kurangnya media promosi (hanya mengandalkan WOM) 2. Lokasi yang kurang

strategis

3. Belum memiliki identitas perusahaan yang pasti 4. Belum banyak dikenal

OPPORTUNITY

1. Memiliki konsumen dari corporate besar dan ternama

2. Memiliki cabang di 18 kota besar

3. Didukung pengiriman via darat dan udara

4. Ekspansi pengiriman skala internasional 5. Peluang untuk menjadi

salah satu ekspedisi ternama dengan skala pengiriman nasional

STRATEGI S-O - Meningkatkan mutu layanan

kepada pelanggan lama maupun pelanggan baru - Memaksimalkan alat

transportasi yang dimiliki untuk layanan jemput-kirim barang disemua cabang

STRATEGI W-O - Menciptakan promosi

yang sesuai dengan karakter 21 express - Memilih lokasi baru yang

lebih strategis ditiap cabang

- Diperlukan adanya identitas perusahaan yang jelas

- Identitas perusahaan harus mencerminkan visi dan misi perusahaan

THREAT

1. Semakin banyaknya pesaing dibidang jasa pengiriman membuat perusahaan harus sering berinovasi

2. Identitas pesaing yang lebih jelas dan lebih dikenal oleh masyarakat 3. Pesaing memiliki cabang

hampir diseluruh kota besar di Indonesia

STRATEGI S-T - Meningkatkan trust

konsumen dengan dibuatkannya identitas perusahaan yang jelas - Identitas perusahaan harus

mencerminkan kekuatan dari 21 express ini

STRATEGI W-T - Membuat strategi

promosi lewat desain corporate identity perusahaan

- Memberikan sebuah bonus yang menarik berupa stiker agar menjadi daya tarik sekaligus media promosi perusahaan


(47)

Berdasarkan hasil analisis SWOT diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini membutuhkan identitas perusahaan yang harus disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan sehingga dapat meningkatkan trust dan awareness konsumen. Dalam hal ini adalah dengan meredesain logo yang lama dan mengaplikasikannya terhadap corporate identity PT. Globalindo 21 Express ini.

3.5 Keyword

PT. Globalindo 21 Express merupakan perusahaan jasa pengiriman barang, paket maupun dokumen dengan skala pengiriman nasional. Dengan sistem distribusi langsung, dan harga yang kompetitif menjadi keunggulan dari perusahaan jasa pengiriman ini. Dengan pemilihan judul “Perancangan Corporate Identity PT. Globalindo 21 Express Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”, maka untuk mendukung pemecahan masalah dari persoalan yang ada tersebut harus dirumuskan pemecahan masalah yang sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

Pemilihan keyword dari permasalahan ini didapat berdasarkan hasil dari analisis data yang telah dilakukan. Data yang dianalisis berasal dari hasil observasi, wawancara, hasil analisis SWOT dan STP dari objek penelitian.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, didapatkanlah beberapa kata kunci yang berkaitan dengan jasa pengiriman PT. Globalindo 21 Express ini yaitu jasa pengiriman yang profesional, cepat dan ekonomis. Profesional disini memiliki arti PT. Globalindo 21 Express memiliki


(48)

pelayanan prima dan akan melakukan ekspansi layaknya perusahaan berkembang lainnya ke beberapa wilayah.

Gambar 3.2 Keyword Berdasarkan Hasil Pengumpulan Data Penelitian

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Dari hasil analisis keyword diatas didapatkan kata kunci yaitu fleksible, komitmen, profesional, speedy dan perluasan (ekspansi). Setelah dikerucutkan lagi didapatkan 4 kata kunci yaitu fleksibel, intense, ekonomis dan provocative. Berdasarkan beberapa keyword yang didapat akan dikerucutkan menjadi 1 kata kunci inti yang akan menjadi konsep perancangan corporate identity dari PT. Globalindo 21 Express.


(49)

3.5.1 Deskripsi Konsep

Dari hasil analisis beberapa keyword yang didapat, maka dirumuskan menjadi 1 kata kunci yaitu “Vigorous”. Deskripsi dari kata “Vigorous” sendiri adalah semangat / kuat. Semangat atau kuat disini merupakan perwujudan dari usaha PT. Globalindo 21 Express untuk tetap bertahan diantara sengitnya persaingan pasar secara global. Membuat perusahaan tetap exist dibidangnya, dan tetap menjaga mutu pelayanan merupakan semangat utama PT. Globalindo 21 Express.

Konsep “Vigorous” sendiri menempatkan PT. Globalindo 21 Express sebagai perusahaan jasa pengiriman yang tetap bertahan ditengah maraknya persaingan pasar. Dari konsep tersebut, target market ditujukan kepada perusahaan ataupun konsumen umum dengan rentang usia antara 20-45 tahun.


(50)

3.6 Konsep Perancangan

Gambar 3.3 Skema Konsep Perancangan


(51)

3.6.1 Gagasan Perancangan Karya

Gagasan awal dalam perancangan ini adalah membuat corporate identity PT. Globalindo 21 Express yang mampu meningkatkan brand awareness. Dengan konsep “Vigorous” salah satu gol yang ingin dicapai adalah menguatkan citra perusahaan di mata khalayak dengan kelebihan perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain (unique selling proposition).

Perusahaan ingin menyampaikan kelebihan itu lewat corporate identity yang dibuat yang akan di aplikasikan terhadap media-media pendukung terpilih. Penyampain informasi tersebut memiliki beberapa batasan-batasan aturan yang harus diperhatikan agar penyampaian pesan secara visual dapat tersampaikan dan menimbulkan efek “awareness” terhadap lingkungan sekitar.

3.7 Perencanaan Kreatif 3.7.1 Tujuan Kreatif

Untuk membuat sebuah perancangan corporate identity perusahaan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar yang sesuai dengan konsep perancangan dan keyword yang telah ditentukan, sehingga diharapkan mampu menciptakan sebuah visualisasi yang sesuai dengan konsep perancangan.

Dengan didapatkannya keyword atau kata kunci sebagai konsep perancangan desain, diharapkan akan memberikan visualisasi yang tepat bagi corporate identity perusahaan PT. Globalindo 21 Express. Keyword tersebut adalah “Vigorous” yang berarti semangat ataupun kuat yang didapatkan berdasarkan hasil penggabungan antara data observasi, wawancara, analisis


(52)

SWOT dan STP yang telah melalui proses reduksi data hingga didapatkan lah konsep “Vigorous” sebagai dasar acuan perancangan corporate identity PT. Globalindo 21 Express.

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (Miles & Huberman, 1992:16). Dengan melalui proses reduksi data diharapkan mampu merangkum kebutuhan data secara keseluruhan untuk kemudian diproses menjadi desain yang diinginkan.

3.7.2 Strategi Kreatif

Dalam penggunaan verbal, gaya bahasa yang digunakan adalah formal namun agak cenderung menggunakan konten berbahasa inggris agar lebih singkat, simple dan lebih sederhana dalam mencerminkan keunggulan produk perusahaan di mata global baik dilihat secara domestic maupun international.

Untuk menyampaikan informasi, iklan perlu menggunakan bahasa yang singkat dan langsung mengena kepada masyarakat.Sehingga bahasa iklan memiliki ciri khas tersendiri dengan bahasa yang lainnya. Bahasa yang dipergunakan dituntut mampu untuk menggugah, menaraik, memindahkan, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan kepada khalayak (Agustrijanto, 2002:7).

Untuk visualisasi logo menggunakan perpaduan antara logogram dan logotype. Icon yang digunakan dalam logogram adalah icon pesawat udara karena bertujuan untuk menonjolkan fasilitas pelayanan utama dari perusahaan.


(53)

Sedangkan warna yang digunakan sesuai dengan warna dalam keyword yang didapat, yaitu perpaduan warna biru dan oranye.

Sebagai pedoman untuk menstandarisasi identitas yang telah dibuat dan demi menjaga konsistensi identitas (logo) tersebut maka dibuatkanlah buku Graphic Standard Manual agar identitas (logo) perusahaan tetap tampil baik dan tidak salah dalam penempatannya pada berbagai media branding. Buku pedoman identitas ini juga dibuat sebagai tolak ukur keaslian identitas perusahaan, untuk menghindari pembajakan.

1. Tagline (Verbal)

Tagline yang dipilih untuk perancangan corporate identity 21 Express ini adalah “Express Domestic Courier Service”. Tagline ini dipilih berdasarkan pengembangan dari tagline terdahulu yaitu “Domestic Courier Service”. Penambahan kata express dengan pertimbangan untuk lebih menonjolkan keunggulan dari 21 Express yang mengutamakan barang cepat sampai ke tujuan. 2. Tipografi (Visual)

Jenis tipografi yang digunakan mengikuti konsep yang telah ditentukan. Karena 21 Express merupakan perusahaan jasa yang identik dengan modernisasi, maka tipografi yang digunakan menggunakan font golongan san serif agar terlihat lebih tegas dan modern. Selain lebih modern, type huruf san serif juga lebih fungsional dalam bacaan. Menurut Sihombing, dilihat dari pertimbangan fungsional, huruf san serif dianggap sebagai pilihan sempurna karena lebih mudah dibaca (Sihombing, 2001:53). Jenis font untuk tipografi logotype menggunakan font Intro.


(54)

Gambar 3.4 Tipografi “Intro” yang Terpilih Sebagai Logotype Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Sedangkan font yang dipilih sebagai tipografi pada tagline adalah font “Open Sans”. Karakteristik font yang masih merupakan type dari San Serif ini lebih kurus dan lebih tipis dibandingkan font yang digunakan pada logotype. Hal ini menjadi pertimbangan agar terjadi keseimbangan didalam komposisi desain yang akan dibuat. Penggunaan font pada tagline yang lebih tipis dibanding logotype utama adalah hanya sebagai additional information saja.

Gambar 3.5 Tipografi “Open Sans” yang Terpilih Sebagai Tagline Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

3. Warna (Visual)

Untuk pengaplikasian warna di setiap media Corporate Identity 21 Express digunakan warna yang sesuai dengan konsep “Vigorous” yang didapat dari keyword. Psikologi warna yang didapat dari konsep “Vigorous” sendiri


(55)

didapat berdasarkan teori warna Shigenobu Kobayashi yang berasal dari warna “dynamic”.

Gambar 3.6 Shigenobu Kobayashi Color Chart

Sumber : Kobayashi, Shigenobu. 1998. Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use

Dari hasil warna dynamic diatas, didapatkan 5 warna yang menjadi dasar acuan peneliti. Setelah didapatkan teori warna dynamic, lalu dijabarkan lagi untuk mendapatkan “keyword” yang sesuai dengan karakter dari PT. Globalindo 21


(56)

Express tersebut. Setelah dijabarkan, maka ditemukanlah keyword “Vigorous” tersebut.

Gambar 3.7 Shigenobu Kobayashi Image Chart

Sumber : Kobayashi, Shigenobu. 1998. Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use

Berdasarkan pertimbangan warna-warna dari produk 21 Express yang cenderung mengeksploitasi kesan modern, maka psikologi warna yang diambil adalah perpaduan warna biru tua, biru muda, kuning dan oranye. Warna biru


(57)

memberi kesan profesional, terpercaya dan juga modern. Sedangkan warna kuning dan oranye memberi kesan bersemangat, optimisme dan berkemampuan sosialisasi tinggi. Warna oranye jika digabungkan dengan warna biru akan menimbulkan kesan unik dan berkelas.

Adapun 4 warna primer tersebut yang ditetapkan untuk digunakan sebagai warna corporate 21 Express dengan ketentuan CMYK sebagai berikut :

Gambar 3.8 Warna Primer yang Terpilih

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

3.7.3 Strategi Media

Dalam perancangan corporate identitiy ini dibutuhkan ketepatan dalam pemilihan media utama perusahaan. Karena pengaplikasiannya pada media yang terbatas, berbeda dengan pengaplikasian pada media untuk promosi. Adapun media corporate identity yang digunakan terdiri atas:

1. Stationary set

Stationary set, pemilihan media promosi karena merupakan alat branding resmi yang menghubungkan pihak perusahaan dengan relasinya. Stationery Set itu


(58)

terdiri dari kartu nama ukuran 9x5cm, kop surat, amplop A4, map a4, binder book, stamp perusahaan, seragam perusahaan, id-card dan pin.

2. Website

Website juga merupakan atribut dari corporate identity perusahaan yang tergabung dalam corporate communication. Corporate communication disini merupakan serangkaian pengelolaan kegiatan komunikasi internal dan eksternal yang ditujukan untuk menciptakan keuntungan bagi para pemilik kepentingan, dalam hal ini adalah PT. Globalindo 21 Express.

3. Graphic Standard Manual Book

Media yang terakhir yang merupakan media utama adalah Graphic Standard Manual Book atau biasa disebut Buku GSM. Graphic standard manual book adalah sebuah pedoman sebagai media acuan untuk menstandarisasi identitas dari 21 Express yang telah dibuat untuk menjaga konsistensi identitas agar tetap tampil baik saat di aplikasikan di segala media.


(59)

3.8 Perancangan Karya

Berdasarkan perencanaan kreatif yang telah dirancang sebelumnya, maka rancangan desain sketsa dan hasil akhir desain ditampilkan sebagai berikut : 3.8.1 Logo (Logogram & Logotype)

Pada perancangan logo untuk PT. Globalindo 21 Express menggunakan gabungan antara logogram dengan logotype. Dengan pertimbangan bahwa penggabungan kedua komponen akan saling memberikan kekuatan terhadap makna logo.

1. Konsep Dasar Logo

Ikon yang digunakan untuk logo 21 Express adalah bentuk yang bisa memberikan gambaran mengenai identitas perusahaan sekaligus memperbaiki citra perusahaan dengan tampilan yang baru yakni mencerminkan suatu bentuk jasa pengiriman yang cepat dan professional. Disini icon logogram yang digunakan yaitu bentuk sederhana dari pesawat terbang digabungkan dengan logotype dari 21Express sebagai nama perusahaan yang dituju.

a. Konsep Logo menggunakan vector dengan icon pesawat yang melaju terbang keatas dan membelah tulisan 21 yang merupakan logotype dari perusahaan. Kemudian ditambahkan logotype “express” dibawah logotype sebelumnya. Icon pesawat yang digunakan sebagai logogram sendiri dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa layanan utama dari 21 Express ini adalah jalur pengiriman via udara, dengan efisiensi waktu yang lebih cepat dibandingkan jenis layanan lainnya.


(60)

b. Sketsa Logo 21 Express :

Gambar 3.9 Sketsa Manual Logo 21 Express

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Beberapa bentuk kombinasi sketsa alternatif logogram dan logotype menghasilkan beberapa varian yang kemudian dipilih satu bentuk yang sesuai dengan konsep “Vigorous”. Logogram dan logotype yang terpilih dianggap sebagai bentuk yang bersifat original, dinamis,kuat,modern, unique dan simple.

Berikut ini adalah sketsa digital beberapa alternatif logo yang sudah dipilih melalui proses seleksi dari berbagai macam bentuk alternatif yang dibuat. Sketsa yang akan ditampilkan sudah diaplikasikan dengan warna terpilih yang sesuai dengan karakter perusahaan.


(61)

Gambar 3.10 Sketsa Digital Alternatif Logo 21 Express

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

3.8.2 Stationery Set

Desain stationery set mengikuti alur desain dari logo. Menggunakan warna biru sebagai warna primer, dan oranye kekuning kuningan sebagai warna pelengkap. Stationery Set yang dimaksud terdiri dari kartu nama ukuran 9x5cm, kop surat, amplop A4, map a4, binder book, stamp perusahaan, seragam perusahaan, id-card dan pin.

Gambar 3.11 Sketsa Stationery Set


(62)

Berikut ini adalah sketsa dari desain untuk mobile transportation branding dan seragam perusahaan PT. Globalindo 21 Express.

Gambar 3.12 Sketsa Mobile Transportation Branding

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Gambar 3.13 Sketsa Polo Shirt Corporate Uniform


(63)

3.8.3 Website

Desain website menggunakan jenis web single page dengan opening 1 halaman yang dipenuhi konten dengan penataan vertikal pada tiap page. Alamat domain website yang digunakan sama seperti alamat website sebelumnya yaitu www.21express.co.id domain global karena dengan pertimbangan agar website lebih mudah dikenal dan diakses masyarakat luas (dunia). Content dari website akan disesuaikan dengan company profile dan berbagai fasilitas layanan dari PT.21 Express.

3.8.4 Graphic Standard Manual Book

Graphic Standard Manual (GSM) book dibuat sebagai pedoman untuk menstandarisasi identitas dari logo perusahaan. Buku ini dibuat untuk menjaga standarisasi identitas dari logo agar tetap tampil baik saat di aplikasikan di segala media.


(64)

Setelah dijabarkan mengenai metodologi yang digunakan dan skema perancangan karya pada Bab 3, pada bab ini akan dijelaskan mulai dari konsep perancangan, proses sampai dengan implementasi desain yang diaplikasikan ke berbagai media komunikasi visual yang telah ditentukan sebelumnya.

4.1 Implementasi Media

Sketsadesain yang telah dibuat dan dipilih akan diaplikasikan pada media komunikasi visual yang telah ditentukan sebelumnya. Media yang telah ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengingkatan brand awareness, maka desain yang dirancang adalah sebagai berikut :

4.1.1 Final Logo

Hasil sketsa logo yang didapat merupakan perpaduan antara logogramdanlogotype.

Gambar 4.1 Final Art Work Logo PT. Globalindo 21 Express

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013


(65)

Konsepdesain logo dipilihberdasarkandata-data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan keyword yang didapat yaitu Vigorous. Simbol pesawat udara diambil berdasarkan keunggulan yang ingin ditonjolkan oleh PT.21 Express adalah pengiriman cepatnya via transportasi udara, sementara logotype diambil dari nama perusahaan itu sendiri yaitu 21 Express. Simbol garis melengkung ke atas di ambil untuk menonjolkan visi dan misi dari perusahaan yang senantiasa berkembang dan menjadi yang terbaik.

Gambar 4.2 Final Logo 21 Express Black & White

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

4.1.2 Stationery Set

Stationary merupakan alat branding resmi yang menghubungkan pihak perusahaan dengan relasinya. Desain pada logo diaplikasikan pada media stationery yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.


(66)

Beberapa diantaranya serti bussines card, map, stempel perusahaan, kop surat, label pengiriman, ID Card dan binder book.

Gambar4.3 Final Design Stationery Set

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Desain stationery ini dirancang berdasarkan keyword dari PT.21 Express yang didapat, yaitu Vigorous..

Gambar 4.4 Mobile Transportation Branding


(67)

Media berjalan ini termasuk kedalam Corporate Communication, karena visualisasinyaa langsung dapat dikomunikasikan dimanapun berada.

4.1.3 Corporate Uniform

Seragam perusahaan diperuntukan bagi para courier PT. 21 Express. Uniform ini diharapkan mampu membantu meningkatkan brand awareness perusahaan karena bersifat mobile dan dipakai dalam kegiatan sehari hari. Warna biru diambil dari perpaduan warna seragam PT.21 Express terdahulu, bedanya aplikasi media yang dipakai sekarang berupa polo shirt tidak lagi kemeja kerja karena lebih casual dan eye catching.

Gambar 4.5 Implementasi Desain Seragam Perusahaan

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

4.1.4 Website Design

Desain website menggunakan warna dominan biru, karena biru memiliki arti modern.Selain itu warna biru juga mencerminkan visi dan misi dari


(68)

perusahaan yang lebih terbuka pada globalisasi. Content dari website akan disesuaikan dengan company profile dan berbagai fasilitas layanan dari PT.21 Express.

Gambar 4.6Website Perusahaan

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

4.1.5 Graphic Standard Manual Book

Graphic Standard Manual Book dibuat sebagai standarisasi logo perusahaan, agar lebih mudah saat diaplikasikan di berbagai media pendukung. Selain itu buku ini juga sebagai guide dalam pemilihan warna, tipografi dan segala aturan yang berkenaan dengan logo PT. Globalindo 21 Express.


(69)

.

Gambar 4.7 Cover 21 Express GSM Book

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Berikut adalah cover dari buku Graphic Standard Manual PT. Globalindo 21 Express. Buku ini akan menjelaskan secara detail tentang keperluan dari logo perusahaan dan implementasinya di segala media yang dibutuhkan.

Gambar 4.8GSM 21 Express

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Pada halaman positioning & platform ini akan diulas sedikit tentang penempatan positioning perusahaan dan berada di platform manakah perusahaan ini bergerak.


(70)

Gambar 4.9Daftar Isi (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Gambar 4.10Deskripsi Perusahaan (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman daftar isi dan deskripsi perusahaan. Pada halaman deskripsi perusahaan, diulas sedikit tentang profile perusahaan dan beberapa informasi pendukung tentang perusahaan secara garis besar.


(71)

Gambar 4.11Logo (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman elemen logo ini menjelaskan bagian-bagian logo yang terdiri dari logogram dan logotype.

Gambar 4.12Logo Grid (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Logo grid merupakan panduan ukuran segmental logo dengan menggunakan garis bantu, digunakan untuk menjaga konsistensi bentuk proporsi logo agar tetap sesuai standar pedoman yang telah dibuat.


(72)

Gambar 4.13Minimum Clear Space (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman minimum clear space, atau merupakan batas ruang kosong yang diberikan disekitar logo untuk mengantisipasi penggunanaan logo secara maksimal. Dalam hal ini jarak yang ditetapkan yaitu 10 mm.

Gambar 4.14Ukuran Logo (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Batasan ukuran logo minimum yang ditetapkan untuk ukuran cetak adalah sebesar 50mm, jadi logo tidak bisa diperkecil melebihi ukuran yang sudah ditetapkan demi menjaga integritas logo.


(73)

Gambar 4.15Warna Logo (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Pada halaman ini diberikan penjelasan mengenai detail warna yang digunakan pada logo. Mulai dari nilai RGB, CMYK maupun Pantone Color yang sesuai dengan warna logo.

Gambar 4.16Warna Palet Primer (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Pada warna palet primer dijelaskan detail penggunaan warna pantone color dan penggunaan warna hitam untuk keperluan cetak.


(74)

Gambar 4.17Logo Background (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Pada halaman logo background akan dijelaskan pengaplikasian warna logo pada berbagai macam background yang tepat, agar warna logo tidak hilang.

Gambar 4.18Logo Background 2 (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman logo background yang ke-2 ini berisi penjelasan penggunaan warna logo yang tidak tepat pada berbagai macam background.


(75)

Gambar 4.19Penggunaan Logo yang Salah (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Pada halaman ini diberikan gambaran beberapa pengaplikaian logo yang salah dan tidak layak digunakan.

Gambar 4.20Font (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013


(76)

Gambar 4.21Typeface (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman typeface menjelaskan berbagai macam jenis font yang digunakan dalam logo perusahaan.

Gambar 4.22Typeface 2 (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman typeface ke-2 menjelaskan berbagai macam jenis font yang digunakan dalam logo perusahaan.


(77)

Gambar 4.23Implementasi Logo (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman implementasi logo ini sebagai halaman pemisah bagi halaman selanjutnya.

Gambar 4.24Stationery Set (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman stationery set berisi gambar pengaplikasian desain yang telah dibuat terhadap media stationery yang telah ditentukan sebelumnya.


(78)

Gambar 4.25Mobile Vehicle Branding (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman ini berisi gambar pengaplikasian sticker branding perusahaan terhadap kendaraan.

Gambar 4.26 Company Website (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman company website berisi gambaran interface website perusahaan yang telah didesain sesuai dengan konsep perancangan yang telah dibuat.


(79)

Gambar 4.27Back Cover (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Cover belakang buku GSM. Dicetak hardcover dengan mencantumkan website perusahaan sebagai informasi tambahan.


(80)

74

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana merancang corporate identity PT. Globalindo 21 EXPRESS sebagai upaya meningkatkan brand awareness, dari rumusan masalah perancangan yang diajukan, analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, ditarik beberapa kesimpulan sementara sebelum pengujian dilakukan. Adapun kesimpulan sementara yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Konsep perancangan corporate identity PT. Globalindo 21 Express adalah

“Vigorous” yaitu untuk lebih mampu bertahan didalam persaingan global dengan segala kemungkinan yang terjadi. Tujuan dari konsep perancangan ini adalah untuk memberi kesadaran merk kepada khalayak akan keberadaan dan eksistensi PT. Globalindo 21 Express di dunia jasa pengiriman barang. Dengan dibuatkannya corporate identity ini diharapkan mampu meningkatkan nilai jual bagi perusahaan.

2. Media yang digunakan dalam perancangan kali ini begitu beragam. Diantaranya adalah media yang secara umum digunakan oleh perusahaan dalam menangani konsumen, seperti alat tulis kantor, seragam perusahaan dan beberapa media cetak lainnya. Hal ini merupakan cara promosi lewat interaksi langsung ke konsumen yang dianggap efektif karena diaplikasikan pada kegiatan sehari hari.


(81)

5.2 Saran

Perancangan corporate identity PT. Globalindo 21 Express ini adalah upaya untuk meningkatkan awareness public terhadap perusahaan. Namun awareness itu muncul tidak hanya dari kemasan perusahaan tetapi juga mutu dan layanan dari perusahaan itu sendiri. Maka dari itu diharapkan dengan adanya perubahan identitas perusahaan ini dibarengi dengan perubahan layanan dan mutu yang lebih baik lagi sehingga mampu mendukung strategi branding yang telah dibuat.


(82)

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreatifitas Penggunaannya. Bandung: ITB.

Davis, M. 1987. Visual Design in Dress. Englewood Cliff, NJ: Prentice Hall

Dewi, Ike Janita. 2005. Perspektif Barud dalam Strategi Branding, Bisnis dan Karir. Yogyakarta : Amara Books

Kartajaya, Hermawan. 2004. On Positioning. Bandung: Mizan.

Keller, Kevin Lane. 1993. “Conceptualizing, Measuring and Managing Customer Based Brand Equity”, Journal of Marketing, Vol.57.

Kertajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kobayashi, Shigenobu. 1998. Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use. Kodansha International

Moriarty, Sandra, dkk. 2009. Advertising. Jakarta: KencanaPrenada Media Group. Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta:GramediaPustakaUtama.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(83)

Susanto, A. B, Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding Membangung Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta Selatan: Quantum Bisnis & Manajemen

WEBSITE

Barus, Erbina. Arti Warna Dalam Ilmu

Psikologi.( http://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/)Diakses : 02 Februari 2014 Becakmabur, Corporate Identity Mnejadikan Branding Lebih Kuat.

(http://www.becakmabur.com/corporate-identity-menjadikan-branding-lebih-kuat/) Diakses 01 November 2013

BelajarDekaveDua, Tentang Logo.

(http://belajardekavedua.blogspot.com/2006/05/tentang-logo.html) Diakses 01 November 2013

Minnyminds,Corporate Identity (IdentitasKorporat).

(http://minnyminds.wordpress.com/2009/02/06/corporate-identity-identitas-korporat/)Diakses 28 Oktober 2013

Wikipedia, Tipografi.(http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi ). Diakses pada tanggal 2 November 2013


(1)

Gambar 4.25Mobile Vehicle Branding (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman ini berisi gambar pengaplikasian sticker branding perusahaan terhadap kendaraan.

Gambar 4.26 Company Website (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Halaman company website berisi gambaran interface website perusahaan yang telah didesain sesuai dengan konsep perancangan yang telah dibuat.


(2)

73

Gambar 4.27Back Cover (GSM Book)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2013

Cover belakang buku GSM. Dicetak hardcover dengan mencantumkan website perusahaan sebagai informasi tambahan.


(3)

74

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana merancang corporate identity PT. Globalindo 21 EXPRESS sebagai upaya meningkatkan brand awareness, dari rumusan masalah perancangan yang diajukan, analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, ditarik beberapa kesimpulan sementara sebelum pengujian dilakukan. Adapun kesimpulan sementara yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Konsep perancangan corporate identity PT. Globalindo 21 Express adalah “Vigorous” yaitu untuk lebih mampu bertahan didalam persaingan global dengan segala kemungkinan yang terjadi. Tujuan dari konsep perancangan ini adalah untuk memberi kesadaran merk kepada khalayak akan keberadaan dan eksistensi PT. Globalindo 21 Express di dunia jasa pengiriman barang. Dengan dibuatkannya corporate identity ini diharapkan mampu meningkatkan nilai jual bagi perusahaan.

2. Media yang digunakan dalam perancangan kali ini begitu beragam. Diantaranya adalah media yang secara umum digunakan oleh perusahaan dalam menangani konsumen, seperti alat tulis kantor, seragam perusahaan dan beberapa media cetak lainnya. Hal ini merupakan cara promosi lewat interaksi langsung ke konsumen yang dianggap efektif karena diaplikasikan pada kegiatan sehari hari.


(4)

75

5.2 Saran

Perancangan corporate identity PT. Globalindo 21 Express ini adalah upaya untuk meningkatkan awareness public terhadap perusahaan. Namun awareness itu muncul tidak hanya dari kemasan perusahaan tetapi juga mutu dan layanan dari perusahaan itu sendiri. Maka dari itu diharapkan dengan adanya perubahan identitas perusahaan ini dibarengi dengan perubahan layanan dan mutu yang lebih baik lagi sehingga mampu mendukung strategi branding yang telah dibuat.


(5)

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreatifitas Penggunaannya. Bandung: ITB.

Davis, M. 1987. Visual Design in Dress. Englewood Cliff, NJ: Prentice Hall

Dewi, Ike Janita. 2005. Perspektif Barud dalam Strategi Branding, Bisnis dan Karir. Yogyakarta : Amara Books

Kartajaya, Hermawan. 2004. On Positioning. Bandung: Mizan.

Keller, Kevin Lane. 1993. “Conceptualizing, Measuring and Managing Customer Based Brand Equity”, Journal of Marketing, Vol.57.

Kertajaya, Hermawan. 2008. New Wave Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Kobayashi, Shigenobu. 1998. Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use. Kodansha International

Moriarty, Sandra, dkk. 2009. Advertising. Jakarta: KencanaPrenada Media Group. Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta:GramediaPustakaUtama.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(6)

77

Susanto, A. B, Himawan Wijanarko. 2004. Power Branding Membangung Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta Selatan: Quantum Bisnis & Manajemen

WEBSITE

Barus, Erbina. Arti Warna Dalam Ilmu

Psikologi.(http://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/)Diakses : 02 Februari 2014 Becakmabur, Corporate Identity Mnejadikan Branding Lebih Kuat.

(http://www.becakmabur.com/corporate-identity-menjadikan-branding-lebih-kuat/) Diakses 01 November 2013

BelajarDekaveDua, Tentang Logo.

(http://belajardekavedua.blogspot.com/2006/05/tentang-logo.html) Diakses 01 November 2013

Minnyminds,Corporate Identity (IdentitasKorporat).

(http://minnyminds.wordpress.com/2009/02/06/corporate-identity-identitas-korporat/)Diakses 28 Oktober 2013

Wikipedia, Tipografi.(http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi ). Diakses pada tanggal 2 November 2013