ombak dan orbit ditambah dengan penggunaan warna ungu dapat dikategorikan menuju konsep terpilih yaitu, Enchanting Discovery.
Setelah logo terpilih, selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam berbagai media promosi. Media promosi bertujuan untuk mendukung brand
identity Museum Loka Jala Crana sebagai upaya pengenalan laboratorium
pendidikan bagi masyarakat.
4.10 Perancangan Media
Perencanaan media adalah proses mengarahkan pesan dari iklan ke target audienspada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan segmentasi serta media
yang memadai dan tepat untuk mendukung kegiatan suatu promosi.Sehingga pesan berupa komunikasi visual mampu diterima khalayak dengan baik.
4.10.1 Tujuan Media
Menurut Morissan, 2010:189 tujuan media sesuai dengan hasil analisis data merupakan gambaran apa yang ingin dicapai suatu perusahaan berkenaan
dengan penyampaian pesan suatu merek produk maupun jasa. Maka dibutuhkan beberapa mediauntuk mengenalkan Museum Loka Jala Cranamelalui brand
identity sebagai media utama.
Tujuan media pada perncangan ini adalah sebagai media pendukung dari identitas brand Loka Jala Crana sebagai laboratorium pendidikan dengan
mengedukasi, menggali kisah heroik, menguatkan dan meningkatkan efektifitas media promosi. Sehingga harapannya dengan adanya media pendukung ini dapat
menciptakan awareness konsumen, berawal dari tingkat unaware dimana
konsumen tidak mengetahui sama sekali mengenai eksistensi Museum Loka Jala Crana menuju setingkat lebih tinggi menujubrand recognition.
4.10.2 Strategi Media
Media yang digunakan dalam perancangan ini dibagi menjadi dua, yaitu media utama dan media pendukung. Media utama yang digunakan adalah brand
identity , sedangkan media pendukung adalah media yangdigunakan untuk
membantu publikasi media utama yang sudah dirancang. Berikut merupakan media yang digunakanmeliputi, stationaryset, brosur, poster, wayfinding dan
signage, xbanner,billboard, kaos dan sticker. Di bawah ini merupakan penjelsan
dari masing-masing media: 1.
Stationary Set a.
Alasan Pemilihan Media Dalam pemilihan media pendukung, stationary set merupakan
media pendukung yang tidak dapat ditinggalkan dalam metode pemasaran, khususnya bisnis ke bisnis B2B.Stationary set merupakan benda-benda
fungsional yang biasa digunakan dalam keperluan kantor, dengan nilai tambah benda-benda ini memuat identitas perusahaan, seperti logo,
tagline , komposisi warna, dan hal-hal yang mencerminkan citra
perusahaan. Stationary set yang dipilih diantaranya, kop surat dan amplop, kartu nama, dan invoice.
b. Konsep Desain
Seperti yang telah disebutkan diatas, dalam media stationery set memasukkan elemen yg memuat identitas, seperti logo dan komposisi
warna ungu. Sedangkan dalam pengaturan tata letak konten teknik grid layout
digunakan supaya perbandingan antar elemen lebih terlihat terstruktur dan rapi.
c. Sketsa DesainStationary Set
Stationary set yang dipilih adalah kop surat, amplop, kartu nama
dan invoice. Dibawah ini merupakan sketsa desain stationary set yang telah ditentukan, diantaranya:
Gambar 4.11 Sketsa Desain Kop Surat Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
Gambar 4.12 Sketsa DesainAmplop Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
Gambar 4.13 Sketsa Desain Kartu Nama Bagian Depan Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
Gambar 4.14 Sketsa Desain Kartu Nama Bagian Belakang Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
Gambar 4.15 Sketsa Desain Invoice Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
2. Brosur
a. Pemilihan Media
Brosur merupakan suatu media yang fungsinya digunakan dalam pemasaran, digunakan untuk media beriklan atau melakukan promosi.
Brosur yang dibagikan secara gratis.Brosur berisikan informasi Museum Loka Jala Crana, sekaligus sebagai sarana edukasi.Oleh karena itu, brosur
menjadi pilihan media pendukung yang cukup efektif. b.
Konsep Desain Brosur dibuat menggunakan teknik trifold dengan dua lipatan
dengan tiga sisi.Teknik ilustrasi yang digunakan mengguakan teknik vector dengan warna dominan yang telah ditentukan yaitu biru tua yang
merepresentasikan langit di malam hari. Pada bagian belakang brosur dilengkapi dengan fitur scan barcode untuk mengetahui lokasi
menggunakan GoogleMap. Fitur ini mempermudah audiens untuk menunjukkan lokasi Loka Jala Crana dari posisi audiens berada.
c. Sketsa Desain Brosur
Gambar 4.16 Sketsa Desain Brosur Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
3. Poster
a. Alasan Pemilihan Media
Poster yang digunakan bersifat edukatif dan eksploratif, dapat menyesuaikan dan berubah sewaktu-waktu.Fungsi poster yang dibuat
untuk internal sebagai media pendungkung edukasi bagi pelajar. Konten dari poster yang dibuat memuat ensiklopedi tentang sejarah dan sains,
sesuai dengan basis pada perancangan brand identity Museum Loka Jala Crana Surabaya sebagai upaya pengenalan laboratorium pendidikan.
b. Konsep Desain
Media poster menggunakan konsepyang telah ditentukan sebelumnya yaitu, enchanting discovery. Poster bersifat edukatif memuat
tentang ilmu atronomi yang jarang ditemukan di dalam kelas, sehingga merepresentasikan penemuan mengagumkan.
c. Penempatan Media
Poster akan ditempatkan di ruangan planetarium, tepatnya di dinding luar bagian doom. Tujuan penempatannya sebagai pendukung
media edukasi pengunjung, khususnya pelajar sebelum maupun sesudah memasuki ruangan planetarium. Selain itu penempatan poster tersebut
untuk mengisi ruang kosong. d.
Sketsa Desain Poster
Gambar 4.17 Sketsa Desain Poster Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
4. Signage
dan Wayfinding a.
Alasan Pemilihan Media Tujuan umum dari media ini merupakan sebagai penunjuk jalan
dan memberikan informasi maupun himbauan kepada pengunjung ketika berkeliling mengenai suatu tempat. Selain itu dengan adanya signage dan
wayfinding akan memberikan pengalaman atau kesan visual sehingga
pengunjung dapat mengingat identitas brand Museum Loka Jala Crana. b.
Konsep Desain Konsep dalam pembuatan signage dan wayfinding disesuaikan
dengan identitas brand Loka Jala Crana. Komposisi warna ungu menjadikan ciri khas dari Museum Loka Jala Crana. Diharapkan dengan
memunculkan warna korporat secara berulang-ulang mampu memebrikan pengalaman yang berbeda kepada pengunjung.
c. Penempatan Media
Signage dan wayfinding disesuaikan dengan konten yang
diperlukan di tempat-tempat tertentu. Signage dapat berupa informasi, himbauan, maupun larangan. Misalkan, signage dilarang menyalakan alat
penerangan ditempatkan di bagian dinding depan sebelum memasuki ruangan planetarium. Sedangkan wayfinding ditempatkan pada bagian luar
ruangan supaya memudahkan pengunjung mengetahui ruangan yang akan dituju.
d. Sketsa Desain Signage dan Wayfinding
Gambar 4.18 Sketsa Desain Signage Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
Gambar 4.19 Sketsa Desain Wayfinding Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
5. Xbanner
a. Pemilihan Media
Pemilihan media pendukung berupa xbanner bertujuan untuk dijadikan media promosi ketika event berlangsung, seperti pameran
bersama, sosialisasi sampai melakukan promosi kunjunga ke sekolah. b.
Konsep Desain Konsep yang digunakan sama dengan konsep pada media lainnya,
yaitu enchant. Pada xbanner terlihat seorang pelajar sedang berimajinasi hal-hal yang mengagumkan dengan mengagkat ke atas replika kapal.
Replika kapal merupakan salah satu dari koleksi dari Museum Loka Jala Crana.
c. Penempatan Media
Xbanner ditempatkan di booth bagian depan ketikasedang diadakan
pameran bersama. Jika seminar berlangsung xbanner akan ditempatkan diatas panggung bersebelahan dengan pembahas dalam acara seminar
maupun sosialisasi berlangsung.
d. Sketsa Desain Xbanner
Gambar 4.20 Sketsa Desain Xbanner Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
6. Billboard
a. Pemilihan Media
Billboard digunakan
sebagai media
pendukung untuk
menyampaikan identitas brand Museum Loka Jala Crana yang baru kepada khalayak ramai.Tingkat pubilikasi yang tinggi membuat billboard menjadi
media iklan andalan untuk mempromosikan suatu produk maupun brand baru. Selain untuk mengenalkan eksistensi suatu brand juga dapat
meningkatkan popularitas atau awareness masyarakat, yang semula unaware.
b. Konsep Desain
Desain billboard divisualisasikan dengan seorang pelajar memegang kaca pembesar melakukan pencarian.Pelajar tersebut terlihat
dengan kagumnya seakan telah menemukan yang dia cari.Sehingga rasa kagum terhadap sesuatu yang dia temukan tersebut mengarahkan pada
konsep enchanting discovery.Teknik ilustrasi menggunakan teknik vector dan warna dominan pada billboard menggunakan warna turunan dari
ungu. c.
Penempatan Media Billboard
akan ditempatkan di pusat pendidikan, dimana banyaknya kegiatan pembelajaran disuatu tempat. Tempat yang dituju
merupakan kompleks sekolah di perempatan Jl. Kusuma Bangsa yang bersampingan dengan SMA N 5 Surabaya. Selain itu jalan tersebut
merupakan akses menuju sekolah-sekolah lain lain seperti, SMA N 1 Surabaya, SMA N 2 Surabaya, SMA N 9 Surabaya, dan SMP N 1
Surabaya. Billboard dapat dilihat dari arah Jalan Ambengan dan yang sedang menuju ke Jl. Prof. Dr. Mustopo. Metode pemasaran business to
bussines B2B menjadi alasan mengapa media billboard ditempatkan
berdekatan dengan pusat kegiatan pembelajaran atau sekolah. Dengan penempatan ini diharapkan media billboard dapat merangsang pengajar
maupun pelajar untuk berinisiasi secara kelompok mengunjungi Museum Loka Jala Crana.
d. Sketsa Desain Billboard
Gambar 4.21 Sketsa Desain Billboard Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
7. Kaos dan Sticker
a. Pemilihan Media
Media pendukung berupa kaos bertujuan supaya mempermudah audiens
untuk mengenalkan sekaligus mengingat brand Loka Jala Crana. Kaos dapat dikategorikan ke dalam media merchandising yang memiliki
mobilitas tinggi.Sama halnya dengan sticker, media promosi berupa merchandise
yang memiliki mobilitas tinggi. Dengan biaya yang efisien, media ini dapat diaplikasikan ditempat yang mana media lain sulit
menjagkaunya. b.
Konsep Desain Desain kaos maupun sticker memvisualkan logo beserta tagline
Museum Loka Jala Crana. Pengulangan tersebut diharpkan mempu
meningkatkan awareness menuju tahap recognize yang semula unaware. Konsep kaos maupun sticker tidak berbeda dengan konsep yang tertuang
pada logo. Sehingga konsep pada media merchandise telah terwakili dengan adanya logo dan tagline.
c. Sketsa Desain Kaos dan Sticker
Gambar 4.22 Sketsa Desain Kaos Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
Gambar 4.23 Sketsa Desain Sticker Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
4.11 Implementasi Desain