commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan sektor industri di zaman modern ini semakin meningkat dengan pesat. Hal inilah yang menyebabkan serta
mendorong perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan serta berusaha memberikan pelayanan produk-produk yang berkualitas.
Produk yang berkualitas tinggi akan disukai oleh banyak konsumen sehingga
perusahaan mampu
bertahan dalam
menghadapi persaingan. Semakin tinggi kemampuan produk dalam memenuhi
kebutuhan konsumen berarti semakin berkualitas produk tersebut. Kualitas merupakan atribut penting dalam penyampaian
informasi. Informasi mutu yang tinggi adalah kunci untuk kebanggaan produktifitas dari suatu perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi maka perlu adanya perhitungan dan perencanaan yang mantap sebelum perusahaan mulai memproduksi dan
memasarkan produknya. Dalam upaya meningkatkan produk yang berkualitas perusahaan perlu menetapkan pengawasan mulai dari
bahan baku, proses, dan juga barang jadi. Pengawasan produk harus bersifat terus-menerus dan mempunyai standar yang telah ditetapkan
agar dapat selalu menjaga kualitas produk perusahaan tetap baik. Pengawasan kualitas merupakan suatu kegiatan untuk
memastikan apakah kebijaksanaan dalam hal kualitas atau standart
commit to user
2
dapat terjamin dalam hasil akhir. Didalam pengawasan kualitas ini produk diperiksa menurut standart dan semua penyimpangan dicatat
serta dianalisis dimana nantinya akan digunakan sebagai umpan balik untuk para pelaksana dalam melakukan tindakan perbaikan dimasa
yang akan datang Assauri, 1993 : 227. Selain itu pengawasan hasil produksi dapat menekan jumlah produk yang cacat. Mengurangi
tingkat cacat atau kerusakan berarti mempertinggi produktifitas dan laba serta dapat meningkatkan kualitas produk tersebut. Selain itu
proses analisis pengendalian kualitas akan membawa pengaruh terhadap reputasi perusahaan dan dapat menigkatkan kepercayaan
konsumen terhadap kinerja perusahaan. Menurut Nasution 2003 : 20 pengendalian kualitas merupakan suatu pendekatan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan
lingkungan. Pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan berbagai
macam metode. Menurut Render dan Heizer 2001 : 124 beberapa metode pengendalian kualitas yaitu:
1. Control chart untuk variabel Variabel control chart adalah variabel bersambung yang dapat
diukur, misalnya berat dan volume. Variabel control chart yang umum digunakan adalah :
commit to user
3
a Mean chart X– chart Mean chart menggunakan rata-rata proses dari sampel.
Mean dari tiap sampel dihitung dan di gambar pada grafik, titik-titik point tersebut merupakan mean sampel.
b Range chart R-chart Range adalah perbedaan nilai terkecil dan terbesar dalam
sampel. Range ini lebih mencerminkan variabilitas proses daripada kecondongan terhadap nilai mean.
2. Control chart untuk atribut Bagan control ini digunakan bila pengukuran dari unit sampel
diklasifikasikan dalam dua kategori, misalnya baik atau buruk, sukses atau gagal dan sebagainya. Macam control chart untuk
atribut adalah: a P-chart
P-chart menggunakan proporsi dari kerusakan atau kecacatan barang dalam sampel sebagai statistic sampel.
b C-chart C-chart digunakan untuk mengendalikan jumlah kecacatan
perunit output. CV. AL ABRAR Divisi AMDK Kaafur merupakan sebuah
perusahaan yang menghasilkan Air Minum Dalam Kemasan AMDK yang mengutamakan kualitas produksi. CV. ALABRAR Divisi AMDK
Kaafur memproduksi lima varian produk, yaitu cupgelas 240 ml, botol 1.500 ml, 600 ml, 330 ml, dan galon 19 liter. Dalam memproduksi
commit to user
4
produk tersebut terdapat kendala atau masalah yang dihadapi terkait kerusakan produk yaitu, pada produk cupgelas 240 ml terdapat
kerusakan seperti, not full, double cup, bocor, kotor, kendor, dan menceng. Sedangkan kerusakan yang terjadi pada botol 1.500 ml,
600 ml, dan 330 ml adalah, penyok, kotor, dan giur. Adapun kerusakan yang terjadi pada galon adalah, bocor atas, tengah, bawah,
dan dasar. Pada produk jenis galon penyebab kerusakan intern disebabkan karena karyawan kurang berhati-hati dalam proses
pencucian, pengisian, dan pengangkutanpengiriman galon ke armada. Sedangkan faktor extern belum dapat diketahui secara pasti
penyebab kerusakan produk jenis galon tersebut. Berdasarkan uraian di atas, pentingnya pengendalian kualitas mendorong penulis untuk
mengadakan penelitian dan menuangkanya dalam bentuk tugas akhir
dengan mengambil judul “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN AIR MINUM JENIS GALON PADA CV. AL ABRAR”.
B. Rumusan Masalah