Pereaksi Mayer Pereaksi Bouchardhat Pereaksi natrium hidroksida 2 N Pereaksi Dragendorff Pereaksi besi III klorida 1 Pereaksi timbal II asetat 0,4 M Pereaksi Liebermann-Burchard Pereaksi Molisch

21 anhidrat, asam klorida pekat, asam nitrat pekat, asam sulfat pekat, benzena, besi III klorida, bismuth III nitrat, dimetilsulfoksida DMSO, etanol, etilasetat, iodium,isopropanol,kalium iodida, kloroform,metanol,natrium hidroksida, natrium klorida, n-heksana, raksa II klorida,serbuk magnesium, timbal II asetat, toluene, α-naftol, serta air suling, nutrient agar dan nutrient broth. Bakteri yang digunakan adalah bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan Pseudomonas aeruginosa. 3.3 Pembuatan Larutan Pereaksi dan Media 3.3.1 Pembuatan larutan pereaksi

3.3.1.1 Pereaksi Mayer

Sebanyak 2,266 g raksa II klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 mL. Pada wadah lain, 50 g kalium iodida dilarutkan dalam 100 mL air suling. Kemudian 60 mL larutan I dicampurkan dengan 10 mL larutan II dan ditambahkan air suling hingga 100 mL Depkes, RI., 1989.

3.3.1.2 Pereaksi Bouchardhat

Sebanyak 4 g Kalium Iodida ditimbang kemudian dilarutkan dalam air suling secukupnya sampai KI larut dengan sempurna, lalu ditambahkan 2 g iodium sedikit demi sedikit. Setelah semuanya larut, dicukupkan dengan air suling hingga volume 100 mL Depkes, RI., 1989.

3.3.1.3 Pereaksi natrium hidroksida 2 N

Sebanyak 8,002 g Natrium hidroksida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling hingga 100 mL Ditjen, POM., 1979.

3.3.1.4 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 8,0 g bismuth II nitrat dilarutkan dalam 20 mL asam nitrat dan Universitas Sumatera Utara 22 dilarutkan27,2 g kalium iodida dalam 50 mL air suling. Campur kedua larutan dan dicukupkan dengan air suling hingga 100 mL Depkes, RI., 1989.

3.3.1.5 Pereaksi besi III klorida 1

Sebanyak 1 g besi III klorida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling hingga 100 mL, lalu disaring Ditjen, POM., 1979. 3.3.1.6 Pereaksi asam klorida 2 N Asam klorida pekat sebanyak 16,6 mL ditambahkan air suling sampai 100 mL Ditjen, POM., 1979.

3.3.1.7 Pereaksi timbal II asetat 0,4 M

Sebanyak 15,17 g timbal asetat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling bebas karbon dioksida hingga 100 mL Depkes, RI., 1989.

3.3.1.8 Pereaksi Liebermann-Burchard

Sebanyak sepuluh tetes asam asetat anhidrat dicampurkan dengan satu tetes asam sulfat pekat. Larutan harus selalu dibuat baru saat akan digunakan.Depkes, RI., 1989.

3.3.1.9 Pereaksi Molisch

Sebanyak 3 g alfa naftol dilarutkan dalam 15 mL etanol 95 ditambahkan dengan asam nitrat 0,5 N secukupnya hingga diperoleh larutan 100 mL Depkes, RI., 1989. 3.3.2 Pembuatan Media 3.3.2.1 Media nutrient agar Komposisi nutrient agar adalah 5 g Peptone from meat, 3 g Meat extract, 12 g agar, dan air suling ad 1 L. Cara pembuatan: Sebanyak 20 g nutrient agar ditimbang, disuspensikan ke dalam air suling sebanyak 1000 mL, lalu dipanaskan sampai bahan larut sempurna. Disterilkan didalam autoklaf pada suhu 121 o C Universitas Sumatera Utara 23 selama 15 menit Merck, 2005.

3.3.2.2 Media nutrient broth