Keaslian Penulisan Tinjauan Pustaka

b. Secara Praktis Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan lebih mengenai pengawasan OJK terhadap lembaga pegadaian dalam memenuhi kebutuhan likuiditas masyarakat terkait pemenuhan aspek kepatuhan sekaligus memberi sumbangsih dalam perkembangan kegiatan keuangan yang dilakukan oleh lembaga keuangan khususnya lembaga pegadaian. Dan kepada pembuat kebijakan decision maker dan pembuat peraturan wetgever dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan regulasi hukum terkait pengawasan OJK terhadap lembaga pegadaian dalam memenuhi kebutuhan likuiditas masyarakat terkait pemenuhan aspek kepatuhan di Indonesia.

D. Keaslian Penulisan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan perpustakaan Universitas Sumatera Utara bahwa judul tentang Pengawasan OJK Terhadap Lembaga Pegadaian Dalam Memenuhi Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan , maka diketahui bahwa belum ada penelitian yang serupa dengan apa yang menjadi bidang dan ruang lingkup yang diangkat untuk dikaji dan diteliti dalam penelitian ilmiah ini. Oleh karena itu, Penulis berkeyakinan bahwa penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan secara moril, karena dalam melakukan penelitian ini penulis senantiasa memperhatikan ketentuan-ketentuan atau etika Universitas Sumatera Utara penelitian yang harus dijunjung tinggi bagi peneliti atau akademisi dalam melakukan penelitian hukum.

E. Tinjauan Pustaka

1. Lembaga Keuangan Lembaga keuangan sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, karena kegiatan kredit sudah sangat biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam setiap sendi kehidupan masyarakat. Defenisi secara umum dari lembaga keuangan tersebut adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya. 6 Lembaga keuangan, dilihat dari jenisnya, terdiri dari lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan bukan Bank serta lembaga keuangan lainnya yaitu: 7 a. Lembaga Keuangan Bank Berdasarkan fungsinya terdiri atas bank sentral, bank umum, bank tabungan, bank pembangunan, serta bank desa. Berdasarkan kepemilikannya, terdiri atas bank pemerintah, bank swasta nasional, bank swasta asing, bank campuran dan bank koperasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1998 tentang Pokok Perbankan, jenis bank di Indonesia ada dua yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran, sedangkan bank perkreditan rakyat adalah bank yang 6 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2002, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, hlm. 2. 7 Frianto Pandia dkk, Lembaga Keuangan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009, hlm. 6. Universitas Sumatera Utara menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 8 1 Memberikan kredit. Usaha bank perkreditan rakyat selain yang di atas adalah sebagai berikut: 2 Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. 3 Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. Bank perkreditan rakyat dilarang melakukan usaha berikut. 9 1 Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalulintas pembayaran. 2 Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. 3 Melakukan penyertaan modal. 4 Melakukan usaha perasuransian. 5 Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha yang diperbolehkan. b. Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga ini didirikan tahun 1973 berdasarkan keputusan menteri keuangan No.kep.38MKIVI1972 yang menerbitkan bahwa lembaga-lembaga ini dapat melakukan usaha-usaha sebagai berikut: 1 Menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga. 2 Memberi kredit jangka menengah. 8 Loc. Cit, hlm. 6. 9 Ibid, hlm. 7. Universitas Sumatera Utara 3 Mengadakan penyertaan modal yang bersifat sementara. 4 Bertindak sebagai perantara dari perusahaan indonesia dan badan hukum pemerintah. 5 Bertindak sebagai perantara dalam mendapatkan tenaga ahli dan memberikan nasihat-nasihat sesuai keahlian. 6 Melakukan usaha lain di bidang keuangan. Tujuan pendirian lembaga ini adalah membantu pengembangan pasar uang dan modal serta memberikan jasa-jasa yang berkaitan dengan pasar uang dan modal. Lembaga ini merupakan sarana untuk menghimpun dana masyarakat serta menunjang pembangunan nasional. Jenis lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut: 10 1 Lembaga pembiayaan pembangunan development finance corporation. 2 Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga investment finance corporation. c. Lembaga Keuangan Lainnya Lembaga ini terdiri dari lembaga-lembaga diluar lembaga-lembaga keuangan yang sudah disebutkan sebelumnya yang kegiatannya termasuk dalam aktivitas lembaga pembiayaan,yang terdiri atas: 11 1 Perusahaan pembiayaan konsumen Consumer Finance Company yaitu lembaga yang melakukan usaha-usaha pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran. 10 Ibid, hlm. 7. 11 Ibid, hlm. 8. Universitas Sumatera Utara 2 Perusahaan kartu kredit Credit card Company yaitu lembaga yang melakukan usaha pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit. 3 Perusahaan anjak piutang Factoring Company yaitu lembaga yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembeliaan danatau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka panjang. 4 Perusahaan sewa guna usaha Leasing Company yaitu lembaga yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara finance lease maupun operating leasae untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran berkala. 5 Perusahaan perdagangan surat berharga Securities Company yaitu lembaga yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk perdagangan surat berharga. 6 Perusahaan modal venture Venture Capital yaitu lembaga yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan Investee Company untuk jangka waktu tertentu. 7 PT Pengadaian yaitu lembaga pembiayaan milik negara yang memberikan pinjaman secara hukum gadai kepada orang perseorangan di mana peminjam diwajibkan untuk menyerahkan barang bergerak disertai hak untuk melelang bila waktu perjanjian habis. Universitas Sumatera Utara 8 Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang memberikan jaminan penggantian atas risiko yang dihadapi seseorang yang dapat berupa kematian, rusak, atau hilangnya harta milik, dan lain sebagainya. 2. Lembaga Pegadaian Lembaga Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembayaran dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai. 12 Gadai adalah satu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan padanya oleh seseorang atau oleh orang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut didahulukan dari pada orang-orang berpiutang lainnya dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan. 13 3. Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang menyelenggarakan fungsi pemerintah dalam rangka mengatur dan mengawasi kegiatan sektor jasa keuangan, setiap pihak dilarang campur tangan dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan OJK. 14 12 Susilo, Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Op. Cit, hlm. 179. 13 Frianto Pandia dkk, Op. Cit, hlm. 62. 14 Adrian Sitepu, Op. Cit, hlm. 62. OJK harus dapat bekerja secara independen dalam membuat dan menerapkan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang jasa keuangan. Oleh karena itu, setiap pihak kecuali pihak sebagaimana dimaksud Universitas Sumatera Utara dalam rancangan undang-undang Otoritas Jasa Keuangan ini, tidak diperkenankan untuk turut campur, baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan. Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Dengan tujuan ini OJK diharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan nasional sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan harus mampu menjaga kepentingan nasional, antara lain meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan, dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi. Otoritas jasa Keuangan dibentuk dan dilandasi dengan prinsip- prinsip tata kelola yang baik, yang meliputi independensi, akuntabilitas, penanggungjawaban, transparansi, dan kewajaran fairness. Pasal 6 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan selanjutnya disebut sebagai UU OJK menyebutkan tugas pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. Pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan berlaku terhadap: a. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan. b. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal. c. Kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa pengawasan Otoritas Jasa Keuangan lainnya. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan tugas dan wewenangnya Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga yang independen seperti yang telah dijelaskan pada pasal 2 ayat 2 UU OJK bahwa Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam UU OJK. Pasal tersebut tersirat arti bahwa Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga non-pemerintahan atau independen. Artinya, Otoritas Jasa Keuangan dalam menjalankan tugasnya dan kedudukannya berada di luar pemerintah.

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU (Studi Korelasional antara Motif Penggunaan Instagram dan Pemenuhan Kebutuhan Pengguna Instagram di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2011

12 104 186

Pemenuhan Kebutuhan Informasi E-Journal Westlaw International Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pascasarjana S2 Ilmu Hukum

5 77 77

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan.

5 39 129

Pengaturan Teknis Operasional Stone Crusher Dalam Pemenuhan Kebutuhan Agregat Di Sekitar Medan

3 28 94

Evaluasi Pemanfaatan Situs Chem-is-try.org dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi oleh Mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU

6 86 77

Pengawasan OJK Terhadap Lembaga Pegadaian Dalam Pemenuhan Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan

1 3 8

Pengawasan OJK Terhadap Lembaga Pegadaian Dalam Pemenuhan Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan

0 0 1

Pengawasan OJK Terhadap Lembaga Pegadaian Dalam Pemenuhan Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan

0 1 20

Pengawasan OJK Terhadap Lembaga Pegadaian Dalam Pemenuhan Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan

0 0 18

Pengawasan OJK Terhadap Lembaga Pegadaian Dalam Pemenuhan Kebutuhan Likuiditas Masyarakat Terkait Pemenuhan Aspek Kepatuhan

0 0 4