menguntungkan daripada kreditur lain yang tagihannya tidak dijamin dengan hak gadai.
c. Hak yang didahulukan dalam memperoleh ganti rugi voorang bij verhaal
Kreditur yang mempunyai tagihan yang diperkuat dengan hak gadai untuk mencapai tidak hanya, bahwa ia tidak harus menunggu-nunggu
pembayarannya, akan tetapi dengan cara sederhana dapat melakukan hak excecutie atas benda gadai itu. Di samping itu, bahwa tagihannya itu akan
memperoleh ganti rugi yang paling didahulukan dari hasil benda gadai itu. Pemegang gadai di dalam pembagian hasil executie haknya tidak hanya di
atas kreditur konkuren saja melainkan juga berada diatas kreditur-kreditur yang diberikan preferentie voorang menurut undang-undang.
B. Kedudukan Lembaga Pegadaian sebagai Lembaga Keuangan
Perseroan Terbatas Pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang ditunjuk untuk menerima dan menyalurkan kredit berdasarkan hukum
gadai. Sebelum berubah menjadi Persero, PT. Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berstatus sebagai perusahaan umum, dimana mengenai
BUMN sendiri diatur dalam UU BUMN dan kemudian berubah menjadi Persero yang pengaturannya diatur dalam UU Perseroan Terbatas.
Pasal 2 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Umum PERUM Pegadaian menjadi Perusahaan
Perseroan PERSERO, PT. Pegadaian memiliki maksud dan tujuan untuk melakukan usaha di bidang gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah, dan jasa
lain di bidang keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Universitas Sumatera Utara
terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan
dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat 1, PT. Pegadaian memiliki kegiatan usaha
utama yang berupa: 1.
Penyaluran pinjaman berdasarkan hukum gadai termasuk gadai efek. 2.
Penyaluran pinjaman berdasarkan jaminan fidusia. 3.
Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikasi, dan perdagangan logam mulia.
4. Adanya kegiatan gadai yang dilakukan oleh PT. Pegadaian menimbulkan suatu
hubungan hukum perikatan yang lahir karena perjanjian antara penerima gadai yang disini adalah PT. Pegadaian itu sendiri dan juga pemberi gadai yang disini
merupakan nasabah dari PT. Pegadaian. Hukum yang mengatur tentang Perjanjian di Indonesia hingga saat ini masih mengacu pada Burgelijke Wetboek BW atau
yang disebut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPerdata.
26
Sebagaimana diketahui PT. Pegadaian yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perseroan sebagaimana penjelasan Pasal 1 Angka 2 UU
BUMN menyatakan bahwa “Perusahaan Perseroan yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51 lima puluh satu persen sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
26
Hapi Saherodji, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Aksara Baru, 1980, hlm. 90.
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan PT. Pegadaian diharapkan mampu member pemasukan terhadap keuangan Negara. Dalam hal ini
keuntungan dari pengelolaan PT. Pegadaian dimasukkan ke dalam Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara APBN dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Sebagai salah satu BUMN PT. Pegadaian didirikan dengan maksud dan tujuan untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional dan penerimaan,
mengejar keuntungan, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup
orang banyak, menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi, serta turut aktif memberikan bimbingan
dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
27
Lembaga keuangan yang menyediakan jasa keuangan PT Pegadaian usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum
gadai. Masyarakat yang membutuhkan dana untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari ataupun untuk modal usaha dapat mengaksesnya melalui Pegadaian.
Selama ini pegadaian terus berupaya membantu pemerintah dalam meningkatkan Lembaga pegadaian sebagai badan hukum yang berbentuk perseroan maka
lembaga pegadaian maka segala bentuk pengelolaan serta kepengurusan lembaga pegadaian dalam kegiatan usaha memenuhi kebutuhan likuiditas masyarakat mengacu
kepada sebelumnya hal. depan UU Perseroan Terbatas. Dalam UU Perseroan Terbatas ini memuat ketentuan terkait pengelolaan badan hukum yang menjalankan kegiatan
usahanya yang mana bentuk dari badan hukum tersebut ialah perusahaan perseroan.
27
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, Pasal 2 ayat 1.
Universitas Sumatera Utara
pendapatan negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan jasa keuangan yang cepat, mudah dan aman melalui distribusi pinjaman
untuk masyarakat umum serta para pengusaha mikro, kecil dan menengah. Tugas pokoknya adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat atas dasar
Hukum Gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.
Masyarakat yang sedang memerlukan pinjaman ataupun mengalami kesulitan keuangan cenderung dimanfaatkan oleh lembaga keuangan seperti lintah darat dan
pengijinan untuk mendapatkan sewa dana atau bunga dengan tingkat yang sangat tinggi.
28
Perseroan Terbatas Pegadaian sebagai lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan jasa keuangan berupa :
29
1. Usaha pokok kredit gadai
Kredit gadai adalah fasilitas pinjaman berdasarkan hukum dengan prosedur pelayanan mudah, aman dan cepat. Dengan usaha gadai ini, pegadaian
melindungi masyarakat yang tidak mempunyai akses ke dalam industri perbankan, sehingga terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman yang
tidak wajar. Pelayanan yang sederhana juga melindungi masyarakat dari prosedur dan persyaratan kredit yang terbelit dan tidak dapat dipenuhi oleh
masyarakat kecil.
28
Triandaru dan Budisantoso, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hlm. 212.
29
http:adjieamry.blogspot.co.id201209lembaga-keuangan-pengertian-bentuk- danhtml
, diakses pada tanggal 12 Maret 2016.
Universitas Sumatera Utara
2. Usaha jasa titipan
Jasa titipan adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi
orang-orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan ibadah haji, pergi keluar kota atau mahasiswa yang
sedang berlibur. 3.
Jasa taksiran Jasa taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin
mengetahui sebarapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki seperti emas, berlian, batu permata dan lain-lain.
4. Properti
Pengoptimalan pemanfaatan asset yang kurang produktif, perusahaan membangun gedung untuk disewakan, baik dengan cara pembiayaan sendiri
maupun bekerjasama dengan pihak ketiga dengan system bangun, kelola dan alih atau Built Operate and Transfer BOT dan Kerja Sama Operasi KSO.
5. Jasa lelang
Jasa lelang dimaksudkan untuk menyelenggarakan penjualan dimuka umum secara lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Usaha penjualan
keeping emas ONH Ongkos Naik Haji Penjualan keping emas ONH kepada masyarakat dimaksudkan untuk melindungi nilai uang masyarakat yang ingin
merencanakan ibadah haji. Harganya ditentukan berdasarkan harga emas yang berlaku pada saat transaksi. Dengan demikian, emas ONH ini bukan
Universitas Sumatera Utara
saja baik untuk merencanakan ibadah haji, tetapi juga baik untuk berinvestasi atau melindungi nilai uang dari inflasi.
C. Peranan Lembaga Pegadaian Sebagai Lembaga Keuangan