d. Tarif pajak efektif yang ditetapkan dalam perda 0,115 x
Rp.406.500.000 = Rp.467.475
Maka PBB yang terutang : 0,115 x Rp.406.500.000 =Rp. 467.475
3.2.7. Pendataan Objek Pajak
Untuk memperoleh data wajib pajak, dilakukan pendataan subjek pajak. Pendataan dilakukan dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Objek Pajak
SPOP. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data subjek dan objek pajak bumi dan bangunan
perdesaan dan perkotaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. Surat Pemberitahuan Objek Pajak harus diisi dengan jelas, benar,
dan lengkap serta ditandatanganidan disampaikan kepada kepala daerah yang wilayah kerjanya meliputi letak objek pajak, selambat-lambatnya tiga puluh hari kerja setelah
tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Objek Pajak oleh subjek pajakdalam Siahaan, 2012 : 564.
3.2.8 Cara Pemungutan, Penetapan, dan Ketetapan Pajak
1. Cara Pemungutan Pajak
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan tidak dapat diborongkan. Yang dimaksud dengan tidak dapat diborongkan adalah bahwa seluruh
proses kegiatan pemungutan pajak tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun dimungkinkan adanya kerja sama dengan pihak ketiga dalam proses
pemungutan pajak, antara lain pencetakan formulir perpajakan, pengiriman surat- surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan data objek dan subjek pajak. Kegiatan
yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya pajak terutang, pengawasan penyetoran pajak dan penagihan pajak.
Hal ini menjadi suatu penilaian BupatiWalikota daerah sampai dimana pemerintah daerah tersebut mampu meningkatkan partisipasi masyarakatnya dalam
memenuhi kewajibanya dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Setiap tahun petugas Dinas Pendapatan Kota Medan turun ke lapangan untuk mengecek objek
pajak dan mendata objek pajak tersebut. Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan yang menangani Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dimana sektor
Perdesaan, seperti: sawah, ladang, empang, Tradisional, dan lain-lain. Dan sektor perkotaan adalah objek pajak bumi dan bangunan dalam suatu wilayah yang memiliki
fasilitas perkotaan, real estate komplek pertokoan, industri, perdagangan dan jasa.
2. Penetapan Pajak
Pada dasarnya sistem pemungutan pajak yang diterapkan dalam Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah penetapan oleh kepala daerah official
assessment. Hal ini dapat dipahami karena tentunya akan sangat sulit apabila menerapkan sistem assessment, dimana wajib pajak diminta untuk menghitung
sendiri besarnya pajak terutang, mengingat tidak mudah untuk menentukan Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan yang menjadi dasar pengenaan pajak. Penetapan
pajak oleh kepala daerah diwujudkan dalam bentuk penerbitan surat pemberitahuan pajak terutang atau surat ketetapan pajak daerah sebagai sarana untuk menagih
besarnya pajak terutang.
Berdasarkan data objek dan subjek pajak yang terutang dalam Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP yang disampaikan oleh subjek pajak, kepala
daerah menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang adalah surat yang digunakan untuk memberitahukan
besarnya pajak Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak.
Selain menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT, dalam keadaan tertentu bupatiwalikota dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah
SKPD terhadap wajib pajak bumi dan bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan. Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD adalah ketetapan pajak yang menentukan
besarnya jumlah pokok wajib pajak terutang. Bupati walikota dapat mengeluarkan SKPD dalam hal sebagai berikut :
a. Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP tidak disampaikan dan setelah wajib
pajak ditegur secara tertulis oleh kepala daerah sebagaimana ditentukan dalam surat teguran.
b. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang
terutang lebih besar dari jumlah pajak yang terhitung berdasarkan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP yang disampaikan oleh wajib pajak.
c. Bentuk, isi, tata cara penerbitan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang dan ditetapkan oleh Bupatiwalikota. 3.
Surat Tagihan Pajak Daerah STPD
Bupati walikota dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah apabila Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dalam tahun berjalan tidak
atau kurang dibayar dan wajib pajak dikenakan sanksi tarif berupa bunga dan atau denda. Sanksi administratif bunga dikenakan kepada wajib pajak yang tidak atau
kurang membayar pajak terutang. Dengan demikian, pajak terutang dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan SPPT atau Surat Ketetapan Pajak Daerah
SKPD yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo pembayaran dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar dua persen sebulan dan
ditagih melalui Surat Tagihan Pajak Daerah STPD. Surat Tetapan Pajak Daerah harus dilunasi dalam jangka waktu maksimal satu bulan sejak tanggal diterbitkan.
Bentuk, isi, tatacara penerbitan dan penyampaian Surat Tagihan Pajak Daerah STPD ditetapkan oleh Bupati Walikota dalam Siahaan, 2012 : 565.
3.2.9 Pendaftaran, Pembayaran, dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan