Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan Gambaran Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota MedanTahun 2015 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1988, tentang pelaksanaan organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Kota Medan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Kota Medan melakukan Penataan Organisasi yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah di Lingkungan Perintah Kota Medan, salah satunya adalah Dinas Pendapatan Kota Medan.

2.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 khusus untuk Dinas Pendapatan Kota Medan telah ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan beserta Struktur Organisasi melalui Surat Keputusan Walikota Nomor 1 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. Adapun struktur organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat terdiri dari : 2.1. Sub Bagian Umum 2.2. Sub Bagian Keuangan 2.3. Sub Bagian Penyusunan Program 3. Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari : 3.1. Seksi Pendataan dan Pendaftaran 3.2. Seksi Pemeriksaan 3.3. Seksi Penetapan 3.4. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 4. Bidang Penagihan terdiri dari : 4.1. Seksi Pembukuan dan Verifikasi 4.2. Seksi Penagihan dan Perhitungan 4.3. Seksi Pertimbangan dan Restitusi 5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari : 5.1. Seksi Bagi Hasil Pajak 5.2. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak 5.3. Seksi Penatauasahaan Bagi Hasil 5.4. Seksi Peraturan perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan 6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari : 6.1. Seksi Pengembangan Pajak 6.2. Seksi Pengembangan Restitusi 6.3. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain 2.3 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan 2.3.1 Dinas Dinas merupakan Unsur Pelaksana Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui sekretaris daerah. Dinas mempunyai tugas dan pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pendapatan daerah berdasarkan asas ekonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Dinas Pendapatan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang pendapatan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pendapatan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.3.2 Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program. Dalam melaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dinas c. Pelaksanaan dan penyelegaraan pelayanan administrasi kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan dinas. d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas dinas f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian g. Pelaksanan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Kesekretariatan terdiri dari : a. Sub Bagian Umum, menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusun rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum 2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum 3. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan dinas 4. Pengelolaan administrasi kepegawaian 5. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian 6. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian 7. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai tugas dan fungsinya b. Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan 2. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan 3. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi keuangan kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan, dan verifikasi 4. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan 5. Penyusunan laporan keuangan dinas c. Sub Bagian Penyusunan Program, menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program 2. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program dinas 3. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dinas

2.3.3 Bidang Pendataan Dan Penetapan

Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan, dan pengelolaan data dan informasi. Dalam melaksanakan tugas pokok seksi Pendataan dan Penetapan, menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidan Pendataan dan Penetapan b. Peyusunan petunjuk teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan, dan pengolahan data dan informasi c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak, wajib retribusi dan pendataan daerah lainnya d. Pelaksanaan pengolahan dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD, Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah SPTRD, hasil pemeriksaan dan informasi dari instansi yang terkait e. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya f. Perencanaan dan penatausahaan hasil pemeriksaan terhadap wajib pajak dan wajib retribusi g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pendataan dan penetapan Bidan Pendataan dan Penetapan terdiri dari : a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkup pendataan dan pendaftaran b. Seksi Pemeriksaan, mempunyai tugas pokok sebagian bidang pendataan dan penetapan lingkup pemeriksaan c. Seksi Penetapan, mempunyai tugas pokok sebagian bidang pendataan dan penetapan pokok pajak daerah pokok retribusi daerah d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pendataan dan penetapan lingkup data dan informasi

2.3.4 Bidang Penagihan

Bidang penagihan dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi. Dalam melaksanakan tugas pokok bidang penagihan menyelengarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang penagihan b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pebukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi c. Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya e. Pelaksanaan perhitungan restitusi dan atau pemindah bukuan atas pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya f. Pelaksanaan telaahan dan saran pertimbangan terhadap keberatan wajib pajak atas permohonan wajib pajak g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang penagihan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Penagihan terdiri dari : a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang penagihan lingkup pertimbangan dan restitusi b. Seksi Penagihan dan Perhitungan, mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas bidang penagihan dan perhitungan c. Seksi Pertimbangan dan Restitusi, mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas bidang penagihan lingkup pertimbangan dan restitusi

2.3.5 Bidang Bagi Hasil Pendapatan

Bidang Hasil Bagi Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Bagi Hasil Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Bagi Hasil Pendapatan, meyenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program, kegiatan Bidang Bagi Hasil Pendapatan b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil perundang-undangan dan pengkajian pendapatan c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemberi dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. d. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak dan bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain- lain pendapatan yang sah. e. Pelaksanaan pengkajian peraturan perundang0undangan dan pengkajian hasil pendapatan daerah di bidang dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bagi hasil pendapatan. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari : a. Seksi Bagi Hasil Pajak, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang bagi hasil pendapatan lingkup bagi hasil pajak b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang bagi hasil pendapatan lingkup bukan pajak c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang bagi hasil pendapatan lingkup penatausahaan bagi hasil d. Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang bagi hasil pendapatan lingkup peraturan perundang-undangan dan kajian pendapatan

2.3.6 Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembanga Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain c. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi dan pendapatan lainnya d. Perhitungan potensi pajak dan retribusi daerah e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidan pengembangan pendapatan daerah f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari : a. Seksi Pengembangan Pajak, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan pajak b. Seksi Retribusi, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan retribusi c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain, mempunyai tugas pokok sebagian tugas bidang pengembangan pendapatan daerah lingkup pengembangan pendapatan lain-lain

2.3.7 Unit Pelaksanaan Teknis

Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit Pelaksana Teknis ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

2.3.8 Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Adapun peraturan yang berlaku, yaitu : a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan b. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Tenaga Fungsioanl Senior yang ditunjuk c. Jumlah Tenaga Kerja Fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja d. Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang- undangan

2.4 Gambaran Jumlah Pegawai Dinas Pendapatan Kota MedanTahun 2015

NO Bagian Subdis Bendahara Swakelola Jumlah 1 Kepala Dinas 1 Orang 2 Sekretariat 67 Orang 3 Bidang Pengembangan 27 Orang 4 Bidang Penagihan 47 Orang 5 Bidang Pendataan dan Penetapan 83 Orang 6 Bidang Hasil Pajak 79 Orang 7 Unit Pelaksanaan Teknis UPT 58 Orang 8 Pekerjaan Harian Lepas 340 Orang 9 Honorer 101 Orang Jumlah 803 Orang Sumber : Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun 2015. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Negara membutuhkan dana pembangunan yang besar untuk membiayai segala keperluannya. Pengeluaran pembangunan yang memang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat, otomatis mengikutsertakan masyarakat guna mendukung berhasilnya program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Dalam hal ini negara indonesia sebagai negara hukum yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban warga negara, menempatkan masalah perpajakan sebagai salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan bagi warganya untuk ikut berperan serta dalam pembangunan nasional. Perkembangan negara yang semakin meningkat untuk memakmurkan rakyatnya disegala bidang yang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dimana dana tersebut sebagian besar berasal dari pajak. Kita mengetahui bahwa pajak merupakan sumber terbesar kas negara. Oleh karena itu pemerintah selalu berusaha mengoptimalkan pajak untuk membiayai pembangunan. Sesuai dengan karakteristik pajak sebagai sumber utama penerimaan Negara dan kewajiban warga negara sebagai pembayar pajak dan seiring meningkatnya jumlah pembayar pajak yang diikuti dengan pemahaman akan hak dan kewajiban dalam melaksanakan peraturan perundang – undangan perpajakan, maka berdampak pada peningkatan penerimaan daerah. Salah satu jenis pajak daerah tersebut yang potensi nya sangat besar bagi pendapatan daerah adalah pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan yang tertera dalam Undang – Undang Nomor. 12 tahun 1994 tentang pajak bumi dan bangunan sebagaimana telah diubah dengan Nomor. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang terkait dengan peraturan pelaksanaan mengenai perdesaan dan perkotaan. Pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur beberapa jenis pajak daerah yang nantinya akan digunakan sebagai sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD yang nantinya akan menambah penerimaan pada Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah APBD, Salah satunya memungut Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Perkotaan maka untuk melaksanakan ini Pemerintah Daerah mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor. 3 Tahun 2011 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan. Pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan sangatlah besar manfaatnya bagi pendapatan daerah sehingga sangat berperan penting untuk pendapatan daerah sementara itu penerimaan yang didapatkan dari penghasilan pajak bumi dan bangunan jauh dari target yang diharapkan oleh Dispenda Kota Medan sehingga masih banyak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak bumi dan bangunan dalam http:www.medanmagazine.comtagpajak-bumi-dan-bangunan 20 April 2015. Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Upaya Peningkatan Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan”.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri