Jenis Serat Optik Perambatan Cahaya

2.2.1 Jenis Serat Optik

Untuk keperluan yang berbeda-beda, serat optik dibuat dalam dua jenis utama yang berbeda, yaitu single-mode fibers dan multi-mode fibers [2]. 1. Single-mode fibers Jenis serat optik ini mempunyai inti sangat kecil berdiameter sekitar antara 8-10 mikron dan berfungsi mengirimkan sinar laser infamerah panjang gelombang 1300-1550 nanometer. Karena dimensinya yang sangat kecil maka hanya satu sinyal yang merambat dalam setiap serat, perambatan sinyal ini terjadi di bagin inti core dari serat optik sehingga membuat terjadinya sedikit dispersi pulsa dan jenis serat ini cocok untuk komunikasi serat optik jarak jauh[2]. Gambar 2.2 Kabel serat optik single-mode 2. Multi-mode fibers Jenis serat optik ini mempunyai ukuran inti yang lebih besar berdiameter 6,35x10 -5 meter atau 63,5 mikron dan berfungsi mentransmisikan cahaya inframerah panjang gelombang 850-1300 nm. Serat ini digunakan untuk mentransmisikan banyak sinyal dalam setiap serat. Namun hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan kecepatan rendah dan untuk jarak yang relatif dekat [2]. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Kabel serat optik multi-mode

2.2.2 Perambatan Cahaya

Perambatan cahaya di sepanjang serat optik terjadi karena pemantulan internal sinar optik yang terjadi pada perbatasan inti core dan pembungkus cladding. Pemantulan ini disebabkan oleh adanya perbedaan indeks bias antara inti core dan pembungkus cladding. Jika seberkas cahaya memasuki suatu medium dengan indeks bias yang berbeda, proses pembiasan atau pemantulan cahaya yang terjadi dapat dijelaskan menggunakan hukum Snellius seperti pada Persamaan 2.1 [4] : n 1 sin Φ 1 = n 2 sin Φ 2 2.1 Di mana: n 1 dan n 2 secara berturut-turut adalah nilai indeks bias dari bahan pertama dan dari bahan kedua, sedangkan Φ 1 dan Φ 2 secara berturut-turut adalah sudut datang dan sudut bias. Maka jika sudut datang Φ 1 diperbesar didalam bahan pertama, maka sinar bias akan semakin menjauhi normal. Bila sinar bias mencapai bidang batas kedua medium besarnya sudut Φ 2 mencapai 90 o , maka sudut datang yang menyebabkan terjadinya hal ini disebut sudut kritis. Sudut kritis adalah sudut antara sinar datang terhadap garis normal dimana sinar tersebut akan dibiaskan dengan sudut Φ 2 = 90 , sehingga kita dapat menghitung nilai sudut kritis dengan mengambil nilai sudut bias sebesar 90 dan memasukkanya kedalam Persamaan 2.1 diperoleh Persamaan 2.2 [4] [5] : n 1 sin Φ c = n 2 sin 90 sehingga sin Φ c = 2.2 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 a menunjukkan sinar datang dari medium pertama menuju medium kedua dengan sudut datang i 1 . Pada bidang batas sinar datang sebagian dipantulkan dengan sudut pantul i 1 dan sebagian lain dibiaskan dengan sudut bias i 2 . Apabila sinar datang dengan sudut i 1 yang melewati bidang batas dua medium dengan n 2 n 1 dibiaskan dengan sudut 90°, maka sudut datang inilah yang disebut dengan sudut kritis Φ kritis , seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4 b. Gambar 2.4 c menunjukkan bahwa sudut datang i 1 lebih besar daripada sudut kritis, sehingga sinar tidak lagi dibiaskan, tetapi akan terjadi pemantulan total seperti pada Gambar 2.4 [4]. Gambar 2.4 Proses Pemantulan dan Pembiasan Cahaya

2.3 Rugi-rugi Serat Optik